Prolog

92 5 0
                                    

Bagaikan alunan symphony yang menentramkan hati,
Bagai air yang mengalir dicelah kecil, tak dapat dihentikan
Bagai mendengar alunan nada yang berbunyi perlahan hingga kau jelas untuk mendengarnya.
Itulah bagaimana aku mendeskripsikan hidupku, mungkin aneh untuk didengar. Tapi memang begitu kenyataannya, aku tidak pernah ambil pusing.
Aku seperti air, sekalipun dicelah terkecil aku tidak pernah bisa dihentikan.
Dan hidupku seperti symphony aku tidak suka diusik aku lebih suka menikmati hidupku yang tentram, damai juga tanpa masalah.
Namun hidupku juga seperti saat kau mendengarkan nada, kau akan penasaran dengan nada apa yang akan terdengar selanjutnya dan seperti itu hingga akhir nada. Namun tidak denganku. Aku lebih memilih membiarkannya atau menikmatinya hingga denting terakhir, tanpa harus menebaknya.

Mungkin terdengar aneh? Atau bahkan gila? Tapi itulah hidupku, aku tidak mau penasaran dengan takdirku. Aku hanya mengikuti alurnya, dan hanya ingin hidup tenang. Meski terkadang aku merasa bosan, aku memang liar tapi terkadang aku bosan dengan keadaan di hidupku.

Tapi aku cukup bersyukur setidaknya aku bernafas dan terlahir sempurna, dan juga mempunyai kehidupan cukup. Walaupun terkadang membosankan, tapi aaah sudahlah intinya aku bersyukur hidupku tenang.

Briana's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang