Bab 1. Cucu kesayangan

5.8K 433 21
                                    

Seorang gadis cantik dengan rambut di kuncir kuda sedang duduk menunggu jemputan dari ayah atau bundanya.
"Calisya belum di jemput  nak?" Tanya Rania, guru TK Calisya.

"Belum bu gulu, mana ya ayah dengan bunda." Calisya sudah mulai sedih karena teman-temannya yang lain sudah di jemput dan sekolah mulai sepi.

"Ibu tungguin ya, jangan sedih dong nak." Rania kasihan melihat Calisya. Anak ini manis dan manja tapi ceria dan membuat siapa pun suka berada di dekatnya.

Tidak lama kemudian sebuah mobil mewah masuk ke halaman sekolah. Calisya terlihat bahagia, itu mobil ayahnya dan dia menghapus air matanya. Tapi saat yang keluar dari mobil adalah supir pribadi keluarganya, Calisya kembali sedih.

"Non Calisya ayo pulang. Maaf ya bapak lama jemput, tadi nganterin eyang putri dulu."

"Ayah sama bunda mana? Kok pakai mobil ayah?"

"Ibu sama bapak sedang pergi keluar kota mendadak. Ayo Non, tuan Arga udah nungguin Non."

"Ayo nak pulang." Rania membantu Calisya masuk ke dalam mobil.

Calisya melambai ke arah Rania dan mobil pun meninggalkan sekolah. Calisya cemberut sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, supir membukakan pintu untuk Calisya dan dia segera berlari masuk ke dalam rumah. Dia menabrak Arumi dan membuat Arumi mencengkram tangannya.

"Masuk ke rumah itu beri salam jangan main lari." Bentak Arumi.

"Lepasin eyang putli, sakit." Ucap Calisya.

"Lepaskan cucuku." Ucap Arga sambil mengambil Calisya dari tangan Arumi. Tatapan mata Arga tajam pada Arumi.

Arumi hanya diam jika di pandangi Arga seperti itu. Dia segan dengan Arga karena dia tahu bagaimana Arga.
"Cucu kesayangan eyang kakung, kenapa cemberut?"

"Ayah sama bunda kenapa gak jemput Calisya?"

"Ayah sama bunda lagi ada keperluan mendadak. Dengan eyang kakung aja ya sayang. Ayo." Arga mengajak Calisya keluar rumah dan pergi dengan menggunakan mobil.

Arga sangat menyayangi Calisya, tahta tertinggi cucu perempuan di keluarga Hadiningrat jatuh pada Calisya walaupun ada Jessica juga tapi Arga lebih mengakui Calisya daripada Jessica karena sikap Arumi sendiri. Arumi membenci Calisya, entah mengapa dia tidak suka dengan cucunya itu. Dia lebih menyayangi Cakra, anak lelakinya dan Jessica anak dari Cakra. Kalau Ardi, Bagas dan Calisya anak dari Gery, putra Arumi juga tapi Arumi kurang memberikan rasa sayangnya pada mereka. Arumi lebih membela Cakra. Hal ini jelas membuat Arga lebih memihak ke Gery sebagai putra pertamanya, pewaris semua usaha dan kekayaan dari keluarga Hadiningrat.

"Eyang kakung,kita mau kemana?" Tanya Calisya yang memang lebih dekat dengan eyang kakungnya karena semua keinginannya pasti dipenuhi.

"Kita makan di restoran setelah itu makan es krim kesukaan Calisya."

"Asyik." Calisya seketika melupakan kesedihannya. Arga bahagia jika cucunya juga bahagia. Dia mengelus lembut rambut Calisya.

Mereka sampai di restoran dan Arga menggandeng tangan cucunya masuk ke dalam restoran.
"Pak Arga, selamat datang." Ucap pelayan di sana. Keluarga Hadiningrat memang sudah menjadi langganan tetap di restoran itu.

Arga mengajak Calisya masuk ke ruang VIP.
"Eyang pesankan makanan kesukaan Calisya ya."

"Iya, jangan lupa ayam goleng sama udang goleng clispi ya."

"Iya sayang." Arga mengacak pelan rambut Calisya.

Arga memesan makanan untuk Calisya dan menunggu pesanan datang sambil mengobrol dengan cucu kesayangannya itu.

Marriage After AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang