BAB 4 Dijahili

95 79 88
                                    

   Annyeong 👋, Selamat membaca😇
.
.
.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



     Jemari Ishabella terus menari dengan pena ditangannya, menuliskan sesuatu. Akibat semalam begadang menemani adiknya, Cassandra, yang merengek meminta ditemani nonton film horor 'KKN Di desa Penari' di bioskop, setelah pulang, Ia langsung tidur karena kelelahan, Ishabella bahkan lupa jika hari ini ada tugas Bahasa Indonesia yaitu merangkum materi yang akan di pelajari hari ini. Alhasil, pagi ini Ishabella sengaja berangkat sekolah satu jam lebih awal dari biasanya guna mengerjakan tugas.

"Hufttt... akhirnya selesai juga tugasnya".

Ishabella merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa kebas, ia menelungkup kan wajahnya di antara kedua tangannya di atas meja, matanya lelah sekali, karena dari kemarin ia hanya tidur tiga jam saja, bahkan tidak tidur siang seperti biasanya, karena menghadiri suatu acara penting, menggantikan Daddy-nya.

Menit dan detik pun terus berlalu, murid-murid mulai berdatangan mengisi bangku masing-masing.

"Hello Epribadehhh!!! Sehat semua, kan? kalo nggak sehat pulang aja Sono dari pada nyepet-nyepetin mata orang". Suara Rye memecahkan keheningan pagi hari.

"Woy, hari ini ada PR gak?" Tanya Eren kepada salah satu murid berwajah Chinese dengan mata sipitnya yang khas.

"Ada, Bahasa Indonesia" Jawab Aline, murid yang ditanya Eren tadi.

"Ngapain PR-nya? presentasi? tugas kelompok? bikin makalah? buat proposal surat lamaran kerja? apa ngedongeng? apa buat cerita terus diceritain di depan kayak waktu itu?" Tanya Eren tanpa jeda, titik dan koma.

"Kalo nanya itu pelan-pelan Napa!, Gua bingung mau jawab, Lo nyerocos Mulu!" Kata Aline kesal.

"Iye maaf, ngamuk aja Lo, lagi PMS Tah?" Eren duduk di bangkunya yang kebetulan berada di samping Aline.

"Tau!!!" Aline memutar bola matanya, sebal.

"Ya udah, karena di mata Cewek, Cowok itu selalu salah dan cewek selalu benar,,, eh, bukan , bukan, tetapi membenarkan diri, jadi khusus untuk neng Aline Pramadipta, Gua minta maaf ya yang sekecil-kecilnya"
Eren menyatukan kedua tangannya sebagai permohonan maaf yang terkesan lebay bin alay.

"Hmmmm" Jawab Aline singkat.

"Ya elah, neng. singkat amat jawabannya"

"Bodo!"

"Ya udahlah sak karep pe dewe', sekarang gua nanya baik-baik. PR-nya yang mana cantik? halaman berapa?"

"PR-nya merangkum dari halaman 57 sampai halaman 70"

"Busettt,,, beneran itu? Gila emang tu guru, di kira gua robot apa?"

"Ya itu, biar Lo pinter! Guru itu gak gila, adanya Lo yang males, cuma suruh ngerangkum doang, gak nguras otak, gak perlu mikir, lagi pula ngerangkum itu kan, Lo suruh nyari materi yang penting-penting aja, gak disuruh nulis ulang satu buku, apa coba susahnya?" Omel Aline panjang kali lebar.

"Iya-iya Princess Aline, gue mudeng"

"Ya udah Sono kerjain, pake tangan gak usah ngomel terus, nanti gak kelar"

"Makasih ya Line, udah perhatian sama gue, udah ngingetin gue. uhhhh... sayang Aline banyak-banyak dah"

" Iye, sama-sama, tapi gua gak sayang elo" Jawab Aline sarkastik.

"Yaaa..... Bang Eren ditolak oleh Neng Aline, woy, woy!...jadiin 'HOT NEWS' apa 'HOT ISSUE' sekalian" Kata Jack dengan heboh.

"Apaan sih Bambang, orang gue cuma nanya PR doang, siapa juga yang nembak die, di amuk Babeh Grisha gua nanti kalo tau gua pacaran sejak dini".

Just Ai (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang