𝖗𝖊𝖆𝖘𝖔𝖓 𝖕𝖙.1

667 85 3
                                    


[ flashback ]

Chaeyeon sedang menuju ruangan seseorang yang tidak pernah ia masuki, ruangan dengan atmosfer yang membut siapapun didalamnya merasa tegang maupun bahagia.

Ruangan Sajangnim.

Kali ini Chaeyeon ditemani manager-nya yang memasang raut dingin sejak memanggil dirinya. Intuisi gadis itu mengatakan sesuatu akan terjadi, namun ia terus menampiknya.

"Chae, ayo masuk."

Chaeyeon mengangguk dan mengikuti manager-nya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ia akhirnya tiba di depan seorang laki-laki paruh baya dengan jas hitam dan kemeja putih yang ia kenakan. Kedua matanya tepat mengarah ke manik Chaeyeon sambil mengedarkan senyum ambigu yang tidak bisa diartikan.

"Terimakasih sudah datang menemui saya meskipun kamu sibuk, saya sangat menghargai itu."

Chaeyeon tersenyum tegang.

"Manager bisa keluar sekarang. oiya, terimakasih sudah menyampaikan pesan saya." lanjutnya

Suara pintu yang tertutup membuat suasana semakin menegangkan, hembusan nafas laki-laki itupun memperparah keadaan ini.

"Chaeyeon, saya tidak punya waktu untuk basa-basi." ucap sajangnim kemudian meletakkan beberapa foto di depan gadis itu.

Ia memerhatikan foto yang menampakkan dirinya dan jaehyun sedang berbicara di sebuah ruko tua sambil menunggu hujan reda beberapa bulan lalu.

"Kalian benar-benar berkencan?"

Kedua telapak tangan Chaeyeon mengeluarkan keringat dingin, badannya juga lemas tiba-tiba.

Namun dirinya sudah lama siap menghadapi momen ini, momen dimana ia harus melakukannya.

"Iya." jawabnya tegas

Sajangnim berbalik membelakangi gadis itu, senyum ambigunya terpantul pada kaca di depannya.

"Foto ini dikirimkan kepada saya melalui nomor pribadi saya beserta ancaman yang mengatakan,

'keluarkan salah satunya atau foto ini bocor ke media'.

Kami semua telah mencari siapa yang mengirim pesan ini namun hasil akhirnya adalah nihil. Kamu paham maksud saya?"

Ia mengangguk.

"Kami belum memutuskan siapa yang harus hengkang dari agensi ini, entah Jaehyun ataupun kamu, bahkan bisa keduanya."

Sajangnim menutup ucapannya dengan tatapan tegasnya.

"Keputusan akan kami berikan malam nanti, setelah saya bertemu dengan Jaehyun. Saya harap kamu bisa menerima apapun yang terjadi. Sekarang kamu boleh keluar."

Kedua pipi gadis itu mulai basah karena air matanya yang ia tahan sejak tadi, hati dan pikirannya sedang berkecamuk.

Chaeyeon berdiri dari kursinya kemudian menghadap sajangnim yang sedang berkutik dengan berkas di mejanya.

"Sajangnim," ucap Chaeyeon

Laki-laki itu mendongakkan kepalanya lalu menatap Chaeyeon.

"Tolong jangan panggil Jaehyun. Semua ini salah saya karena saya memaksa Jaehyun untuk pergi ke tempat tersebut, saya juga yang memaksa dia untuk berkencan padahal awalnya dia menolak."




















"Jadi, saya bersedia hengkang dari agensi ini."




























heyo readers!!! maaf banget tiba-tiba update flashback huhu, abisnya aku bingung mau up kapan.

oiya aku mau bilang,

/ JANGAN KELUAR RUMAH KALO GA PERLU BANGETTT

/ SELALU SOCIAL DISTANCING PAS KAMU DILUAR

/ JANGAN LUPA PAKE MASKER

/ JAGA KESEHATAN SAMA KEBERSIHAN YAAA

(cuci tangan kyk gini tuh)

semoga bisa menghibur kalian yang lagi suntuk nugas online!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

semoga bisa menghibur kalian yang lagi suntuk nugas online!

lantai - satuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang