23. Cemburu?

10.9K 764 45
                                    

“Vi, gue suka sama lo.”

“Tapi aku gak suka sama kamu.”

Tangan laki-laki itu mengepal erat. “Kenapa? Gue kurang apa? Selama ini gue yang selalu ada buat Lo, bahkan di saat orang-orang meninggalkan lo.”

“Kamu tahu kan kalau ada laki-laki yang aku cintai, dan itu bukan kamu.”

“Masa bodoh! Siapapun laki-laki itu, gue pastikan gak akan bisa dapetin Lo. Karena Lo cuma boleh sama gue.”

[Prince Nathaniel]

“Prince!”

Bukannya berhenti, Prince justru semakin mempercepat langkahnya. Seakan-akan menghindari orang yang memanggilnya dengan suara lantang.

“Prince, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.”

Karena kesal, Prince menghentikan langkahnya dan berbalik menatap orang itu. Dengan tatapan tajam dan menghunus andalannya.

“Gue gak sudi berbicara dengan seorang pe***ur seperti Lo!” ucapnya penuh penekanan.

Bisa dilihat wajah seseorang di hadapan Prince langsung berubah pucat pasi.

“Kamu juga percaya sama foto di Mading itu?”

“Gak ada alasan untuk gue gak percaya.”

“Itu cuma foto Prince, dan kamu? Percaya?”

“Gak semua foto itu editan.”

Wajah Vivian berubah sendu. Ia hendak menggapai tangan Prince, namun langsung dihempaskan dengan kasar oleh Prince.

“Prince,” ucap Vivian dengan lirih.

Prince membuang mukanya ke sembarang arah. Nafasnya memburu.

“Gue peringatkan sekali lagi, jangan pernah macam-macam sama gue. Meskipun Lo perempuan, kalau Lo mengusik hidup gue lagi, gue pastikan Lo akan hancur.”

“Bagaimana jika aku yang akan membuat Elizabeth hancur? Dengan begitu, kita bisa bersama, kan?”

Prince mencengkeram dagu Vivian dengan kencang. Bahkan ringisan yang keluar dari mulut Vivian tak membuat Prince melonggarkan cengkeramannya.

“Gak usah bawa-bawa Elizabeth! Kalau Lo sampai melukai Elizabeth seujung jari, gue pastikan hukuman buat Lo akan lebih mengerikan.”

Vivian tak membalas perkataan Prince dan justru mendekatkan wajahnya seakan-akan hendak berciuman dengan Prince.

Prince yang menyadarinya langsung mendorong kasar tubuh Vivian hingga terjatuh. Ia berbalik hendak meninggalkan Vivian. Namun, langkahnya terhenti saat melihat Elizabeth yang berdiri tak jauh darinya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Prince menoleh melihat Vivian yang justru menyunggingkan senyum miringnya. Otak Prince mencerna semuanya. Dan baru menyadari jika Elizabeth melihat posisinya dengan Vivian seperti sedang berciuman. Pasti Elizabeth akan salah paham.

Berbanding terbalik dengan Prince yang takut dan cemas, Elizabeth justru tersenyum tipis. Menutupi segala sesak yang menyerang hatinya melihat Prince yang lagi-lagi bersama Vivian. Entahlah, rasanya masih sakit dan sesak melihat Prince yang bersama Vivian.

Elizabeth berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu. Langkah kakinya membawa Elizabeth di perpustakaan yang sepi. Ia langsung mendudukkan dirinya di kursi yang kosong dan mencoba menyibukkannya diri dengan membaca sebuah buku untuk menghapus ingatannya akan kejadian tadi.

Prince NathanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang