Setelah selesai mandi ia mendengarkan musik favorit nya dan mulai bernyanyi, tangan dan tubuhnya bergerak mengikuti alunan nada yang menenangkan hati.
'Life goes on' judul lagu yang sedang ia dengarkan sekarang membuat pikirannya tenang.
Saat isi kepala penuh dengan musik favorit nya ia akan melupakan segala hal yang mengusik hidupnya.
Bahkan sudah cukup lama ia berada di korea, tapi tidak ada niatan untuk berkunjung ke rumah orang tua nya di Daegu. Itu cukup melelahkan untuknya.
"Kenapa harus mereka pindah dari Busan. Aku sangat malas pergi ke sana." Rengek nya.
Drrrttt..
Drrrttt..
Drrrttt..
Ponsel nya bergetar. Seseorang di sebrang sana sedang menunggu telefon di angkat oleh gadis ini.
Tiba - tiba suara musik di cd player nya mati dan itu membuat dirinya terkejut.
"Kenapa tiba - tiba mati?? Apa ada pemadaman listrik??!!"
Ia langsung melihat ke jendela apartemen nya. Tapi dia lupa..
"Ah benar.!!! Ini kan masih pagi. Aku tidak bisa melihat cahaya lampu di jalan.." sesalnya.
"Otak ku sudah tidak bisa bekerja dengan benar..!!" Lanjutnya.
Clarissa langsung menyadari ponselnya berdering sedari tadi.
"Wow.. enam panggilan tak terjawab dari Jino. sepertinya dia akan mengomel."
Lalu suara bell apartemen nya berbunyi terus menerus tanpa henti..
Ding... doong..
Ding... doong..
Clarissa langsung mengangkat telefon dari pria cerewet itu dan mengabikan suara bell apartemen nya. "Ada apa??"
"Apa kau yang mematikan musik ku?? Karena telefon tidak di angkat lalu kau datang ke apartemen ku?? Apa terjadi sesuatu sampai kau mendatangiku??" Ketus nya.
Jino yang berada di sebrang sana hanya diam dengan bingung.
Clarissa mulai kesal karena respon Jino hanya diam. "Kenapa kau diam?!!"
"Untuk apa aku datang ke apartemen mu pagi begini. Aku hanya mematikan mus--"
"Lalu siapa yang datang ke rumah ku??" Potong Clarissa ragu. "apa mungkin Agust dan Gavin??"
"Mereka sedang bersama ku sekarang."
Gadis itu mulai panik. "Terus siapa yang menekan bell apartemen ku tanpa henti..??"
Terdengar suara Agust di sebrang sana dengan ceplosnya mengatakan. "Jeyka.. dia pasti sedang berdiri di depan pintu sambil membawa kimchi..??"
Ia langsung menyela ucapan Agust. "Tidak mungkin.!! Dia tidak akan sejahil ini padaku. Untuk apa dia menekan bell terus menerus. Apa kau tidak dengar??"
Kini Jino mulai penasaran dengan Clarissa yang tidak biasa ini. "Apa kau takut??"
Dengan cepat Clarissa menjawab ocehan Jino yang sangat memancing emosi itu. "Jelas.!! Karena tidak ada orang yang tahu aku kembali ke sini. Bahkan target kita saja masih sibuk mencari keberadaan ku. Tidak mungkin mereka secepat itu menemukanku."
"Kau benar, bahkan sudah berapa kali paspor mu di ubah dan identitas mu sulit di temukan." Jelas Jino mulai berpikir.
Agust pun melanjutkan ucapannya. "Lagi pula, Jeyka tidak akan melakukan hal konyol seperti itu. Apa lagi semenjak kedatangan mu ke korea dia membatasi diri dari mu." Jelas Agust yang sudah tahu tentang kerenggangan hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG ME (I need your hug)
Fiksi RemajaHug Me, ketika dunia sedang tidak bersahabat denganmu peluk lah dirimu sendiri karena yang tahu perasaan mu hanya dirimu sendiri.. Tapi terkadang, sekuat apapun kita manusia butuh seseorang yang bisa menjadi sandaran atau sekedar bertanya "ada ceri...