Jangan lupa vote yahh
Happy Reading~~~~~
Oke mulai
"YAK!! BERITA BAGUS!!" Ucap seseorang yang baru saja datang dan langsung berteriak seperti itu.
"Wae wae wae Mwo?" Balas Jaemin yang penasaran dengan berita bagus itu.
"Irene-Nim tidak mengajar hari ini karena Aboeji nya tiba-tiba sakit jadi kita akan mengubah tempat duduk menjadi kelompok dan mengerjakan tugas yang di berikan padaku"
"Hanya itu? Aish aku kira dia meninggalkan kelas dan juga materi" Ucap Renjun.
"Yak!! Bagaimana bisa seorang Irene-Nim meninggalkan kelas tanpa materi. Paboya"
"Yak jeno-ya liat dia mengejek ku paboya" Rengeknya pada Jeno sambil memasang raut wajah sedih nya di tambah dengan tangannya yang menggandeng ke lengan Jeno.
"Jaemin-ah jangan hanya karena kau bersama dengan Jeno aku tak bisa membuat mu menangis" Ucap Renjun lagi, "Kau pikir aku takut dengannya" Sambungnya.
Jeno dan Haechan hanya diam dan menatap mereka dengan tatapan yang sangat males melihat mereka dengan kelakuan yang seperti ini.
"Yakh Jeno-ya, apa kau selalu tertekan saat di rumah bersamanya" Bisik Haechan pada Jeno yang berada di depannya. "Sebenarnya iya, tapi jika tidak ada dia siapa yang akan memasak nanti" Jawab Jeno.
"YA APA YANG KALIAN BICARAKAN!" Ucap Renjun dan Jaemin serentak.
"Mengapa kau mengikutiku" Lagi
"YAK BERHENTI MENGIKUTIKU!!""Yak!! Kalian ingin masuk kelompok mana?" Ketua kelas meleraikan kedua nya yang tengah beradu mulut sekarang.
"JENO!" "HAECHAN!!"
"Ya sudah, kerjakan ini dan selesaikan sekarang! Irene-Nim hanya butuh satu kertas untuk 2 orang yang menjawabnya dan"
"Dan?"
"Jangan beradu mulut lagi" Selesai ketua kelas.
Ya tanpa berbasa-basi mereka pun mengerjakan tugas yang di berikan Irene-Nim. Sekarang pukul sudah menunjukkan untuk pulang, ya sekarang jam 15:56 sudah waktunya mereka untuk membereskan semua alat tulis mereka dan beranjak dari tempat duduk masing-masing.
Hari ini mereka tak langsung pulang, sudah ada janji yang mereka buat dengan 2 adik juniornya, yaitu Chenle dan juga Jisung. Ya mereka berencana ingin bermain bersama.
Sesampainya di apartemen Chenle mereka mengganti pakaian yang ada disana.
Apartemen ini milik Appa Chenle, tapi Chenle bilang ini akan menjadi tempat mereka bermain. Saat pertama kali Haechan di ajak untuk bermain ia terkejut karena ruangan nya yang begitu besar.
Tak hanya Haechan, yang lainnya pun begitu saat pertama kali mereka bermain. Tapi mereka sudah akrab sekarang dan juga sudah terbiasa bermain disitu.
Chenle memang terbilang orang kaya, kaya apa aja. Orkay mah bebas. Bahkan ia menyediakan beberapa jenis permainan yang sering di mainkan anak laki-laki seusia mereka di apartemen nya.
Siapa lagi kalau bukan Appanya yang menuruti anak kesayangannya ini. Appa Chenle juga dekat dengan mereka jadi untuk apa canggung jika ingin bertemu atau hanya sekedar bermain disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM FRIEND TO ?? [RenHyuck)
Teen Fiction💢💢 CERITA TENTANG BL JANGAN SALPAK!!! ini cerita pertama w. silahkan baca tapi jangan salpak. ga bermaksud menjelekkan tokoh yang digunakan, kalo ga suka skip aja, Sekian