0.2 BINGUNG

41 14 0
                                    

Jisung dan Yuna sudah di UKS sekolah. Dokter yang berjaga juga sudah memeriksa keadaan Yuna. Dokter bilang Yuna tidak apa-apa. Hanya bagian lecet nya saja yang tinggal menunggu sembuh.

Tadi, saat dokter selesai menjelaskan kalau Yuna tidak apa-apa, Jisung hanya mengangguk setelah itu pergi, bahkan sebelum Yuna berterima kasih.

Akhir nya Yuna izin sampai jam istirahat. Saat di UKS dia sendiri karena Dokter UKS sedang ada urusan di luar. Dan, selama itu juga Yuna hanya diam berbaring, sambil menatap langit-langit UKS yang berwarna putih itu.

Dia sempat mengingat-ingat, kalau tidak salah Jisung itu yang waktu itu tidak sengaja dia tabrak karena telat kan?

Yuna membulat kan mata nya karena memang Jisung itu orang yang 2 Minggu lalu dia tabrak itu. Ya, pasti itu memang dia. Yuna yakin.

Dia, pasti Park Jisung.

Tapi, Yuna juga sedikit bingung. Kenapa saat pertama kali bertemu, Jisung sangat menyebalkan sekali? Sedangkan tadi dengan sukarela Jisung membantu Yuna yang di bully Lami? Ah, entahlah.

Hmmm, pasal Yuna di bully, itu baru berlangsung selama 2 Minggu saja. Tapi entah kenapa rasa nya Yuna sangat tertekan akan keadaan itu. Dia tidak tahu di mana letak kesalahannya. Pernah Yuna pulang ke rumah dengan luka-luka kecil. Bahkan Yuna pernah berbohong kepada orang tua nya, saat sang Mama menyadari bahwa lengan kanan Yuna agak membiru, Yuna hanya bilang kalau lengan nya itu hanya kepentok meja. Padahal yang sebenarnya dia di pukul dengan tongkat kasti oleh Lami.

"Kapan ya aku berhenti di bully? Aku gak tau dimana letak kesalahannya aku, tapi kok mereka jahat sih?" Gumam Yuna pelan sambil melamun.

Ceklek.

Yuna menoleh kan kepala nya ke arah pintu. Dia lumayan terkejut, karena Jisung di sana--menatap datar ke arah Yuna--dan, membawa kantong plastik yang Yuna yakini isi nya adalah....obat?

Jisung menghampiri Yuna, dan menyodor kan kantong plastik berisi obat tadi ke arah Yuna.

"Ambil, olesin salep nya ke luka Lo." Ujar Jisung datar, seperti wajah nya.

"E-eh? Aku?" Duh, kenapa Yuna gugup di situasi seperti ini.

"Cuma gue," Jisung menunjuk diri nya sendiri, "sama Lo di ruangan UKS ini," lalu Jisung menunjuk Yuna.

Yuna mengangguk gugup. Lalu mengambil obat pemberian Jisung dan mengolesi nya di tangan nya yang lecet itu.

Kalian tidak perlu khawatir dengan masalah wajah Yuna yang terkena spidol. Tenang saja, sudah di bersih kan oleh dokter dengan micellar water oleh dokter, sebut saja Dokter Jiho. Entah dapat dari mana micellar water  itu.

Setelah selesai dengan urusan wajah nya, Yuna menatap Jisung lalu tersenyum kecil.

"Apa?" Jisung bertanya dengan datar, risih di lihatin seperti itu.

"E-eh? Enggak, a-anu makasih ya udah nolongin."

"Lah emang gue nolongin Lo?"

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC.

Ini tuh alur nya agak lambat gitu, jadi sabar dulu ya mapren :v

KEPALA BATU  • JISYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang