Perasaan yang sama

199 21 1
                                    

"Nan" panggil ku saat membuka pintu kamar namun tak ada jawaban.

Saat ini Nanda memunggungi ku ntah sudah tertidur apa belum ku coba dekati dan memeluk dirinya.

"Nan..kaka minta maaf kalau kemarin kaka nyinggung kamu atau apa. Kaka engga bermaksud" ku peluk erat dirinya memposisikan tubuhku berbaring sejajar dengannya.

Sebuah tangan menyentuh ku mengeratkan pelukannya.
"Aku juga minta maaf, terlalu berlebihan marah pada mu ka" ucap nanda sedikit sendu.
Aku yang menyadari itu membalikan badan nanda menatap ku.
"Kamu kenapa nangis nanda??" tanya ku yang khawatir.
"Aku gapapa ka"
"No, kamu kenapa? Apa ada yang menyakiti mu?" aku sangat panik saat ini tidak bisa melihat adik kecil ku menangis seperti ini.
"Boleh aku jujur sesuatu," ujarnya menatap ku kemudian memposisikan dirinya duduk akupun mengikutinya.

"Aku melihat kaka sama cowo sepulang sekolah dan kalian berciuman"

Degg

Nanda melihatnya??
"Hahah..kamu melihatnya ya, apa kamu menangis karena ini?" perlahan nanda menggenggam tangan ku.

Aku menoleh padanya yang masih menatap lurus tanpa menatap ku kembali.

"Sebenarnya, nanda..suka sama ka elsa sayang sama ka elsa dan juga,, nanda cinta sama ka elsa" genggaman nanda semakin erat di tangan ku.
Aku sedikit syok mendengar itu namun..
"Hati aku sakit seperti tersayat sayat saat liat kaka berciuman. Itu mengapa aku menangis,. maaf aku tlah lancang mencintai kamu ka hiks..".

Aku syok mendengar ini namun sekaligus aku senang mengetahui nya.

Ku elus pipi adik ku mengarahkan wajahnya menatap ku , kami menatap satu sama lain cukup lama sambil aku terus mengusap usap pipinya dengan lembut.

Chuu....
Kucium bibir tipis adik ku hanya kucium..
"Ternyata perasaan kaka selama ini tidak sendiri nda" jawab ku. nanda menatap ku diam menunggu kalimat selanjutnya yang akan aku katakan.
"Kaka juga sudah mencintai kamu sejak lama kamu tahu..namun kaka menyangkal perasaan ini karena tidak mungkin Kaka mencintai adik Kaka sendiri dan.. kamu mencintai kaka juga" ungkap ku pada nanda.
Nanda meletakkan tangannya di pipi ku.
"Tapi nyatanya aku mencintai kaka kan?"
Chuu.. kini Nanda mencium ku dan lagi, kami hanya menempelkan kedua bibir kami lalu melepasnya.
"Aku sudah tertarik sama kaka sejak pertama kali, menahan rasa ini tidak mudah".
"maafkan kaka melukai hati kamu"
"Its oke ka, tapi siapa laki laki itu? kenapa dia bisa mencium kaka apa dia pacar mu kak?" terlintas ide jail di benak ku untuk menjahilinya.

Ahh elsa disaat seperti ini kamu terlintas menjahilinya 🙄

"Iya dia pacar kaka" seketika nanda mendorong jauh badannya dari ku menatap ku kecewa.
"Kaka bilang kaka mencintai ku tapi kenapa kaka menjalin hubungan dengan yang lain?!" aku sedikit tersenyum.
"Kaka belum beres tau".
"Apa yang belum beres itu sudah jelas". Ku dekat kan tubuh ku memegang pipinya.
"Tapi itu dulu, sekarang dia hanyalah masa lalu, dia meminta kaka datang ke cafe katanya dia akan membicarakan suatu hal penting namun tiba tiba saja dia malah mencium kaka dan disaat itu lah kamu melihat". Jelas ku yang membuat nanda menurunkan bibirnya bersedih.

"Kenapa?" tanya ku.
"First kiss kaka bukan aku" balas nanda dengan wajah sedihnya namun imut sekali.
"Hahaha, tapi ciuman mu yang pertama bukan"
"Kaka curang!" marahnya. melipat kedua tangannya didada seperti anak kecil.
"Tapi bibir kamu yang terakhir" bisik ku tepat ditelinga nanda lalu meniup pelan membuatnya menggelinjang geli.

"Adek kaka umur berapa si udah legal di ajarin 18+ belum yah hahahhah"
Ujar ku menatap nya mesum dengan bibir yang ku jilat sekilas lalu tertawa.

Bugh pukulnya
"Kaka mesum!!"

-------------

My Lil SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang