chapter 3 ~~~ the clues #2 *1*

104 2 0
                                    

Harry's POV
"Hazz. Apa maksudmu aku pintar?" si pintar itu bertanya. Sebenarnya gimana caranya dia bisa menjadi agen sih? Kenapa otaknya.. Ah sudahlah..,

"Tob, coba kau ingat-ingat apa yg kau katakan tadi!" toby menjawab "si kimmy itu loh, dia pas skolah pernah juara lomba bertahan hidup di hutan." aku menjawab "ya, lalu?"

Sambil menatap toby dengan tatapan yang artinya "kalau kau masih tak mengerti, aku akan merebus dagingmu tob!!" toby berkata "apaansih maksud---- astaga! Oh.... Iya iya.. Ngerti-ngerti!"

*skip*

Normal's POV

Harry menyuruh beberapa anggota CSI untuk meninvestigasi seluruh hutan di dekat lokasi pembunuhan.

Beberapa saat kemudian, telepon Harry berbunyi, ia mengangkatnya.

"Hallo?" Ujar Harry. "Hallo officer Harry Styles. Saya adalah Agen Restwodley menemukan suatu yang mencurigakan di hutan Adelimest." kata seseorang di telefon.

"Fotolah dan kirimkan ke aku" kata agen Styles. Agen Restwodly mengirimkan fotonya ke agen Harry.

"Okay.. Terim-" "Aghhhhh!" Sebelum Harry menyelesaikan katanya, Restwodly berteriak.

"A-agen Restwodly apa semuanya baik-baik saja?!" Teriak Harry kedalam telefon.

"To-tolong!" Kata seorang officer dibelakang. Ia melihat layar voicecallnya berubah menjadi videocall.

Ia menutup cameranya dengan jempol tangannya, ia tidak ingin sang pembunuh melihat mukanya.

Disitu ia meliat agen Restwodly, ada pisau yang tajam menancap di dadanya.

Ia melihat ada sebuah bayangan, seorang perempuan yg memakai hoodie berwarna merah!

Harry segera menutup videocall itu dan segera menelfon bantuan. dan ia segera menuju ke hutan Adelimest bersama dengan tim bantuan dan toby.

*skip*

Harry's POV
Kami sampai di hutan adelimest dan menelusuri kembali dan aku serta toby menemukan sesuatu yang aneh. Aku menginjak benda itu. Dengan segera aku mengambil benda itu dan toby berteriak dan mundur menjauh saat aku mengangkat benda itu.

Itu adalah mata. Ya! Mata manusia. Pasti si psikopat ini yang memutilasi tubuh korbannya. Untuk menghilangkan jejak. Aku harus cepat-cepat menyelesaikan clue kedua.

Aku memerintahkan beberapa orang agen untuk berjaga-jaga di bagian paling dalam hutan, berharap bisa menemukan clue yang kedua. Hem.. Jika setiap korban ada clue nya, berarti.... Oh! Kami harus menemukan jasad agen restwodly, pasti ia masih ada ditempat tadi. Tapi tempat itu dimana?? Sial!

"Robbie! Gerald! Thomas!" aku memanggil ketiga agen untuk mencari keberadaan jasad restwodly. "Tapi. Dimana kami harus mencari?" tanya thomas kepadaku. Lalu aku menjawab "Ehm. Yang pasti disana ada pohon besar. Benar-benar besar. Dan banyak tanaman rambat." lalu thomas berkata "spertinya aku tau tempatnya. Apa tanahnya banyak berlumpur?" katanya padaku.

"Ya! Benar! Kau tahu tempatnya thom?" kataku dn ia menjawab "ya.. Ayo.." kami berempat mengikuti arah jalan thomas. Ya, aku meninggalkan toby dan agen lain di pinggir hutan. Padahal harusnya aku mengurus mereka. Huh! Tapi ini lebih penting. Aku butuh clue kedua!

Kami sampai ditempat yang kata thomas merupakan tempatnya. Kami menulusuri lagi hutan itu. Hari sudah mulai sore. Dan kami harus bergerak cepat. Karna psikopat itu akan memulai aksi nya dimalam hari.

Aku mendengar suara bising seperti suara segerombolan lalat. Yup! Pasti ada jasad yg mulai membusuk atau apapun itu. Aku memberi isyarat pada ketiga agen lain untuk mengikuti. Aku berjalan mengikuti arah suara.

Benar saja! Jasad restwodly ada disana dan keadaannya benar-benar... Ugh..

Kepalanya terlepas dari tubuhnya, beberapa organ juga ada diluar tubuhnya serta ada pisau di dadanya, tepat seperti yang kulihat tadi. Note itu diselipkan di bolongan mata. Yup! Matanya sudah tak ada ditempatnya. Dan ada tulisan. Kali ini dengan tinta "this is the last one ever! Ice cream near the water."

"Shit! Apa ini? Ice cream???? Water???" kataku pada ketiga agen lain. "Harry, lebih baik kita kembali. Aku khawatir dengan yang lainnya." kata thomas kepadaku yang disambut anggukan agen lain.

Kami kembali ke tempat tadi. Namun sepi, semua sepi. Aku mulai memanggil toby "tob! Toby!!" aku mencari-cari keberadaan semua agen lain. Karna di hutan ini hanya ada kami berempat. "Toby!!" aku melihat toby yang gemetaran di balik pohon sambil memgangi pisau dan terus bergumam "tidak! Jngan! Pergi kau!" aku menghampirinya.

Aku bertanya "tob, mana yang lain???" namun toby tak menjawab, tatapannya kosong sambil terus bergumam kata yang sama. "Tob!! Jawab aku!!!" aku membentaknya dan membuatnya marah, lalu berkata "MATI!! Kau puas???? Mereka mati!!!! dan apa yang kulakukan hah??? Aku hanya melindungi diriku sendiri!!! Aku tak mampu menyelamatkan mereka!! Kau puas??? Hah???" katanya sambil sedikit mengeluarkan air mata.

Aku berkata "ok.. Its okay tob., its okay,." lalu aku menepuk pundaknya lalu membantunya berdiri dan berjalan dengan kakinya yang gemetaran dan tubuhnya yang banyak terluka. Aku akan menanyakan informasinya pada toby setelah ia mulai tenang dan aku akan kembali kesini lagi besok pagi. Aku membawa toby ke bantuan kesehatan lalu mengantarnya pulang dan aku pulang kerumahku.

~~•~~~~~~~~~~~
Maaf kalo ini pendek banget chapter ini............. Don't forget to vomment(s). Dan thanks idenya Mofos_direction

RED HOODIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang