"Jen, plis lah Jen." Sudah satu jam lamanya Joy memohon kepada Jennie agar menceritakan kejadian yang sebenarnya kepadanya (masalah Jisoo dan Irene). Harap dimaklumi, Joy memang tipe-tipe orang yang tidak ingin ketinggalan berita yang sedang panas.
"Kalo gue bilang gak mau, ya gak mau Joy," kekeh Jennie. Ia masih setia dengan pendiriannya.
"Cari tau sendiri sana. Lo kan biasanya udah kayak lambe turah cabang koriyah, yang selalu tau berita panas lebih awal," lanjut Jennie.
"Masalahnya ini yang punya masalah Irene sama Jisoo, Jen. Koneksi gue gak sekuat itu." Joy menunjukkan deretan giginya.
"Ya berarti emang lo gak boleh tau, Joy. Gitu aja kok repot."
Jennie menarik sudut bibirnya ke atas saat melihat raut wajah masam Joy.Joy mengkrucutkan bibirnya, "Ntar gue traktir boba deh," sogok Joy masih tidak ingin menyerah.
Jennie memutar matanya malas, "Lo pikir gue miskin pake acara sogok segala? Traktirin satu sekolah juga mampu gue mah." songong Jennie.
Joy berdecih, "Cih! Dasar orang kaya."
Joy tersenyum licik, muncul ide licik dikepalanya. "PENGUMUMAN! PENGUMUMAN!"
Jennie melolot, "Ngapain lo? Jangan bilang-"
Joy dengan cepat memotong ucapan Jennie. "Kabar gembira buat kalian semua, hari ini Jennie Holkay lagi baik hati sama kita semua, dan dia berencana traktirin kita semua boba hari ini! Yey!" suara Joy terdengar menggelegar di seluruh penjuru kelas.
Jennie menepuk keningnya, "Anak ngen-, Jennie hanya bisa pasrah dengan kelakuan setan Joy.
Kelas sedang ramai karena ulah Joy, mereka semua kegirangan, ada yang lonca-loncat, ada yang gelantungan, ada juga yang sampai menangis karena terharu ditraktir oleh Jennie. Jennie yang mendengar itu memutuskan untuk menggunakan airpods nya, telinganya ingin pecah mendengar celotehan teman-temannya.
Namun kebisingan itu tak berlangsung lama, kelas kembali menjadi sunyi saat seseorang datang dengan tatapan dinginnya, Bae Irene. Mereka semua diam, bingung harus bereaksi bagaimana saat secara bersamaa Kim Jisoo juga datang beberapa detik setelah Irene, yang membuat hawa kelas terasa semakin memanas.
"Dosa apa gue di kehidupan sebelumnya? Kenapa gue harus ada di kelas ini sekarang?" batin YooA menjerit.
Jisoo mengernyit bingung, "Ini kalian pada lagi sakit apa gimana?" tanya Jisoo, karena memang tidak biasanya kelas ini menjadi sunyi.
"Iya nih, bang Ibob lagi sakit karena semalaman gak bisa tidur mikirin neng Jisoo." Pulpen Jinyoung mendarat tepat mengenai kepala Bobby.
Bobby meringis, "Sakit njing!" umpat Bobby pada Jinyoung, sukses membuat seluruh kelas tertawa, kecuali Irene.
Seulgi yang notabenenya duduk disamping Irene, malah semakin tertawa kencang membuat seisi kelas bingung. Ya mereka bingung Seulgi ini sedang tertawa atau sedang menangis?
"Lucu banget anjir," ujarnya sembari memukul-mukul meja. Irene yang di sampingnya hanya diam tanpa ekspresi.
"Owh, ternyata tertawa toh," celetuk Jaebum saat mendengar kalimat yang baru saja Seulgi ucapkan.
-
Akhirnya pelajaran Bu Tiffany selesai, guru bahasa inggris yang paling meresahkan.
Irene meninggalkan kelas, melewati Selugi, Jennie dan juga Jisoo. Tak lama Jennie pun juga meninggalkan kelas, "Gue nunggu di kantin ya," ujarnya kepada Jisoo dan Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend [IS and double J] √
Short Story"Apa memperjuangkan orang yang kita cinta adalah sebuah dosa?" -Irene "Sadar! Ini semua salah." -Jennie "Tidak ada yang menyangkanya, bahkan aku pun tidak menyangkanya." -Jisoo "Ckck, kau sampai berbuat sejauh itu?" -Seulgi