Pertemuan

7 1 0
                                    

Sore itu aku sedang menikmati senja bersama seorang teman,  tidak begitu indah,  namun cukup menghibur mata dan menenangkan jiwa,  kami bersenda gurau sembari menyapa para pecinta senja lainnya.

Aku memang sudah biasa menghabiskan waktu bersama temanku di pulau gurita,  ya pulau gurita,  di mana para manusia berdatangan untuk sekedar menghibur diri yang sedang merasa gundah gulana.

Di pulau gurita itu juga aku menemukan teman ku yang bernama Safir, tiga tahun lalu aku menemukannya,  dia jauh lebih muda dariku 2 tahun, kala kami bertemu dia masih sekolah menengah pertama.

Lima bulan lamanya aku dan Safir tidak bertemu di pulau gurita,  sebab aku saat itu sudah bekerja,  tapi setelah aku memutuskan untuk resign aku kembali ke pulau gurita,  dan bertemu kembali dengan Safir.

Safir adalah salah satu teman baik ku di sana,  meskipun di sana bukan hanya Safir temanku,  tetapi aku jauh lebih banyak menghabiskan waktu dengannya di bandingkan dengan teman lainnya.

Ketika kami sedang mengobrol santai, tiba-tiba seseorang datang menghampiri kami,  entah dari mana datangnya,  dia duduk bersama kami dan mulai bertanya-tanya tentang pulau gurita ini, katanya dia penasaran karena temannya sangat asik ketika bermain di pulau ini.

"Tuan sebenarnya kenapa tuan bisa datang ke pulau gurita ini? " tanyaku padanya.
"Aku hanya penasaran,  sebab temanku sering sekali bermain di pulau ini" Jawabnya.
"Sebenarnya untuk apa pulau gurita ini,  apa lebihnya pulau ini ?" tanya dia kepada kami.
"Haha pulau ini untuk bersenang-senang tuan, tuan mau permainan seperti apa di sini ada,  dari hal yang baik sampai yang tidak baik pun ada " jawab Safir kepadanya.

Tidak sengaja sudah satu jam kami mengobrol, dia pun berpamitan untuk pulang,  karena waktu sudah hampir magrib.

Aku dan Safir masih tetap di pulau gurita,  sejenak mencuri waktu untuk melaksanakan kewajiban kami, tapi kami biasa pulang tengah malam atau menjelang subuh dari pulau gurita, karena kebetulan saat ini aku sudah berhenti bekerja,  aku pun lebih banyak menghabiskan waktu di pulau, pulang hanya untuk tidur saja.  

Terkadang aku juga sedikit mencari uang di pulau gurita,  hanya untuk menghilangkan rasa bosan dan jemu saja,  berkeliling antar bibir pantai ke bibir pantai lainnya,  hanya untuk mengumpulkan kerang dan ikan yang di bagikan secara cuma-cuma oleh bos perahu.

Tuan dan Pulau Gurita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang