ʬʬ 🄵🄾🅄🅁

348 46 5
                                    

Pagi harinya (Name) memutuskan untuk kembali ke tempat dimana Manjirou tinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya (Name) memutuskan untuk kembali ke tempat dimana Manjirou tinggal. Dengan dress hitam selutut, ia turun dari taxi lalu berjalan santai menuju pintu lobi hotel bintang lima. Namun sayangnya, tepat di tengah-tengah halaman tali sepatunya lepas hingga mengharuskannya berhenti dan berjongkok guna membenarkannya.

Simpul sempurna tercipta. Dan (Name) kembali bangkit, lantas dibuat terkejut saat sebuah jaket hitam tiba-tiba bertengger halus disepasang bahunya. Dan semakin dibuat terkejut saat tahu bahwa pelakunya adalah sosok pria yang tengah ia cari.

"M-Manjirou?"

Gugup (Name) kala itu juga. Sedangkan sang pria tampak tak menunjukkan ekspresi apapun selain wajah datar dan tatapan kosong. Membuat (Name) kebingungan karena pria ini tak kunjung mengatakan sesuatu sedari tadi.

Sampai ketika Manjirou mulai beranjak pergi. Beberapa langkah terhenti, lalu menoleh ke belakang menatap si gadis tajam.

"Penampilan lo itu, gue gak suka."

Ucapnya sebelum pergi dan masuk ke dalam mobil sedan hitam. Melaju, membelah udara pagi, meninggalkan (Name) yang masih diam di tempat dengan raut wajah bingung.

"Maksudnya Manjirou apa?" gumamnya dengan netra yang masih memandang penghujung jalan.

"Dia gak suka pakaianku? Tapi kenapa malah ngasih aku jaket?"

(Name) terdiam sejenak. Mencoba mencerna apa yang terjadi. Namun nihil. Otaknya terlalu bodoh untuk memahami semua ini.

Tapi walaupun begitu, ia tersenyum cerah. Setidaknya hari ini ia bertemu dengan Manjirou. Bahkan pria itulah yang datang kepadanya terlebih dulu. Walau (Name) tidak tahu apa maksud dibalik perkataanya, tapi setidaknya ia mendapatkan sesuatu yang cukup berharga.

"Hmm, bau calon pacar."

Cicitnya sembari menciumi aroma yang terkuak dari jaket kulit itu.

•••

Pagi itu, Manjirou dan sanzu duduk di bawah pohon sakura yang terletak di halaman hotel miliknya, persis di samping jalan. Pria itu menikmati harinya dengan seputung rokok terselip di antara jari. Menunggu Haitani bersaudara menjemputnya dengan sebuah mobil sedan hitam.

Tatapan dingin itu menerawang menembus jalan. Memandang tiap-tiap kendaraan yang berlalu lalang. Sesekali melirik ke arah pejalan kaki. Dimana rata-rata dari mereka adalah orang kantoran ataupun sekelompok siswa-siswi.

"Bos,"

Sampai ketika seruan Sanzu membuatnya menoleh ke samping. Manjirou berdehem.

"Bukannya itu cewek yang kemarin? Ngapain dia di sini?"

Ucapnya sembari menunjuk sesosok gadis cantik yang tengah berjongkok membenarkan tali sepatu.

Kening Manjirou berkerut. Lalu menoleh ke arah samping si gadis. Dimana tak jauh dari sana, terdapat sepasang pemuda yang tengah memandang gerak-gerik gadis itu. Terutama pada pakaiannya yang cukup terbuka.

𝗖𝗥𝗜𝗠𝗜𝗡𝗔𝗟╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang