Jihan Fahira Idris

3 1 0
                                    

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---


"Berhenti" Suara laki-laki itu membuat langkah Khanara terhenti, bukan karena suaranya namun karena tangan lelaki itu yang memegang lengan kiri Khanara.

Khanara menegokan kepalanya ke samping, dan dilihatnya lelaki culun yang waktu itu mengantarnya ke kelas. Oh ayolah! kenapa harus orang ini lagi?

Menaikkan sebelah alisnya sebagai tanda 'apa' bukannya menjawab, justru laki-laki itu malah menundukkan kepalanya menatap sepatu yang di kenakan Khanara.

"Kenapa? Lo suka sepatu gue?" Tanya Khana seraya melepaskan tangannya dari genggaman lelaki itu.

"Sepatu kamu berwarna selain hitam" Jelasnya.

"Trus? masalah buat lo?" Ucap Khana dan langsung pergi tanpa mempedulikan tatapan aneh dari lelaki itu.

Saat tengah berjalan tiba-tiba saja lelaki itu kembali menarik tangannya hingga membuatnya membalikkan badan dan oleng karena tidak bisa menyeimbangin badannya, dengan cepat lelaki itu mundur dan membiarkan Khanara terjatuh.

"Sialan! orang mah tolongin kek, malah mundur!"

Lelaki itu menghampirinya, dan ia pun juga mengukurkan tangannya berharap lelaki itu membantunya berdiri.

Namun, bukannya membatu Khanara lelaki itu justru malah melepaskan sepatu Khanara dan membawanya tanpa mempedulikan Khanara yang masih terbengong.

"WOY MALING! SEPATU GUE!"

Teriakannya itu membuat orang-orang yang ada di dekat gerbang menatapnya kaget, tak mempedulikan itu ia terus mengejar lelaki sialan itu yang berani mengambil sepatu miliknya.

Khanara masih terus berlari mengejar lelaki yang mengambil sepatunya itu. Sial! kenapa lelaki itu cepat sekali jalannya? Padahal baru beberapa detik ia berjalan mendahului Khanara.

brukk!!

Seseorang tiba-tiba saja muncul dari arah samping dan membuat Khanara menabraknya karena tak sempat menghindar.

"Anjing!" Umpatnya karena ketika merasakan kepalanya yang sakit karena menabrak kardus yang di bawa gadis itu.

Dengan cepat, gadis itu menurunkan kardus yang di bawanya dan mengatupkan kedua telapak tangannya mengisyaratkan 'aku minta maaf'.

"Iya gapapa" Ucapnya dan melangkah meninggalkan perempuan yang tadi ia tabrak.

Detik berikutnya, ia berbalik badan dan menghampiri perempuan tadi. "Kalo boleh tau, nama lo siapa?" Tanyanya penasaran, pasalnya sejak beberapa hari ini Khana masuk sekolah ia tak pernah melihat gadis itu disini.

Gadis itu memakai seragam yang sama sepertinya, itu berati dia juga murid disini yang artinya dia juga sekolah disini.

Khanara baru kali ini melihatnya. Ia akan meminta kakenya agar sekelas dengan gadis itu jika mereka seangkatan.

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang