05 : Pathetic

2.3K 244 6
                                    

- VEGAS -

Aku terbangun dan hanya mendengar suara ribut dari Patient Monitor yang menampilkan Heart Rate, nibp (tekanan darah), spo2 (saturasi oksigen), respirasi, temperature ruangan dan data-data ecg lead 1, lead 2, lead 3, aVR, aVL dan lain-lainnya. Teringat lagi bahwa sebelum ini aku sempat tertembak karena melindungi Porsche. Setelah itu tidak tahu apapun lagi.

Perlahan kesadaranku kembali dan punya kekuatan untuk bergerak merubah posisi tubuh yang sudah terasa kaku. Entah sudah berapa lama aku tidur telentang hingga rasanya tulang-tulang tubuh ini akan patah jika tidak hati-hati. Lebih lagi rasa sakit di bagian dada yang sudah bisa ditebak sebagai luka jahitan yang masih basah.

Suara pintu ruangan yang dibuka langsung mengalihkan atensiku dari menatap layar televisi jadi ke arah sumber bunyi. Sosok Macau yang terdiam karena terkejut membuatku terkekeh pelan. Adik kesayanganku itu seolah tidak percaya bahwa kakaknya ini sudah siuman.

"Kenapa terkejut? Apa aku sudah tidur terlalu lama?" tanyaku dengan nada bercanda.

"Hia, aku merindukanmu!" Macau berlari dan langsung memelukku sambil menangis.

Sebenarnya dadaku terasa sakit, tetapi tidak berani menunjukkannya pada Macau karena itu akan membuatnya menangis semakin keras. Sampai aku tersadar bahwa Pete tidak terlihat sosoknya sama sekali. Apakah dia masih marah padaku?

Aku ingin bertanya pada Macau tentang keberadaan Pete sebelum suara News Anchor di televisi membuatku terbelalak kaget.

.

"Calon menantu keluarga kedua, Pete Phongsakorn, dinyatakan hilang. Pihak keluarga utama membuat laporan setelah mengetahuinya dari putra bungsu keluarga kedua yang mengatakan bahwa Pete Phongsakorn tidak pulang ke rumah sejak Selasa lalu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Langsung saja aku bertanya tentang itu pada Macau, tetapi dia justru menangis lebih kerasa sampai sesenggukan dan tidak dapat berkata-kata sama sekali.

"Macau Theerapanyakul!" bentakku sebelum meringis karena rasa sakit menyerang bagian lukaku.

"Aku tidak tahu, Hia! Hari itu Phi Pete bilang akan segera datang ke rumah sakit setelah kuberi tahu kalau Hia menjalani operasi karena luka tembak!" Macau terlihat begitu frustasi sampai menjambaki rambutnya sendiri.

Aku yang sudah kalut hanya bisa menangis dalam diam sebelum memilih untuk berteriak sekuat tenaga untuk melampiaskan seluruh perasaan campur aduk dalam diriku. Setelah itu aku hanya bisa mendengar suara tangisan Macau yang semakin lama semakin samar dan hilang begitu saja karena semuanya berubah gelap.

.

°×°°°°°×°

Vegas X Pete Fanfiction [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang