BAB 1 Ai

165 100 172
                                    

Annyeong 👋, Selamat membaca😇
.
.
.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dunia ini indah. Indah pemandangannya, indah penghuninya dan indah pula kejutannya.

Seorang gadis berdiri menatap bangunan besar di depannya dengan wajah datar, tangan kanannya memegang map berisikan kelengkapan formulir pendaftaran yang sebagian sudah dikumpulkan minggu kemarin, sedangkan tangan kirinya menggenggam tali tas ranselnya. Hari ini bukan hari pendaftaran, tapi adalah hari pertama kali dia masuk sekolah. Ya, gadis itu adalah murid pindahan.

"di sinikah tempatnya?" gumamnya.

Gadis itu melangkahkan kaki menuju ruangan yang di pintunya bertuliskan ' Ruang Kepala Sekolah ' .

"Permisi, Pak!?."

"Masuk! ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang di dalam ruangan itu.

"saya murid pindahan, pak. saya ingin mengantarkan berkas-berkas terkait pendaftaran saya yang belum lengkap kemarin" Gadis itu menyerahkan map yang ia bawa tadi dan dibaca oleh kepala sekolah, Nidzar Arif namanya yang tertera di nametag seragam yang dipakai.

"Ooo... kamu yang kemarin didaftarkan oleh Pak Ridwan ya?"

"Iya pak."

"Baiklah, kamu nanti masuk di kelas XI IPS 1. Pak Amir, tolong antarkan siswi baru kita ini ke kelasnya ya! karena kelasnya sekarang adalah mata pelajaran kamu," suruh Pak Nidzar pada rekannya.

"Siap pak boss!!!... come on lady, follow me."

"sure, thank you ,Mr."

~🕊️🕊️🕊️~

"Good morning everyone. Today, we have a new student... let's introduce yourself !"

"hallo friends! I'm Ishabella, from Los Angeles, USA." Kata gadis itu singkat.

"just Ishabella?" Tanya salah seorang murid berwajah Chinese, tetapi hanya dibalas senyum samar oleh Ishabella.

"Wow! Amerika? you look so beautiful."

" I think East Asia."

" Do you have a boy friend?"

Dan bla, bla, bla...
Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan para siswa, tapi tak ada yang Ishabella jawab.

"Ck,,, arrogant people" celetuk seorang dibarisan bangku belakang tepatnya bangku paling pojok, pelan, tapi Ishabella mendengarnya.

"Never mind! Ishabella, please sit on the empty bench beside Akai."

" Oh... his name Akai" ujar Ishabella dalam hati.

"kuso!" umpat Akai. 'kuso' atau 'くそ' dalam bahasa Jepang artinya 'sialan'.

"Ohayo, Akai, yoroshiku!" (selamat pagi Akai, salam kenal) Dengan santainya Ishabella duduk di bangku yang diarahkan guru tadi.

Akai melirik Ishabella kesal, 'cih, sok akrab'.
Ishabella tak menghiraukannya, dia fokus dengan pelajaran yang diterangkan Pak Amir di layar depan. Ya, sekolah ini termasuk sekolah elite, tempatnya anak-anak orang kaya dan para pejabat negara, jadi tempat dan fasilitas sangat memadai seperti AC, televisi untuk layar proyektor, komputer, lift serta laboratorium dengan peralatan lengkap.

~jam istirahat~

Tak ada kegiatan, Ishabella memilih ke perpustakaan tidak ke kantin seperti siswa yang lain, bukan karena tak ada uang, tapi emang dia bukan tipe orang yang suka keramaian.

drett... drett...

Ishabella melihat ponselnya, ada satu panggilan tak terjawab serta satu pesan dari seorang.

*Daddy*
bagaimana hari pertamamu?
pasti mengesankan bukan?
jangan lupa apa tujuanmu berada di sekolah itu,
jangan buat Daddy kecewa,,,
oke👌.

Ishabella menghela nafas panjang, lalu mengetik jawaban.

*Me*
Sangat mengesankan.
Yes, Daddy. I won't forget that!.

Ia menaruh kembali ponsel disaku seragamnya, " shit! bagaimana aku bisa lupa tugas ku sebagai anaknya, itu memang harus ku lakukan. bahkan menjadi kewajiban". Ishabella kembali membaca buku yang Ia pegang, terkadang ia tersenyum membayangkan kelakuan kocak kru Luffy si topi jerami dalam manga 'One Piece', salah satu manga favoritnya.

"Oy! kiyomasa!!!" teriak seorang, memecahkan keheningan perpustakaan.

'Shit! orang itu lagi' umpat Ishabella, karena suara orang tadi mengganggu kesenangannya. Ia melirik tajam ke sumber suara, siapa lagi kalau bukan Akai and the geng.

"Nande-nande!!!" sambungan temannya sehingga mengundang gelak tawa penghuni perpus, kecuali Ishabella, dia diam tak berekspresi alias datar.

"Eh, Kai! itu bukannya murid baru yang tadi itu ya, yang duduk disamping Lo?".

Akai mengedarkan pandangannya keseluruh siswa dan berhenti pada orang yang dimaksud. 'cih dia lagi. Oh tuhan, sempit sekali sekolah ini, sehingga engkau pertemukan aku dengannya'.

"Iya kali, lupa gue muka orang yang gak penting mah."

"sekarang emang gak penting, kalo besok-besok?" tanya Rye, salah satu teman Akai, dengan nada mengejek.

"penting-penting.... Eaaaa" sahut yang lainnya. sontak seisi ruangan menyoraki Akai. Akai tak menghiraukannya, ia masih terfokus pada gadis dipojokkan itu yang masih terdiam seakan tak terganggu sedikit pun.

' Dasar introvent'.

~🕊️🕊️🕊️~

HAII READERS!!!

JANGAN BOSEN-BOSEN YA BACA KARYANYA AUTHOR.
JANGAN LUPA UNTUK KOMENTAR DAN VOTE KALIAN BIAR AUTHOR SEMANGAT TERUS UNTUK UPDATE 🔥🔥🔥.

Just Ai (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang