13

703 64 3
                                    

Chaeyeon mengetuk pintu kamar yang bertuliskan '1999's room' namun tidak ada jawaban dari penghuninya, ia terpaksa membuka pintu tersebut untuk menemui seseorang yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya. Ia mendapati Yeri yang entah tertidur atau tidak tetapi selimutnya menutupi hampir seluruh tubuhnya.

"Yeri, mungkin eonnie bikin kamu kaget. maaf."

Masih belum ada respon dari gadis itu, posisi tubuhnya yang memeluk sebuah boneka beruang masih tertutup selimut pink. Chaeyeon meminta Yiyang untuk keluar sebentar agar ia bisa lebih intens berbicara dengan gadis yang duduk di kelas satu sekolah menengah atas tersebut.

"Yeri, should i calling Jaehyunnie?"

"we broke up." balas yeri pelan dari dalam selimut

Chaeyeon mengernyitkan dahinya, terkejut dengan jawaban yang diberikan gadis itu.

"when?"

Yeri menyingkap selimutnya, menampakkan wajahnya yang memerah, menatap seseorang di depannya hampir 20 detik. Chaeyeon benar-benar tidak mengerti apa maksud Yeri namun dirinya reflek memeluk gadis dengan rambut acak-acakan itu. Tidak lama kemudian Chaeyeon mendengarkan isakan dari gadis yang ia peluk.

"aku putus trus eonnie malah mau pergi, eonnie jahat banget!" ucap Yeri sambil sesekali memukul teddy bear disampingnya.

Chaeyeon mengeratkan pelukannya, mengelus punggung gadis itu sambil sesekali menahan tangisnya yang hampir meledak, membayangkan betapa jahat dirinya.

"eonnie minta maaf kalo eonnie jahat sama kamu, eonnie sebenarnya gamau ninggalin trainee lain, tapi-

-eonnie harus." lanjut Chaeyeon

Yeri melepaskan pelukan Chaeyeon perlahan, menyeka air matanya kemudian memberikan teddy bear miliknya kepada Chaeyeon yang sedang bersikeras menahan tangisnya.

"eonnie bisa peluk ini kalo kangen Yeri." katanya kepada Chayeon

Tangis Chaeyeon pecah saat itu juga. Untuk pertama kalinya ia menangis kencang di depan seorang Kim Yerim. Chaeyeon menutupi hampir seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya, berusaha agar Yeri setidaknya tidak melihat wajah menyedihkannya. Yiyang tiba-tiba masuk ke dalam kamar sambil membawa beberapa camilan dan dua gelas air.

i know you chae, pikir Yiyang setelah melihat Chaeyeon terisak.

"dibawain makanan malah nangis, cengeng banget kalian, sini Yiyang peluk kalian."

Perempuan bertubuh tinggi tersebut memeluk dua orang didepannya bersamaan, menepuk kepala mereka seperti menenangkan anak kecil. Yeri membalas pelukannya namun Chaeyeon masih belum berhenti menangis. Pelukan mereka akhirnya terlepas ketika Chaeyeon mengamuk karena kehabisan napas.

"maaf Chae, sebenernya tadi mau dieratin lagi biar lo marah." tawa Yiyang

Chaeyeon menatap Yiyang tajam seakan marah dibalas tawaan Yeri yang sudah tidak pundung seperti tadi. Kini giliran Yiyang menatap seseorang yang lebih muda darinya itu seperti berkata, 'ngapain lo ngetawain gw?'

Yeri seketika kaku setelah mendapat tatapan yang diberikan eonnie galaknya itu, Chaeyeon terkekeh melihat tingkah keduanya, memang mereka masih sering bertengkar karena perbedaan sifat---yeri sangat bawel dan yiyang si moody nan dingin. Sejenak ia berpikir bahwa keputusannya salah, ia ingin kembali me-rewind waktu karena ia tidak siap meninggalkan segalanya. Chaeyeon pikir ia akan mengingat ini sebagai kenangan indah stelah semua ini.

"eonnie! jangan bengong gitu deh. serem tau abis ketawa malah bengong." ucap Yeri menjernihkan pikirannya

"ah maaf Yeri cantik, eonnie tadi ngantuk kok bukan kesurupan,"

Yiyang bangkit dari posisinya menghadap ke arah kedua orang yang sudah menjadi temannya sejak dua tahun terakhir ini.

"lagian ya kalo Chae kesurupan pun dia gak serem, makin cantik yang ada soalnya dia bakal senyum-senyum sendiri. setan anggun plus cantik yang ngerasukkin dia." selak Yiyang

Chaeyeon memberikan tatapan aneh kepada Yiyang lalu melempar satu buah guling kepada manusia itu.

"lo sehat? tumben muji gw."

"mau gw hujat terus hah?"

Yeri menengahkan kedua eonnie-nya, ia lelah dengan semua drama dan kehebohan situasi ini sejak tadi. Yeri menarik tangan keduanya secara paksa ke lantai bawah, membiarkan Chaeyeon dan Yiyang menatap aneh dirinya sambil meminta dirinya untuk melepaskan genggamannya.

"eh beri-

-YERI EH LEPAS IH TANGAN EONNIE SAKIT." teriak Yiyang yang menarik perhatian semua penghuni dorm

"pusing aku mending kita party, YUHUU MELUNCUR." teriak Yeri







































gimana gimana?

lantai - satuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang