DUA [2]

38 8 0
                                    




Gimana kalian udah nungguin ya?
Yaudah, Selamat Membaca...

-----

Revan duduk di meja belajarnya, ditemani oleh segelas penuh susu putih buatan mamahnya. Keheningan serta ketenangan menjadi teman Revan kali ini.

Ia menghidupkan komputer tua miliknya. Menekan logo youtube, dan mendengarkan beberapa lagu yang belakangan ini sering ia dengar.

Revan memejamkan mata, menghayati setiap bait lagu yang masuk di telinga Revan dengan sopan.
"And I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason"

Dret!
Dret!
Dret!

Getaran ponsel miliknya, mengganggu konsentrasinya dalam kesendiriannya. Revan mengambil ponsel yang ia letakkan di atas kasur. Revan mengangkat ponselnya, terpampang jelas nama Tama di layar ponselnya.

"Tumben Tama nelfon..." Gumam Revan.

-Pembicaraan saat panggilan berlangsung-

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam, tumben malem-malem nelfon, ada apa ?"

"Gapapa sih, gue cuma mau bilang, kalau besok sore ada tanding futsal. Lu mau ikut kagak?"

"Gimana yaa, besok sore gue ada jam les di Bu Han"

"Ouh, kalau gitu yaudah, lu gausah ikut dulu"

"Iya.. Maaf ya Tam"

"Gapapa, santai aja"

"Lu besok sekolah nggak?"

"Ya sekolah lah bego, masa nggak"

"Yaa, siapa tau lu besok bolos, lu kan sering bolos"

"Besok ada jam nya Bu Tutiek, nggak berani bolos gue"

"Hahaha"

"Lah, kok malah ketawa, gimana sih lu, gue seriusan anjir, Bu Tutiek galak"

"Iyaa, gue juga tau lah"

"Eh btw, lu tadi di gubuk ngomong apaan sih?, gajelas banget"

"Gapapa gausah dipikirin, yaudah ya. Assalamu'alaikum"

"Iyaa, wa'alaikum salam"

Revan menutup telfonnya, dan segera menarik selimut untuk tidur

-----

Revan sudah rapi dengan seragam batik miliknya. Ia tersenyum beberapa kali menatap kaca. Tak menyangka dirinya seganteng ini."MasyaAllah..."

Ia segera keluar kamar untuk sarapan.

Langkahnya terhenti, melihat siapa yag sedang duduk dimeja makan
"KAKEK... NENEK..." Teriak Revan yang membuat seisi ruangan dipenuhi suaranya.

Kakek & Nenek Revan tinggal di perdesaan dan mereka datang ke rumah Ameena untuk menjenguk cucu tercintanya (Revan). Kenapa kok Revan? ya... karena dia anak yang pintar, pintar mengaji, rajin, disiplin, dan juga tekun. Revan juga anak yang berbakti kepada kedua oragtuanya maka dari itu Kakek & Neneknya sangat menyayanginya.

Pensil PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang