Part 4♡

9 5 0
                                    

Annyeong🙋💜
And
Happy Read🤗💗


♡♡♡


Sedikit demi sedikit mata gadis itu mulai terbuka. Sinar matahari sepertinya sudah mulai menyelinap masuk di sela-sela gorden kamarnya.

Bianca melihat jam di nakas lalu tersentak melihat jam sudah siang.

"HAH?!!"

Matahari sudah terlihat terang, itu artinya ia akan terlambat kesekolah.
Padahal hari ini adalah hari terakhir MOS.

"Yaampun, gimana ini" Bianca terpontang panting kesana kemari mencari barang yang akan ia bawa hari ini. Pasalnya semalam Bianca tidak sempat menyiapkan semuanya karena matanya sudah sangat berat dan mengantuk.

Dengan gerakan cepat ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

——

Gerbang sudah ditutup
"Sial! Bagaimana ini?" Bianca sudah turun dari motor sambil celingak celinguk mencari satpam supaya membukakan gerbang.

"Telat ya?" Tanya seorang cowok yang sepertinya juga terlambat.

"Iya nih, gimana?" Bianca menggigit kukunya karena gugup dan takut.

"Bareng gue aja, buruan"

"Loh kan dia bawa mobil, gimana barengnya?" Batin Bianca

"Ehh, tapi"

"Cepetan!"

"Iya, iya" Dengan segera Bianca memasuki mobil Jimin. Memang cowok itu adalah Jimin.

"Loh, kok putar balik sih?" Tanya Bianca bingung. Jimin hanya diam, Bianca ketakutan jika ia akan di culik.

"Jangan Culik Gue...!!!" Pekik Bianca

"Siapa yang mau culik lo? Kita lewat gerbang belakang aja, gerbang depan dah di tutup, gamungkin kita mau masuk lewat sana yang ada nanti di hukum" Bianca menghela nafasnya tenang

"Motor gue gimana?"

"Nanti biar temen gue yang ambil, sini kuncinya" Pinta Jimin

Bianca memberikan kunci motornya kepada Jimin.
"Emm, makasih" Jujur, Bianca tidak tahu siapa nama cowok tampan itu. Yang ia pikirkan adalah bagaimana jika ia di hukum? Oh tidak bisa, malu sekali.

"Tapi ada syaratnya" Ucap Jimin membuat Bianca bingung.

"Syarat? Gue ngga mau buat KTP!!"

"Yaudah kalo ngga mau gue turunin" Ucap Jimin sambil menatap gadis di sampingnya yang menurutnya menggemaskan.

"E-ehh... Jangan dong... Iya - iya, apaan?" Bianca melipat tangannya di depan dada dan memanyunkan bibirnya, membuat Jimin menyunggingkan senyumnya.

Oh Tuhan... Manis sekali!!!

"Lihat aja nanti, pulang sekolah gue tunggu di parkiran" setelah mengucapkan itu, Jimin kembali menyetir dengan fokus.

Sedangkan Bianca berpikir keras
"Apa yang akan di minta cowok itu?" Batin Bianca

Jimin memarkirkan mobilnya di kantin belakang sekolah, mereka berdua turun dan menuju sekolah.

Bianca hanya mengekori Jimin, karena ia tidak tahu jalan pintas belakang sekolah.

——

"Kenapa baru datang?" Tanya adelia selaku OSIS yang mendampingi.

"M-maaf kak... Tadi saya bangun kesiangan"

My Boy: Jimin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang