Chapter 2

616 100 0
                                    

———Sakura is My Noona?———

Tahun baru Chuseok, tentu Taehyun dan member lain akan pulang kampung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun baru Chuseok, tentu Taehyun dan member lain akan pulang kampung. Taehyun yang merupakan asli Seoul akan lebih mudah mengunjungi keluarganya dibanding Beomgyu yang kampung halaman berada jauh di Daegu.

Taehyun memandang gerbang tinggi yang menghiasi rumahnya. Rumah Taehyun berada dikawasan perumahan elit, tepatnya di Gangnam. Jadi bisa dikatakan Taehyun berasal dari keluarga kaya.

Nyonya Kang terlihat sudah berada diambang pintu menunggunya. Senyumnya terlukis indah disertai kerutan disekitar mata yang disebabkan faktor penuaan.

"Eomma rindu."

Taehyun membalas pelukan yang ibunya berikan padanya. Lelaki yang sudah menginjak usia 20 tahun itu juga merindukan ibunya. Bukan hanya ibunya, Taehyun juga merindukan ayah dan kakak perempuannya.

"Noona dan Appa dimana, Eomma?"

Taehyun heran suasana rumah sepi padahal sekarang hari libur. Hari libur biasanya digunakan untuk berkumpul bersama keluarga.

"Appa dan Sora sedang berkunjung ke suatu tempat. Sebentar lagi mereka kembali."

Taehyun hanya ber-oh-ria, lalu beranjak memasuki kamar tercintanya. Kamarnya tidak luas namun tidak dapat dikatakan kecil. Luasnya standard seperti kamar pada umumnya. Kamar Taehyun didominasi warna pastel dengan ranjang empuknya yang bisa terbilang luas jika hanya ditempati satu orang.

Taehyun memandang langit kamarnya, kemudian beralih ke jendela. Sebuah dreamcatcher yang entah sejak kapan berada disana, mungkin ibu atau sang kakak yang menaruhnya disana.

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan Sora berjalan lesu ke arahnya. Taehyun dapat melihat mata Sora sembab—ciri khas orang yang habis menangis.

"Ada apa denganmu, Noona?"

"Barusan Noona bertemu dengan ibu kandungku."

Tangis Sora kembali pecah saat dirinya menceritakan apa yang barusan terjadi.

Esok tadi Sora heran ketika sang ayah tiba-tiba mengajaknya ke suatu tempat. Biasanya sang ayah tidak mau repot-repot mengajaknya ke suatu tempat tanpa rencana matang, jadi Sora yakin akan ada sesuatu yang terjadi.

Dan benar, ayahnya mempertemukan Sora dengan sang ibu kandung. Sora yang sejak itu tidak ingin mengungkit soal ibu kandung dan kembarannya menggeleng cepat. Sora tidak menyangka ayahnya akan mempertemukan ibu dan anak yang sudah berpisah bertahun-tahun lamanya.

Sora menggigit bibir bawahnya, takut-takut melihat sang ibu kandung. Ibu kandungnya adalah orang Jepang, itu artinya Sora memiliki dua darah, yakni darah Korea dan Jepang.

"Maafkan Okaa-san yang selama ini tidak pernah mengunjungimu." Meskipun wanita itu berkomunikasi menggunakan bahasa milik Sora, namun aksen Jepang masih melekat jelas.

Sora diam membisu. Wanita yang kini sudah beranjak 24 tahun terlihat shock, tidak percaya. Ada rasa senang dihatinya, namun ada juga rasa takut yang melanda. Sora dari dulu selalu mempertanyakan di dalam hati—Mengapa sang ibu kandung tidak pernah menjenguknya, mengapa ibu kandungnya seolah tidak peduli padanya. Apa karena sang ibu sudah berkeluarga dan lebih memilih fokus pada keluarga barunya ketimbang sekedar melihat Sora yang meskipun dirinya pun tidak berharap. Tapi bohong jika Sora tidak ingin, siapa juga yang tidak ingin diperhatikan orang tua kandungnya.

"Saya tidak kenal anda."

Sora pergi begitu saja bersama air mata yang menggenang di pelupuk mata. Teriakan sang ayah menggema di telinga, namun Sora abaikan begitu saja. Kenapa muncul sekarang disaat dirinya sudah lapang dada menerima kenyataan.

Seruan keras terdengar dari bawah. Itu suara Tuan Kang. Taehyun dan Sora saling berpandangan sejenak, kemudian keduanya beranjak menuruni tangga.

"Okaa-san mu sudah jauh-jauh datang ke Korea, dan kau pergi meninggalkannya begitu saja? Dimana pikiranmu, Sora?"

Taehyun menggenggam tangan sang kakak yang terlihat bergetar. Tuan Kang merupakan tipe ayah yang keras, kaku, dan perfeksionis. Tidak heran jika Taehyun menuruni sifatnya.

"Aku merasa tidak memiliki ibu lain selain Eomma." jawab Sora.

Urat dipelipis Tuan Kang terlihat, tangannya mengepal, dan telinganya memerah. Tanda bahwa sang ayah benar-benar marah pada Sora.

"Taehyun barusan pulang ke rumah, jadi jangan membuatnya tertekan karena melihat perdebatan kalian." ucap Nyonya Kang berusaha mendinginkan suasana.

Tuan Kang terdiam. Pandangannya tertuju pada Taehyun, sosok yang tidak ia sadari. Amarah terlalu menguasainya hingga kehadiran sang putra tidak digubris.

"Maafkan Appa, Taehyun-ah. Appa menjadi naik darah setelah melihat tingkah tidak dewasa Noona-mu."

"Tidak masalah, Appa. Tapi lain kali dengarkan alasan Noona mengapa dia menolak tidak ingin menemui ibu kandungnya."

Tuan Kang tertegun melihat sikap bijak Taehyun. Diam-diam Tuan Kang bangga pada sang putra. Justru putranya lah yang lebih bijak dibanding dirinya.

"Meski begitu dia tetap ibu kandungmu, jadi jangan pernah memperlakukannya seperti itu." nasihat Tuan Kang setelah mendengar alasan Sora tidak ingin bertemu sang ibu kandung.

"Sebenarnya Appa pun baru sekali menemui putri yang satunya setelah bertahun-tahun terpisah." Putri yang dimaksud Tuan Kang adalah kembaran Sora.

"Apa kami terlihat mirip?"

"Ya, kalian sangat mirip. Bahkan mungkin Taehyun sudah pernah bertemu dengannya."

Taehyun menautkan kedua alisnya. Ucapan sang ayah begitu ambigu.

Tbc.

Sakura is My Noona? [Kang Taehyun & Miyawaki Sakura] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang