0.4 PERINGATAN

50 14 1
                                    

Semua murid bersorak hore kala bell pulang sekolah berbunyi. Mereka segera merapihkan semua peralatan tulis serta buku-buku mereka dan memasukan nya ke dalam tas. Begitu juga dengan Jisung. Dia segera membereskan semua nya dengan asal, dia harus menemui seseorang untuk bicara dengan nya.

Jisung keluar kelas paling awal, dia tidak memperdulikan teriakan Doyoung, ketua kelas mereka yang bilang bahwa sebelum pulang harus berdoa terlebih dahulu.

Dimana guru? Ah, guru mereka mengadakan rapat, tapi murid tidak di pulangkan dengan cepat, hanya saja kelas mereka kosong sampai jam pulang.

Sekarang Jisung sudah di lapangan, masih agak sepi karena murid lain masih di kelas. Hanya ada beberapa anak saja. Dia menghela nafas nya pelan, berarti dia harus sabar menunggu sebentar orang yang akan bicara empat mata dengan nya.

Hingga saat ia sudah menunggu 5 menit, orang yang di cari pun kelihatan juga batang hidung nya. Jisung segera menghampiri orang itu dan menarik tangan nya kasar, membuat orang itu meringis.

"Lepas Jisung!" Berontak orang itu, tapi cengkraman tangan Jisung menguat, membuat nya susah bergerak.

"Bacot! Lo harus bicara sama gue!" Ujar Jisung sambil tetap menarik orang itu sampai ke taman belakang yang sepi.

Jisung melepaskan cengkraman nya, dan menatap orang itu tajam, tapi orang itu malah balik menatap nya tak kalah tajam.

Mereka seperti itu hingga beberapa saat, sampai Jisung membuka suara nya duluan.

"Tujuan lo ngebully Yuna apa, Kim Lami?"

Lami--orang itu, terkekeh sinis, lalu menatap remeh Jisung. "Emmm apa ya?" Dia berlagak berfikir sambil menaruh jari telunjuk nya di dagu. "Kayak nya ga ada, cuma main-main doang sih," ucap Lami kelewat santai, membuat emosi Jisung naik.

"Otak Lo di mana hey! Lo bilang apa tadi?? Main-main?! Lo seenak nya ngebully orang lemah hanya untuk main main?!"

Jisung bertepuk tangan dan tertawa remeh, menatap gadis di depan nya itu dengan tatapan maut nya, yang hanya di balas ekspresi menyebalkan gadis itu.

"Ya terserah gue dong! Gue ngebully orang juga bukan urusan lo!"

"Emang bukan urusan gue, tapi yang lo lakuin itu salah besar, bego!"

"Duh, takut nih kak. Aku di katain bego sama si paling pinter," Lami memasang wajah sok imut nya membuat Jisung mendecih.

"Emmm, lagi pula kok lo mau aja belain anak cupu itu? Jangan-jangan Lo suka dia ya? Ckckck selera Lo rendahan, bruh." ucap Lami sambil menepuk pundak Jisung, hendak pergi dari sana.

Lami hendak pergi, tapi perkataan Jisung membuat nya berhenti.

"Ya mau gue suka sama dia kek, suka sama tembok kek, itu kan urusan gue, bukan urusan lo!" Ujar Jisung dengan nada yang sama seperti Lami tadi.

Lami hanya diam, membuat Jisung terkekeh. Gadis di depan nya bungkam ternyata.

"Kok diem? Udah ngerasa kalah?" Tanya Jisung jail.

Lami berbalik, lalu menatap tajam Jisung dan menghampiri nya. Tangan nya mengepal erat, siap meninju Jisung kapan saja. Saat sudah dekat, dia menatap Jisung sangsi dan di balas tatapan remeh dari sang lawan.

"Apa? Udah ngerasa paling jago, lo?" Jisung terkekeh menyebal kan, lagi. Lalu tatapan nya berubah menjadi serius dan menatap Lami dingin. Sedangkan Lami diam, dia masih menatap Jisung dengan tatapan tajam nya yang tidak mempan itu.

"Gue peringatkan, Lo," Jisung menunjuk Lami tepat di wajah gadis itu. "Jangan ganggu Yuna lagi! Oh, ga cuma itu! Lo juga harus berhenti bully murid lemah yang lain, jangan sok jadi yang paling berkuasa, Lo masih kelas 10, tapi kelakuan nya sok banget jadi kakel, padahal kakel aja masih jaga sopan santun! Cih, sampah tau gak, Lo!"

Setelah bicara panjang lebar seperti itu, Jisung segera pergi dari tempat yang menurut nya sangat haram untuk di pijak kan oleh kaki suci nya itu.

Meninggalkan Lami yang hanya diam disana, menahan kesal.

"Awas Lo Park Jisung, gue bakal bikin Lo menderita."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Double up :v

Panjang kek jalan Tol 😂😂

Janji deh, chap depan udh ganti hari Yashh

Thx udh mau baca, jangan lupa vote ⊂(´・◡・⊂ )∘˚˳°

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEPALA BATU  • JISYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang