119 - 26

24.9K 1.5K 158
                                    

Galaksi menarik tangan gadisnya untuk mengikutinya menuju dapur, Nadhira yang melihat arah tujuan mereka langsung panik karena mengira laki-laki itu akan mengambil pisau atau alat potong lain untuk melukai tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galaksi menarik tangan gadisnya untuk mengikutinya menuju dapur, Nadhira yang melihat arah tujuan mereka langsung panik karena mengira laki-laki itu akan mengambil pisau atau alat potong lain untuk melukai tubuhnya.

"Duduk" Galaksi memaksa tubuh Nadhira untuk duduk di kursi meja makan, "diam, kalau tidak ingin aku melukaimu" ancam laki-laki itu sebelum pergi ke bagian kitchen set untuk mengambil alat-alat yang dia butuhkan.

Nadhira hanya bisa pasrah menuruti perkataan Galaksi. Di dalam kepala gadis itu ada dua hal pemikiran yang bertolak belakang. Pertama, Nadhira berpikir untuk berani berontak pada Galaksi, dan berakhir membuat laki-laki itu marah lalu menyakitinya, dan yang kedua, Nadhira berpikir untuk pasrah dan menerima segala hal yang laki-laki itu lakukan dan berakhir pada perlakuan Galaksi yang tentu tidak di sukainya.

Laki-laki itu pasti akan mendekatkan fisik mereka ketika tahu dirinya memilih diam dan tidak melawan, tentu saja Nadhira tidak mau Galaksi seperti itu. Sedangkan jika Nadhira memberontak, bukan tidak mungkin Galaksi akan menyakiti kulit Nadhira dengan alat-alat berbahaya yang dimiliki laki-laki itu, tentu Nadhira juga tidak ingin hal itu terjadi.

"Mikirin apa?" Galaksi menaruh di atas meja makan alat-alat yang sudah dia ambil di kitchen set. Ternyata laki-laki itu membawa dua piring yang di atasnya sudah terisi telur orak-arik dan dua gelas coklat dingin.

Nadhira menatap bingung ke arah Galaksi yang ada di hadapannya. Apa gadis itu tidak salah lihat? Tidak seperti dalam bayangan Nadhira yang berpikir bahwa Galaksi akan melakukan hal-hal yang akan menyakitinya, Galaksi malah membawa 2 makanan serta minuman yang sudah pasti untuk dia dan laki-laki itu.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Galaksi melihat tatapan mata penuh selidik yang dilemparkan oleh Nadhira padanya. Tanpa menghiraukan tatapan mata gadisnya, Galaksi tetap menaruh piring yang berisi telur orak arik dan segelas coklat dingin di hadapan Nadhira.

"Makan" Galaksi menyuruh gadisnya untuk memakan makanan yang sudah dia buat. Galaksi ingin memberi Nadhira sedikit asupan sebelum laki-laki itu memulai rencananya. Untung saja Galaksi masih memiliki persediaan telur dan sayuran yang bisa digunakannya untuk membuat makanan sederhana.

 Untung saja Galaksi masih memiliki persediaan telur dan sayuran yang bisa digunakannya untuk membuat makanan sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
119 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang