🚩11

14K 974 315
                                    

"Kamu kangen aku kan?"Bisik Marcel tepat di telinga Tesha.

"Eh?"Tesha mengerjap, Kenapa perasaan nya menjadi tidak enak?

"Ini gue salah denger apa gimana?"Batin nya.

"Ehm.."Tesha berdehem kaku.

"Apa kabar?"Tanya perempuan itu, mengalihkan pembicaraan.

"Baik, Apalagi liat kamu, Tambah baik."Marcel menyahut dengan tatapan yang tak lepas dari Tesha.

"Haha..bisa aja."Tesha tertawa kaku, menanggapinya.

Netra Tesha mengedar, Memperhatikan kostum para tamu.

"Kok cuma gue yang jadi kuntilanak?"Batin nya kesal.

Menyadari Marcel masih menatapnya, Tesha membalas tatapan itu. "Kenapa cel? Gue jelek banget ya? Emang Veron tuh cemburuan banget, Makanya gue disuruh dandan jelek kayak gini."Tesha berujar sembari tersenyum masam.

"Cantik kok, Kamu always pretty, Esha. Pake apa aja tetep cantik, nggak pernah berubah."Tesha speechless mendengarnya.

"Anjir? Burem kah si Marcel ini? Apa dia nggak enak ya sama gue?"Batin Tesha.

"Veron masih lama kayaknya, Mau nge-date dulu?"Tesha terkesiap mendengar ajakan tak terduga itu.

"Ini dia ngajak iparnya sendiri selingkuh?"Batin Tesha tak percaya.

"Lo ngajak gue selingkuh?"Ceplos Tesha.

"Kita kan emang udah selingkuh, Ngapain aku ngajak kamu selingkuh lagi?"Marcel berujar heran, Tesha merasa takjub, takut, sekaligus bangga.

"Gue suhu ternyata njir!"Batin nya.

"Woy! Mojok mulu Lo berdua, Selingkuh ya?"Seru seseorang.

"Kayak kenal suaranya.."Tesha berujar pelan, Ia menoleh ke sumber suara.

"EZIEL?!"Batinnya menjerit.

____________

"Yah, Akhirnya gue bebas juga dari kostum kuntilanak sama parfum kantil itu!"Tesha berujar dengan perasaan lega, Sekarang ia tengah berada dikamar Veron sewaktu mereka belum menikah.

"Lama, Buruan keluar. Gue mau mandi!"Veron masuk ke dalam kamar.

Tesha mendelik sinis. "Mandi ya mandi aja kali."Perempuan itu sedikit merapikan rambut, Lalu berlalu pergi.

Begitu Tesha keluar, Pintu langsung tertutup rapat. Tesha melirik malas pintu yang sudah tertutup rapat itu.

"Veron alay banget deh, Siapa juga yang mau ngintip dia? Lagian kalau gue ngintip juga nggak masalah kali, Kan gue istrinya."Gerutu Tesha, Ia mulai melangkah pergi, Menjauhi kamar Veron.

"Hai, Esha."Seperti jelangkung, Marcel muncul tanpa peringatan, Membuat Tesha nyaris mengumpat.

"Curiga banget seluruh keluarga Veron ini jelangkung, Hobi banget dah ngagetin orang."Batin Tesha berdecak kesal.

"Hai, Marcel. Nyari Veron ya?"Tesha menanggapi ramah."

"Veron lagi mandi."Lanjut nya.

"Oh, Nggak. Aku nyari kamu, Mau ngajak kamu keliling, Kamu kan udah lama nggak kesini."Marcel berujar dengan senyuman indah dibibir nya, Sayangnya, Itu terasa seperti petaka bagi Tesha.

"Aduh Cel, Bukannya gue nggak mau, Tapi gue udah ada janji sama orang. Nah! Itu orang nya, Eziel!! Sini!!"Seru Tesha.

"Mending sama Eziel nggak sih?"Batin Tesha.

Begitu Eziel mendekat, Tesha langsung berlari kearahnya. "Ez, Kita jadi kan keliling mansion ini?"

Meskipun nampak bingung, Tak ayal Eziel mengangguk, Membuat Tesha bernafas lega. "Ayo, Duluan ya Marcel."Tesha menarik tangan Eziel, Agar segera menjauh dari Marcel.

Melihat itu, Marcel mengertak kan gigi nya kesal. "Sialan!"Ia berlalu pergi dengan perasaan kesal.

Namun, Masalah Tesha sekarang tidak terletak pada Marcel, Melainkan pada sosok yang baru saja keluar dari kamarnya, Dengan handuk yang masih melilit pinggang nya dan rambut basahnya, Veron.

"Tesha.."Kedua tangan nya mengepal erat, Rahangnya mengeras dan tatapan yang berkilat tajam itu, Jelas mampu membuat Tesha membeku ditempat.

______________

"Ehm, Makasih ya Ez, Mau ajakin Gue keliling."Tesha berujar sembari terus melangkah bersama Eziel.

Eziel tersenyum menatapnya."Nggak masalah, Kalau kamu perlu apa-apa, Bilang aja ke aku."

"Sekali lagi, Makasih."

"Duh, Veron nggak liat kan gue jalan sama calon istr- suami nya?"Batin Tesha gelisah, Entah kenapa dia baru kepikiran hal itu.

"Oh ya Eziel, Kamu ada something ya sama Ver- ! Maksudnya sama keluarga Veron?"

Eziel nampak terkekeh geli. "Selain lupa sama hubungan kita, Ternyata kamu juga lupa sama ini ya.."

"Ya..gitu deh."Tesha tersenyum kaku.

"Aku Om nya Veron, Kamu lupa?"

Sontak, Kedua netra Tesha membulat tak percaya. "O-om?"

"Berarti Lo Om gue juga?"Raut Syok Tesha begitu kentara.

"Karena kamu nikah sama Veron, Aku jadi Om kamu. Tapi, Itu nggak akan merubah hubungan kita, Kamu tenang aja."Jelas Eziel tenang.

"Tenang katanya?"Batin Tesha tertekan.

"Udah gue duga!! Lo masih nggak kapok ya sama hukuman yang gue kasih?!"Tanpa menoleh, Tesha jelas tau itu siapa.

"Anjir, Mampus gue."Batin Tesha menangis.

_____________

Spam next disini 👉

Gimana part ini? Siap buat part selanjutnya?

Next cepat?300 komen.

Don't forget, Vote, Follow n coment, Thanks for reading!!

Became Wife Of Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang