Jimin Rose

2.3K 34 3
                                        

Sore itu adalah hari Jumat, rose dan jimin berniat melaksanakan tugas kelompok keduanya di rumah jimin.

"Sepi? Bokap nyokap kemana?" Tanya rose meletakkan tas ranselnya.
"Ada urusan di luar kota. Ga lama sih, palingan seminggu juga balik."
"Itu lama odeng namanya"
"Yeh, gue mah biasa ditinggal."

Rose mengangguk dan mulai mengeluarkan laptopnya, sedangkan Jimin di dapur membuatkan minum.

"Ni minum."
"Yowww"

Awalnya semua berjalan lancar. Tugas mereka kandas dan selesai tepat waktu karena Rose tipe murid yang keras. Ga selesai, ga main. Bahkan diganggu makan minumpun tidak.

Selesainya tugas itu, barulah rose menegung minuman yg jimin berikan. Laptopnya ia matikan lalu bersandar pada sofa dengan nyaman.

"Shh eh, lo ngerasa panas ga sih?" Rose mengipasi lehernya dengan tangan.
"Engga" jawab Jimin polos sambil memainkan ponselnya.

"Aduhhh, kok panas banget yaaa euh" wanita itu membuka dua kancing kemeja atasnya membuat jimin semakin tak sabar.

Ya, lelaki itu menabuhkan obat perangsang diminuman 'gadisnya'.

"Akhhh min, tolongin gue dong" tangan Rose mulai memainkan payudaranya sendiri. Wajahnya nampak begitu tersiksa ingin segera dipuaskan hasratnya.

"Tolongin apa?" Smirk lelaki itu keluar. Jimin diam. Ia sengaja membiarkan rose bergerak duluan jika sudah tidak sanggup.

"Sentuh gue ahhh njing, min please" Rose meraih tangan Jimin dan meletakkannya di payudaranya. Tapi lelaki itu tak melakukan apapun, meremaspun tidak.

"Minnn euhhh pleaseee" rose yang sudah tidak tahan itu langsung naik ke pangkuan Jimin, pinggulnya bergerak menggesekkan kelamin mereka yang masih tertutup kain.

Tangan rose ia kalungkan di leher Jimin. Gerakannya semakin menggila, gadis itu kemudian melumat bibir tebal jimin dengan rakus.

"Hmpppttt min please tolongin gueeehh ahh lo napa diem aja sih njing!" Melas Rose dengan mata puppynya.

"Gue mau liat lo merendahkan harga diri lo di depan gue hahaa" tawanya mengejek.

"Minhhh euhhh"

"Lu kalau mau buka celana gue, silahkan" ucap jimin santai menyandarkan tubuhnya di sofa dengan kedua tangan di belakang kepala.

Rose yang nafsunya sudah diujung tanduk, langsung melepas celana temannya itu dan menampakkan penis yang menegang.

Ya jujur saja, Jimin dari tadi sudah terangsang, hanya sengaja diam.

Gueeee masukin euh gue masukin min AKHHHHH

Kepala rose terdanga. Dengan buru-buru ia memasukkan benda panjang itu kelubangnya.

Sejenak ia diam. Melumat bibir merah jimin yang tentu dibalas pula oleh sang empunya.

Plok plok plok plok
Rose bergerak dengan semangat ingin segera mencapai klimaksnya. Benda tumpul itu menusuk hingga dalam dengan posisinya yg ada di pangkuan seperti ini.

Ahhhhh ahhhb min eunggghhhh enak banget njing hahhhh ahhhh

Tangan rose ia lingkarkan pada leher jimin. Wanita itu menggenjot dengan cepat karena nafsu yang memuncak akibat obat.

Jimin hanya memegang pinggulnya tanpa berniat mau membantu. Sengaja. Melihat rose yg aktif di atasnya seperti ini ternyata lebih menyenangkan.

Euhhh min ah ahhh capekk. Bantuin euhhh.

Gerakannya memelan, rose lelah karena berjuang sendiri. Tapi tubuhnya meminta dipuaskan, sehingga kembali ia genjot batang penis yang menancap di vaginanya tersebut.

BTS NAENA ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang