Four

163 20 0
                                    

Jennie mengantar Jisoo ke ruang kesehatan karena sepertinya anak itu sedikit kurang enak badan. Saat keluar ia dikagetkan oleh sosok Taehyung yang berada di ruang tunggu, "Kaget gue," ujar Jennie.

"Tidur dia, Jen?"

Jennie menganggukan kepalanya, dan ikut duduk di sebelah Taehyung. Jennie meremas rambutnya frustasi. "Ah, pusing gue," frustasinya.

Taehyung mengusap lembut punggung Jennie, dan sukses membuat Jennie menoleh ke arahnya. "Sabar Jen, semua pasti ada jalan keluarnya kok."

"Sabar ya... "gumamnya. 

Taehyung bangun dari duduknya, "Gue tinggal dulu ya Jen," pamitnya. Sebelum pergi Taehyung sempat mengacak surai hitam Jennie.

"Semangat, Jennie!" soraknya.

Jennie menatap nanar punggung laki-laki itu yang mulai menjauh, sebelum akhirnya dia kembali masuk ke dalam ruangan kesehatan.

Irene duduk di taman sendirian. Ia memejamkan matanya dan mulai merasakan angin yang menghembus lembut menerpa wajahnya. Hatinya sedang bimbang, ia sedang memikirkan sikapnya selama beberapa bulan ini. Perkataan Taehyung tadi pagi, dan juga perkataan yang Jisoo lontarkan kepadanya, semua perkataan itu sedang berputar-putar dikepalanya.

"Mungkin yang mereka katakan emang bener," gumamnya.

Saat dia meminta untuk ditampar tadi, hatinya sudah sepenuhnya mengakui kesalahannya. Dia tahu apa yang ia perbuat selama ini salah, namun untuk mengucapkan kata maaf dan juga melepaskan Suho, kenapa rasanya sulit sekali baginya.

"Apa sebelumnya gue emang seegois ini?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

-

"Woy, Lia! Emang bener ya kalo kak Jisoo lagi perang dingin sama kak Irene?" tanya Heejin penasaran.

Lia melirik malas kearah Heejin, "Lo baru keluar dari goa?"

"Maksud gue tuh mereka belom baikan?" Heejin memelankan suaranya agar tak terdengar ditelinga murid-murid lain.

Lia mengangkat bahunya acuh, "Gue gak ada waktu buat ngurusin urusan orang lain, saat urusan gue aja gak bisa gue urusin." Lia mengatakan itu dengan lidah yang hampir berbelit.

Heejin menggelengkan kepalanya, "Dia kan kakak Lo anjir," kata Heejin.

"Ya gue bisa apa Jin? Nyembah kak Irene supaya mutusin bang Suho? Atau nyium kaki kak Irene supaya minta maaf sama kak Jisoo?" Heejin yang mendengar itu menatap Lia sendu.

"Anak kecil kayak gue ini bisa apa Jin?" lirihnya.

Heejin menepuk pundak Lia, "Jadi orang dewasa emang gak enak ya." Heejin menghela nafas kasar.

"Ngerumpi mulu kerjaan lo berdua," celetuk Haechan sembari narik rambut Heejin.

"Ngerumpi gundulmu!" sembur Yeji.

"Gue gak ngomong sama lo ya, Betina!" balas Haechan.

"Suka-suka gue lah." Yeji menjulurkan lidahnya ke arah Haechan.

Mata Haechan seketika melotot. "Jin, sodara kembar lo nih Jin," adu Haechan kepada Hyunjin.

"Lagian mulut lo lemes amat Chan," Hyunjin tidak menanggapi aduan Haechan.

Haechan mengkrucutkan bibirnya. "Gue sumpahin gak laku lo!" setelahnya Haechan lari ngibrit.

"Lee Haechan! Gue geprek ya lo!" teriakan Yeji seketika menggema.

-

Akhirnya tiba pada hari yang ditunggu-tunggu, yaitu acara kelulusan. Jisoo dan teman-teman kelasnya yang lain akan lulus hari ini, selamat.

"Bu, biasa ya," katanya pada ibu kantin.Ya, Irene sedang berada di kantin saat ini.

Ia tidak sendiri, ia sedang menunggu Suho. Ya, mereka akan makan bersama di kantin. Tak lama Suho datang-






























bersama dengan seorang wanita. Ya, W-A-N-I-T-A.

Irene masih fokus pada makanannya, hingga tak menyadari jika seluruh murid di kantin sedang menatap ke arahnya sembari berbisik-bisik.

"Rene!" panggil Suho.

"Ya?" Irene mendongakkan kepalanya.

-

"Kamu beneran gak mau lanjutin kuliah di sini, Sayang?" tanya Taeyeon sembari mengelus lembut rambut anaknya.

Mengingat semalam anak gadisnya itu meminta izin jika lulus nanti dia akan meninggalkan Korea. Mereka tentu hanya pasrah akan keputusan yang telah diambil oleh sang putri sulung. Lia sempat merengek kepada Jisoo, tapi Jisoo tidak menghiraukannya, tentu saja itu membuat Lia kesal kepada kakaknya itu.

"Keputusan Jisoo udah bulat Bun," jawab Jisoo yakin.

Taeyeon hanya bisa menghela nafas kasar, "Kalo kamu kekeh kayak gini, ya Bunda bisa apa?" kata Taeyeon sembari tersenyum.

Jisoo memeluk Bundanya. "Bunda, makasih ya. Bunda selalu ngertiin aku."


-tbc

Please vote and comment :)

Please vote and comment :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰🐰

Pose sakit gigi andalan Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pose sakit gigi andalan Irene.

Best Friend [IS and double J] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang