CHAPTER 2

7 2 0
                                    

Cerita ini hanya  imajinasi aku sebagai author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya imajinasi aku sebagai author. Maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat ataupun yang lainnya yang tidak disengaja. Jadi pembaca yang bijak yaa!

Hope you like this story, happy reading!


Alora kini sudah rapi dengan seragam kebangganan Starshine International High School atau yang sering disingkat SIHS – Kemeja putih dan dasi yang dipadukan dengan blazer abu-abu serta rok diatas lutut. Tinggal polesan sedikit pada bibir pink alami miliknya, ia sudah siap untuk turun ke bawah dan bergabung bersama orang tuanya untuk ikut sarapan bersama.

Setelah melakukan sarapan bersama, Alora bergegas untuk berangkat ke sekolah. Tak seperti hari-hari sebelumnya dimana ia selalu dijemput oleh Resvan kini Alora berangkat ke sekolah dengan mengendarai mini cooper miliknya. Mobil tersebut adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Samuel untuknya saat ia tepat berusia tujuh belas tahun.

Sebelum benar-benar menuju sekolah, Alora mengendarai mini coopernya kediaman Kenneth. Cowok itu meminta untuk berangkat bersama namun dengan kendaraan yang berbeda alasannya ia ingin menjaga sepupunya itu di sepanjang jalan hingga tempat tujuan. Kini, suasana tempat parkir untuk siswa SIHS sudah lumayan ramai. Alora memparkirkan mobilnya tepat di samping mobil milik Kenneth.

"Nanti ke kantin bareng aja, ajak Jeje sekalian" ucap Kenneth saat mereka telah sampai di koridor.

"Iya."

Berbeda dengan Kenneth dan Alora yang telah sampai di sekolah, Marvel kini masih berada di rumah lebih tepatnya di dalam kamar cowok itu guna bersiap-siap. Mungkin bila tadi Gina tak membangunkannya, ia akan terlambat datang ke sekolah hari ini. Dengan segera Marvel menuruni anak tangga dan menuju kendaraannya berada.

"Nggak mau sarapan dulu?" tanya Gina saat berpapasan dengan anak semata wayangnya.

"Enggak bun, takut nggak cukup waktunya."

"Yaudah, nanti beli di sekolah aja ya."

"Oke bunda, Marvel berangkat," ucap Marvel seraya mencium punggung tangan sang ibu.

"Hati-hati."

Marvel mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sedikit tinggi dari biasanya. Andai saja hari ini kelas cowok itu tak ada ulangan matematika, Marvel akan lebih bisa santai. Namun masalahnya, Bu Fani adalah salah satu guru yang menganut ketertiban dan kedisiplinan tingkat tinggi. Guru itu tak akan membiarkan siswa mengikuti jam pelajarannya apabila terlambat masuk di kelas matematika, pelajaran yang diampuhnya. Pernah sekali Arsen terlambat lima menit saat jam pembelajaran sedang berlangsung dan kalian tahu apa yang terjadi? Arsen tak diperbolehkan mengikuti pembelajaran hingga jam matematika berakhir dan yang lebih parah lagi cowok itu mendapatkan pengurangan nilai.

Marvel tiba di sekolah lima menit sebelum jam pembelajaran dimulai. Ia bersyukur dapat sampai di kelas terlebih dahulu sebelum Bu Fani meskipun hanya beberapa menit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARVELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang