langkah yang salah

6 1 0
                                    


Satu minggu setelah kepindahan mereka ke korea.

Ke empatnya masih di beri waktu istirahat selama dua belas hari. Untuk mengunjungi keluarga masing - masing.

Pagi ini, Clarissa keluar dari apartemen nya untuk berolahraga karena sudah lama ia tidak meregangkan otot-ototnya.

Tanpa sengaja ia bertemu dengan Jeyka di depan pintu gedung apartemen mereka. Ntah kenapa perasaan Clarissa setiap kali melihat Jeyka ia bingung menempatkan hatinya.

Karena mimpi aneh itu terus mengusik tidur nya.

Mereka hanya saling melempar senyum satu sama lain, setelahnya pergi ke arah berlawanan untuk memulai olahraga.

Jeyka terus berusaha untuk menjaga jarak dengan partner terbaiknya itu. Karena ia tidak ingin Clarissa tertekan setiap kali berada di sampingnya.

"Ada apa dengan ku akhir - akhir ini kenapa selalu bersikap angkuh padanya. Padahal alasan ku menyetujui tugas ini karena ingin bertemu dengan dia.." gumamnya.

Lalu Clarissa langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak.!!! Bukan karena dia aku datang ke sini. Tapi karena orang tua ku. Yaa.. benar.!! Karena orang tua ku. Bukan dia, atau pun laki - laki lain.!!! Sadarlah Clariee, kau tidak punya waktu untuk mengurus pria.!!! Bagiku uang adalah segalanya." Gumamnya semangat..

Setelah cukup lama berolahraga, akhirnya Clarissa pergi ke toko roti untuk sarapan.

Tanpa sengaja seorang pria memanggil namanya dengan hangat..

"Clariee.??" Sapa pria dengan box smile nya.

Sedangkan yang di sapannya sedikit ngebug.. kinerja otaknya mulai melemah karena terlalu lama istirahat.

Pria itu mengetahui kebingungan yang ada di raut wajah Clarissa. "Apa kau lupa padaku?? Baby bear. Kau ingat??" Lanjut pria itu mempertegas ingatannya.

Karena kecelakaan itu membuat sel otak yang ada di kepala sedikit melemah. Bahkan kabel - kabel yang ada di dalam tempurung kepalanya mungkin sudah putus dan sulit tersambung.

"...."

"Aaaa.. baiklah. Mungkin kau sudah melupakan aku. Maaf sudah menggang---" 

"V~shii. ??" Selanya, bertanya dengan ragu.

"Oongg.. benarrr.. ini aku V. Ah tidak.!! Ini aku Baby Bear.!!" Seru dia bersemangat.

Ia menutup mulutnya terkejut dan melihat penampilan temannya itu dari atas sampai bawah. "Wooahh.. (kagum melihat ketampanannya) aku hampir lupa dengan wajahmu, karena sudah lama tidak bertemu. Sejak kapan kau tampan ??" Tuturnya kagum. 

V hanya tertawa kecil mendengar celotehan Clarissa yang ntah memuji atau meledeknya.

Pria box smile itu langsung memeluk Clarissa tanpa aba - aba yang membuat dirinya sedikit terhuyung karena terkejut dengan pelukan nya itu.

"Bogoshipoo.." ucapnya pelan tepat di telinga Clarissa.. *(aku merindukanmu)

Suara beratnya tlah berhasil membuat air mata yang sudah ia bendung meluap ke luar dari pelupuk mata menetes membasahi pipi..

Gadis itu menangis tanpa menerima pelukan pria tampan itu, tangannya hanya menggantung ragu..

Ia takut dengan keputusan yang di ambilnya. 

Di luar toko terlihat seseorang yang sedang berdiri mematung di depan pintu. Melihat pemandangan di dalam yang sangat hangat namun panas.

"Lagi dan lagi, aku salah waktu.!!" Ucapnya pelan.

Jeyka langsung berbalik dan pergi menjauh dari toko itu..

Ia terus berlari tidak tahu kemana ia akan berhenti..

Pikirannya kelut, hati nya semrawut. Pada akhirnya langkah itu terhenti di sebuah taman bermain, ia duduk di bawah pohon rindang dengan angin yang menyejukkan..

Manik matanya melihat sekumpulan anak yang sedang bermain kejar - kejaran dengan tawa yang riang tanpa beban..

Isi kepalanya terus berputar di kenangan masa lalu..

"Huft.!!"

Pria dengan mata kelinci itu memejamkan mata sejenak mencoba menenangkan pikirannya yang penuh.

Bagaimana pun ini sudah keputusan yang ia ambil, tidak bisa kembali atau menarik nya.

Seketika terdengar suara wanita asing memanggil namanya.

"Jeon..."

Mendengar namanya nya di sebut ia langsung membuka hoodie yang menutup matanya.

"Eunha.. sedang apa kau di sini??" Tanya dirinya sedikit terkejut.

Gadis mungil nan imut itu adalah teman sekolah Jeyka dulu. Dia baru saja pindah dari Jepang seminggu yang lalu.

"Boleh aku duduk??"

Jeyka langsung menggeser tubuhnya sampai ke ujung kursi sambil menepuk kursi itu mengizinkan temannya untuk duduk.

Gadis itu tiba - tiba menawarkan makanan dan minuman. "Aku bawa roti dan banana uyu. Minuman favorit mu. Kau mau??"

Usus dan cacing di dalam sudah tidak bisa lagi berbohong. Ia menerima nya dengan malu - malu. "Terimakasih. Aku akan menggantinya."

Eunha, terkekeh mendengar jawaban temannya itu. "Tidak perlu."

Sedangkan di arah yang berbeda Clarissa terengah - engah mengatur nafasnya karena berlari mencari Jeyka sambil membawa roti dan juga susu.

Namun, seseorang sudah lebih dulu memberikan makanan yang sama dengan yang ia bawa.

Ntah kenapa perasaan nya kesal sekarang. Kecewa dengan keputusannya meninggalkan V sendirian di toko roti demi berlari menuju pria yang jelas - jelas sedang asik berbincang dengan wanita lain.

"Huh.!! Kau sedang apa Clariee. Berlari sejauh ini hanya untuk melihat dia dengan kekasihnya. Kaki bodoh.!!! Kau membuatku lelah."

Akhirnya gadis itu kalah dengan rasa sedihnya..

"Egois.!!"

HUG ME (I need your hug)   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang