BAB 2 Masih hari pertama

138 89 115
                                    

     Annyeong 👋, Selamat membaca😇
.
.
.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

     Kelas sudah ramai diisi oleh murid-murid, yang tadinya di kantin, perpustakaan dan lapangan sekarang pada berpindah ke kelas masing-masing karena bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Rye menghampiri Akai yang sedang duduk bermain game 'mobile legends' ponsel dengan kaki diletakkan di atas meja, terlihat raut wajah Akai yang nampak serius.

"Bang! godain aku dong." Rye mencolek dagu Akai, berlagak centil.

"Dih... Najissss!" Akai menepis tangan Rye.

"Aaaa... Bang Kai kok galak banget sih sama eneng" Rye pura-pura merajuk.

"Sadar lu, Bejo! masa jeruk makan jeruk, dah sini duduk sama babang Eren aja" Eren menarik tangan Rye.

"Ogah gue sama lu, ganteng aja kagak! jdi Titan aja sama lu di Pulau Paradise" Sarkas Rye.

"Sesat lu... dikira gue Eren Yeager apa?".

"Gapapa, Sama-sama namanya Eren jga" jawab Jack yang baru memasuki kelas dengan mulutnya yang asik mengunyah permen karet.

"Ini lagi, Jarkonah, baru datang juga udah nyamber kayak tiang listrik perumahan komplek indah yang dekat rumah gua itu."

"Emang ada nama Jarkonah? adanya Markonah kali!."

"Tau tuh sih Eren Titan, nama gue diganti-ganti, mau lu nyembelehin kambing?" kata Jack tak terima.

"Berisik sih kalian ini... kan defeat jadinya," Akai melempar pelan ponselnya ke atas meja. "kenapa Rye? tumben Lo nyamperin gua?"

"Guru pada rapat bro."

"Terus kenapa laporan ke gue?"

"Ya... berarti kita semua pada pulang cepat, rencananya sih gue mau ngajak kalian pada main nih, kan Lo ketua geng nya pada mau kagak?"

"Shaka, Dave dan Saga?" Tanya Akai, karena Saga, Dave dan Shaka yang tidak sekelas dengan mereka. Mereka kelas XI IPS 1 sedangkan Saga, Dave dan Shaka kelas XI IPA 1.

"Iya... Saga juga udah gue suruh nyampein ke Dave sama Shaka, udah gue chat tadi, katanya seterah Lo aja"

"Basing kalian lah, gue mah ikut aja. Sebentar, ini Ibu Negara nelpon anak negara, gue cabut dulu." Akai mengambil ponselnya dan segera berdiri dan menjauh dari teman-temannya.

"Pantas dari tadi Bu Venn gak datang-datang di tungguin... ehhh ternyata pada rapat tohhh" Jack menghela nafas lega, dia terbebas dari tugas presentasi Sosiologi tentang 'Keberagaman Culture di Indonesia'. Akai and the geng emang gak ada yang waras selain Saga, yaa hanya Saga yang masih bisa dibilang paling rajin diantara yang lainnya dan tentu saja dingin sikapnya, kalau kata Eren sih ngobrol sama Saga itu kayak ngobrol sama kulkas 70 pintu (emang ada kulkas 70 pintu, Thor? udah, ada-adain aja yang penting Eren bahagia).

"Bahagia amat Lo Jack, gak ngerjain tugas lagi ya?" tanya Rye.

"hehehe... iya, tau aja Lo Aryeone Adiratyama anaknya Bapak Dae jhon Adiratyama"

"Kebiasaan Lo mah."

"Rye! gue baru tau nama bapak Lo sebagus itu kayak nama orang Korea gitu."

"Lo tau dari mana nama bapak gue?"

" Nyolong info dari berkas di kantor, hehehe..."

"iya, kakek gue kan emang orang sana."

"widihhh... pantes aja nih anaknya cakep, keturunan oppa-oppa Korea geh." Puji Jack yang mengagumi ketampanan seorang Rye, wajah Korea Rye terlihat pada matanya yang tak punya kelopak, hidung mancung dan bibir tipisnya.

"Lo juga harusnya bersyukur, muka Lo agak ke bule-bule an gitu. tapi gue lebih bersyukur karena muka gue nih ORI, khas anak negeri," Eren membanggakan diri.

"jadi main gak?" tanya Akai yang tiba-tiba mendekat sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

"Yoi... harus jadi lah bos, nanti kalau kita udah kelas dua belas, bakal susah kumpul-kumpul lagi, pada sibuk ujian," kata Jack.

"Hooh benar tuh" Eren membenarkan ucapan Jack. "Apa lagi kalo udah lulus, pasti pada minggat."

"Eh... btw, nih yang punya tempat duduk kemana lah? dari tadi gua dudukin kagak ada yang ngamuk," tanya Jack. Jack duduk di bangku samping Akai, yang berarti tempat duduknya Ishabella.

Eh iya juga ya, dari tadi si introvent gak keliatan. Akai melihat bangku Ishabella, barang-barang Ishabella sudah tidak ada yang artinya Ishabella sudah pulang lebih awal. Dih, tau aja dia kalo guru-guru pada rapat, gercep pula pulangnya, sinis Akai.

"Mana gua tau lah... yok cabut."

~🕊️🕊️🕊️~

Ishabella menoleh kanan kiri sebelum memasuki toilet umum yang letaknya lumayan jauh dari sekolah, setelah memastikan tidak ada yang memperhatikannya, dia masuk.

"Hufttt... untung pulang cepat, jadi aku bisa menghemat waktu mengerjakannya sekarang."

Dia mengganti baju seragamnya dengan kaos putih tebal dibalut jaket kulit berwarna hitam, celana, topi dan tak lupa masker dengan warna senada. Ishabella menggeluarkan ransel hitam dari tas sekolahnya, memindahkan barang-barang kedalamnya, tas sekolah dia masukkan kedalam ransel. Ishabella menggeraikan rambutnya yang selama sekolah tadi ia ikat, setelah nya ia bercermin untuk memastikan ia tak di kenali, lalu keluar toilet dan pergi menaiki taksi.

Setelah taksi mulai jalan, Ishabella membuka ponsel, memastikan lagi pesan dari seseorang, ya seseorang itu lah yang memberikan tugas kepada Ishabella, tugas yang akan ia lakukan saat ini.

"Mudah-mudahan kali ini lancar, ini adalah yang kesekian jadi tidak boleh ada kecerobohan" Ishabella memantapkan diri dalam hati.

~🕊️🕊️🕊️~

Taksi telah pergi menjauh, Ia menatap kepergian taksi itu. Masih penasaran dengan apa yang dilihatnya itu nyata atau halusinasi saja, percaya atau tidak itu mirip sekali dengan seorang yang dia kenal sebagai murid baru di kelasnya tadi pagi dan orang yang dia temui di perpustakaan saat jam istirahat, tetapi mengapa berbeda sekali penampilannya sedangkan ini masih jam sekolah, walau para guru pada rapat, semua murid tidak boleh ada yang pulang sekolah sebelum ada perintah dari kepala sekolah. Dan perintah itu tidak diindahkan oleh Akai and the geng yang memang sering membolos.

"Benar, gue gak salah lihat, itu dia."

Tak lama itu dia berlari menghampiri teman-temannya, yang sudah menunggu di parkiran.

"Lama amat Lo bro abis ngintipin anak orang ya Lo?" tanya Rye

"Kagak woy, nuduh aja Lo!" sanggahnya terhadap tuduhan Rye.

"Berisik sih, udah yuk berangkat!!!," ajak Saga dan disetujui oleh teman-temannya.

Tak lama motor mereka pun melaju membelah jalanan kota yang sedang terik ini.


~🕊️🕊️🕊️~

**HAIII READERS!!!
.
.
.
.
.

JANGAN BOSEN-BOSEN YA BACA KARYANYA AFIEEE,
BERIKAN VOTE DAN KOMENTAR KALIAN YA, BIAR AUTHOR SEMANGAT TERUS UNTUK UPDATE🔥🔥🔥**.

Just Ai (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang