"Mau kemana hm? dek Azura~" Ucap gadis SMA yang menghadang adiknya sendiri.
"Kak! Zura gamau! Kemarin udah capek!!" Ucap Azura.
"Ck, kali ini sebentar deh plus ga kasar."
"Kemarin Kak Cia juga bilang gini, ujung-ujungnya udah kasar 20 ronde lagi. Lihat ni bekas gigitan kakak aja masih ada banyak." Azura menunjuk ke leher dan bahunya.
"Iya iya bawell, yaudah ntar malem tidur kamarku."
"Hump iya!" Azura membuang muka.
Dari kejauhan datanglah seorang pria berkepala enam dengan rambut yang memutih.
"Cia, Zura pulang." Panggilnya.
"Iya Ayah." Lauxia.
"Iya Paman." Azura.
Xia dan Azura memasuki mobil bersama.
"Ayah, Cia mau nikah." Lauxia menunjukkan deretan giginya.
"Cia masih kecil sayang, mau nikah sama siapa sih anak ayah ini?" Ucap Ran sambil fokus ke jalanan.
"Sama Zura."
Dua insan yang mendengar hal itu terbatuk batuk, sang ayah memijit pelipisnya sedangkan si adik menepuk dahinya.
"Kak Cia!"
"Apa? gamau sama gua?"
"Bukan bukan gitu!! setidaknya sungkan sedikit dong! atau atau minimal tanya dulu kalo pasangannya sesama cewek boleh engga ish Kakak ngeselin!" Azura gelagapan salah tingkah, bahkan pipinya memerah sampai ke telinga.
"Emangnya kenapa? bunda sama ayahku cowok semua, uncle Rin sama uncle Angry juga cowok semua. Masa cewek sama cewek gaboleh, yakan yah?" Xia meminta persetujuan ayahnya.
"Iya sayang iya." Ran pasrah dengan anaknya yang semakin lama semakin blak-blakan seperti ibunya.
"Terus juga tuh muka kenapa merah gitu? cie salting ya lu?" Goda Xia.
"Ih engga tuh! Ah pamaan kak Cia ngeselin! Nakal paman."
Adu Azura."Cia Zura sudah, jangan berantem." Ucap Ran.
Tak dihiraukannya peringatan dari Ran, kedua gadis itu masih beradu mulut satu sama lain. Azura adalah putri tunggal dari Rindou dan Angry. Usia Azura 6 tahun lebih muda dari Lauxia.
Tempat sekolah keduanya itu merupakan sekolah rangkap dari SD, SMP, SMA, hingga Fakultas. Lauxia menginjakkan kaki di kelas 3 SMA, sedangkan Azura kelas 6 SD. Sejak lahirnya Azura, Lauxia memang sudah menaruh rasa pada adiknya itu.
Mereka satu rumah, tentunya dengan Ran, Rindou dan Angry. Azura datang sebagai pelipur lara Lauxia. Angry memang mengasihi Lauxia layaknya anak sendiri, akan tetapi sama saja seorang ibu tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.
"Bunda, tunggu Cia ya. Kalau udah saatnya, Cia sama Ayah bakal temanin bunda di surga." Batin Xia menyemangati dirinya sendiri.
TBC
Pengen bikin book Xiazura cuma kayaknya kalian lebih tertarik bxb daripada gxg ya?
So, ini perpisahan kebersamaan kita antara Penulis dan Pembaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
🅴rospsya || Ran X Sanzu (bxb) Ending
Historia CortaSeorang eksekutif bonten berpacaran dengan anjing kesayangan raja bonten? oh mana bisa, mereka langsung nikah bruh! Bisa kah kau bayangkan wajah garang nan sadis Haruchiyo berubah menjadi wajah cantik bergaun pengantin? Semua karakter bukan buatan...