Feel Special 9

11 1 1
                                    

"sebenarnya ada yang ingin saya katakan denganmu. Ini soal ujian beasiswa!" selak Mrs. Na dan Hilwa'pun terdiam.

Awalnya Hilwa cukup ragu, tapi keraguan itu langsung ia tepis dengan senyuman ramah di bibirnya. "baik, Bu. Saya ikut!"

.

.

~flashback off~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~flashback off~

Duduk di sofa putih nan empuk di dalam kaffe mewah yang tak pernah Hilwa bayangkan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk di sofa putih nan empuk di dalam kaffe mewah yang tak pernah Hilwa bayangkan sebelumnya. Ini terlalu mewah untuk disebut kaffe.

Wahh. Hilwa menoleh kesana-sini, takjub akan interior yang berkilauan.

Benar-benar kelas atas. Yang ia tau, selain menjabat jadi Kepala Sekolah dan sekaligus pemilik Sekolahan juga. Suami Nyonya Na juga adalah seorang Menteri di Negara Ginseng ini.

Tapi Hilwa tidak tau tepatnya sebagai Menteri apa.

"ekhem, Hilwa. Sepertinya kamu sangat tertarik dengan tempat ini, ya?" ucap Nyonya Na setelah ia menyeruput teh di cangkir keramik bercorak mahal itu.

"Hilwa?" panggilnya lagi, hingga Hilwa sendiri langsung tersentak.

"eh? Iya?" jawab Hilwa dengan kikuk.

Nyonya Na tertawa kecil. "kamu panik aja tetap imut ya. Pantes aja anak saya suka sama kamu."

Lalu Hilwa yang baru saja menyeruput sedikit teh, hampir saja tersedak mendengarnya.

"ya?" dia tidak bisa berkata apa-apa.

Terlalu banyak hal yang mengejutkannya. Untuk sesaat, kedua pipi Hilwa merona malu.

"Saya sangat berterimakasih sama kamu, banyak guru yang laporan sama saya kalau nilai pelajaran Jaemin akhir-akhir ini meningkat."

"dia juga lebih fokus saat belajar, gak banyak bertingkah kayak biasanya. Itu semua pasti berkat pengajaran dan pengarahan dari kamu." kata Nyonya Na.

Senyum-nya sangat cerah, sama sekali tidak terlihat seperti Wanita umur 40-an. Rasanya seperti sedang berhadapan dengan malaikat yang baik hati.

"ahh, benarkah? Syukurlah kalau nilai-nya bisa meningkat," jawab Hilwa, ikut tersenyum. Ia mencoba untuk tidak canggung kali ini.

Feel SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang