3. Mencintai Dalam Diam

1.4K 300 9
                                    

Clarisa sedang duduk di taman belakang sendirian. Darma datang menghampirinya.
"Dek, kenapa sendiri?"

"Gak apa, ngapain ke sini?"

"Mau main gak? Main petak umpet mungkin, kita ajak mas Anton dan Elang juga."

"Gak mau."

"Beneran gak mau, seru loh main petak umpet."

Calisya diam, dia memang sedang bosan. Kedua kakaknya tidak ada di sini. Mereka sedang berada di sekolah yang berasrama dan ketika libur baru pulang ke rumah.
"Ayo, mau gak?" Tanya Darma lagi

"Ya udah tapi Cla gak mau jaga."

"Iya biar mas Darma yang jaga."

Darma kemudian mengajak Anton dan Elang untuk bermain bersama Calisya. Calisya mencari tempat persembunyiannya. Dia memilih bersembunyi di balik guci besar di ruang tamu.

Saat dia sedang bersembunyi, dia melihat ada yang datang mengantarkan paket. Arumi membuka pintu karena sepertinya dia memang sedang menunggu paket itu. Calisya memperhatikan dari balik guci dan melihat bahwa Arumi membeli sepeda berwarna pink yang lucu dan sebuah kue yang terlihat lezat.

"Eyang putri, itu untuk aku ya?" Tanya Jessica.

"Iya sayang, suka gak?"

"Suka dong, kok hanya satu? Punya Cal gak ada?"

"Cal gak ada, eyang gak belikan dia. Ya udah jangan bahas Cal, ayo main dengan sepeda barumu." Arumi dan Jessica berlalu dan menuju ke taman belakang.

Calisya keluar dari persembunyiannya. Dia mengikuti langkah kaki Arumi dan Jessica. Setelah itu dia bersandar pada pintu dan melihat Jessica bermain bersama Arumi.
"Cal, kamu kena." Ucap Darma sambil menepuk pundak Calisya.

"Gak mau main lagi." Calisya berlari mencari eyang kakungnya membuat Anton dan Elang bingung.

"Eyang." Panggilnya saat membuka pintu dan langsung memeluk Arga.

"Ada apa cucu eyang sayang?"

"Jessy di beliin sepeda oleh eyang putli, bagus deh sepedanya. Calisya kenapa gak di beliin juga?" Tatapan mata Calisya membuat Arga sakit. Arga mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Gimana kalau kita beli sekarang?" Ajak Arga

"Sekalang? Ayo eyang." Calisya kembali bersemangat.

Akhirnya Arga membawa Calisya pergi membeli sepeda. Arga membelikan sepeda paling mahal dan paling terbaik untuk Calisya.
"Nanti hari libur bersepeda dengan eyang kakung ya?"

"Iya eyang, asyik." Calisya menepuk tangannya. Dia bahagia mendapatkan sepeda baru lagi. Apapun yang dia inginkan akan di penuhi oleh eyang kakungnya.

Arga juga berjanji pada dirinya akan selalu membuat Calisya bahagia dan memenuhi apa yang Calisya inginkan.

***
18 Tahun Kemudian

Calisya tumbuh menjadi gadis yang ceria. Tetap menjadi gadis yang ceria dan tuan putri di keluarga Hadiningrat. Apapun yang dia inginkan akan tercapai. Prestasinya baik dan dia sekarang sedang kuliah. Calisya mengambil tasnya dan segera turun ke bawah. Di ujung tangga dia berpapasan dengan Darma dan Anton.
"Mas."

"Selamat pagi dek." Ucap Darma sambil mengecup kening Calisya. Anton yang melihat itu hanya diam.

Sejujurnya Anton kesal jika melihat kemesraan Calisya dan Darma karena dia juga menyukai Calisya tapi dia mengalah saat mengetahui Darma mencintai Calisya begitu juga Calisya. Keluarga ini juga sudah merestui hubungan Calisya dan Darma begitu juga dengan Jessica dan Elang.

Marriage After AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang