⁰²

84 29 0
                                    

Asahi berjalan dengan langkah dan wajah yang waspada. Melirik kesana kemari memastikan jika orang yang ia hindari tidak berada di sekitarnya namun sangat bodoh jika dia cuman melihat ke depan, samping kiri dan kanan namun tidak ke belakang.

"Kau kenapa seperti sedang waspada?" tanya seseorang dibelakangnya. Asahi membulatkan matanya lebar. Oh, dia kenal dengan suara itu lantas ia berbalik untuk memastikan.

"Jaehyuk." ia bergumam lalu berancang-ancang untuk pergi sebelum Jaehyuk memakai kemampuannya yang bisa mengendalikan tubuh Asahi dengan membekukan tubuhnya.

Jaehyuk menghela nafasnya lelah. "Kenapa kau selalu menghindari ku? Apakah setidak ingin itukah kau padaku sebagai soulmate?"

Asahi diam tidak menjawab. Ia bungkam. Lagi-lagi Jaehyuk menghela nafasnya. Sekarang masih sangat pagi, masih sedikit siswa atau murid yang datang.

"Kenapa tidak menjawab?" tanya Jaehyuk lagi. Asahi menatapnya malas.

"Kenapa? Kau bisa membaca pikiran ku bukan?" katanya memberitahu. Jaehyuk tersentak, benar juga.

"Tapi aku ingin mendengar nya langsung dari mu, Asahi."

"Aku tidak menyukai mu, dan tidak mengharapkan mu! Puas? Aku sudah berkata jujur."

Dahi Jaehyuk mengerut, "Alasan kau tidak menyukai dan mengharapkan aku apa?" Asahi berdecak malas menanggapi Jaehyuk yang banyak tanya.

"Apakah harus? Tolong biarkan aku pergi ke kelas!" pintanya dengan nada kesal.

"Kita ke kelas bersama, lagipula kita sekelas, kau tetap tak bisa menghindar dari ku, Asahi."

"Ya ya ya, terserah mu lah! Cepat gerakan tubuh ku lagi, sialan!" Jaehyuk terkekeh melihat raut kesal Asahi yang menurutnya lucu kemudian tubuh Asahi bisa bergerak. Asahi bernafas lega.

"Lain kali kalau kau menggerakkan atau membekukan tubuh ku... aku akan membunuh mu!"

"Jika kau membunuh ku sama saja kau membunuh diri mu sendiri," sahut Jaehyuk santai. Asahi terdiam. Apakah benar?

"Itu benar, Asahi. Makanya jangan tidur saat menjelaskan materi soulmate!" Asahi kembali berdecak. Jaehyuk membaca pikirannya lagi.

"Ya," setelah menyahut seperti itu ia langsung pergi meninggalkan Jaehyuk yang terkekeh gemas.

"Akan ku pastikan kau akan jinak bersama ku suatu saat nanti," gumamnya tersenyum tipis kemudian mengikuti Asahi dari belakang.

Asahi tahu-tahu saja jika Jaehyuk mengikuti nya tetapi ia memilih untuk tetap berjalan menuju ruang kelasnya.

Pemuda itu berdiri disamping meja Asahi sambil menatap lekat pemuda Jepang itu.

"Kenapa kau melihat ku segitunya?" ujarnya heran dengan dahi yang mengernyit menatap Jaehyuk yang menggeleng menyahut dirinya.

"Boleh aku duduk disamping mu?" tanya Jaehyuk pelan. Asahi masih bisa mendengarnya lalu mendengus.

"Tidak!" jawabnya langsung.

Jaehyuk terlihat ingin membujuknya lagi namun Asahi langsung menyergah nya.

"Aku tidak ingin duduk didekat mu! Lebih baik kau duduk ditempat asalmu saja sana!"

Jaehyuk mendengus lalu merengut tidak suka.

"Ya baiklah." Jaehyuk memilih untuk mengalah dan kembali ke tempat duduknya dengan tidak bersemangat. Tidak lama kemudian datang Beomgyu yang masuk ke dalam kelas dengan santainya.

"Wah, ada apa dengan mu dipagi hari yang cerah begini? Merusak suasana saja!" celetuk Beomgyu bercanda.

"Ya! Kenapa diam saja?" tanya Beomgyu yang mulai was-was terhadap Jaehyuk yang memungkinkan kalau sekarang ia sedang memasuki proses kesurupan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soulmate || JaeSahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang