prologue

30 3 0
                                    

“Aku harus bagaimana? Di sini gelapp.. ponsel pake segala mati.. aku tidak ingin mati sia – sia di sini. Bahkan kalau pun aku mati ponsel tidak boleh dalam keadaan  terkunci, di tambah lagi galeri ku di sandi repot nanti kalau mau hapusin bukti. Aarrggh aku frustasi sekali...!!!” teriaknya di tengah lapang yang luas.

Seketika langkah dia terhenti di jalan setapak yang sangat gelap.

Ia bimbang apakah harus berjalan melewati gelap itu untuk sampai ke pemukiman atau berbalik arah menunggu di jalan seperti gelandangan.

“ bagaimana jika di jalanan nanti ada geng motor bawa samurai, celurit, terus mereka menodong ku meminta semua uang yang ada di rekening dan cash. Jangan sampe kalian menodong ku. Karna percuma sekali aku tidak punya apa - apa.. (memutar di sekitar) Mari kita renungkan sebentar untuk memilih jalan.”

Bahkan ia tidak memiliki jalan keluar yang ada hanya suara perutnya yang lapar.. 

kruuuuukkkk...

Sontak ia memegang perutnya. "Oke aku buntu dan butuh asupan gula." Rengek nya seraya terus melihat sekeliling.

Kruuuuukkk...

Krrrruuuukkk...

aaarrgghh.!!! Gimana ini, aku sangat lapar. Tidak mungkin aku makan rumput liar di sini. Huuuaaaa... Nenek aku harus bagaimana? Bisakah kau turun dan bantu aku menemukan jalan? Aku kesulitan di bawah sini.”

"Aku ini cucu kesayanganmu lho. Tolong lah kasih cahaya sedikit saja. (Melihat sekeliling yang sangat gelap) setelah di pikir ulang kembali, aku lebih memilih menghadapi 10 orang geng motor dari pada ketemu makhluk melayang.." timpalnya terus mengoceh.

Tak lama kemudian terdengar suara semak - semak bergerak. Tubuh gadis ini pun terhenti, terkunci tak bisa bergerak.

Ia langsung menutup matanya. "Pleaseeeee.. siapa pun kamu, kalau itu perempuan nyata dan kaki menginjak tanah, aku akan jadikan kau saudara. Tapi, kalau kamu laki - laki akan aku jadikan pacar..... (Memikirkan kembali ucapannya) Tidaaakkk.. aku belum siap punya pacar.. teman, i-iyyaa teman saja lebih baik.. ta-tapi kalau kau memaksa aku akan memikirkan nya ulang. Tapi please tolong aku lebih dulu baru kita bicarakan baik - baik.." ucapnya mulai melantur karena panik dan ketakutan.

"Clariie??" Tebak seseorang.

Suara yang tak asing membuatnya langsung menoleh berbalik memastikan jika dia orang yang sangat ia kenali.

HUG ME (I need your hug)   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang