2. Nowhere

852 115 13
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠
Selamat membaca
✺◟( ͡° ͜ʖ ͡°)◞✺












"Tuan muda, bangunlah. Tuan besar menunggu anda di meja makan. Tuan muda, tolong bangun, bukankah kau mau mencari kupu-kupu hari ini? Tuan muda? Ayolah" Suara seorang wanita membuat tidur Jaemin sedikit terganggu. Tunggu, wanita? Di rumahnya tidak ada wanita, lantas suara siapa barusan? Oh mungkin hanya salah satu buah tidurnya saja.

"Lima menit lagi, Ayah, tolonglah" Suara khas seseorang yang biasa terdengar di pagi hari. Jaemin memutuskan untuk semakin mengeratkan selimut yang membungkus tubuhnya.

"Tuan muda, tolong bangun lah. Tidak biasanya anda terlambat seperti ini, Tuan Besar menunggu" Jaemin semakin yakin dia sedang tertidur nyenyak. Dirinya memang beberapa kali mengalami lucid dream, jadi hal seperti ini biasa saja menurutnya.

Cklek...
"Masih belum bangun juga?" Terdengar suara pintu terbuka, Jaemin tak mau ambil pusing, dia masih ingin tidur. Dia sedang malas membuat sarapan, biar ayahnya membuat sarapan sendiri, yang pasti Jaemin masih ingin bergelut dengan selimut tebalnya.

"Tu-tuan Besar, maafkan saya, Tuan Jeremy belum—" Perkataan sang wanita diinterupsi oleh kedatangan dua anak laki-laki yang tengah tersenyum menyebalkan.

"Biar kami saja yang bangunkan paman, kami tahu cara membangunkan anak itu. Hehe" Tawa kecil mengiringi seringaian jahat anak laki-laki berdasi kupu-kupu. Langkah semangatnya diikuti langkah kecil si anak laki-laki lain bertopi baret kelabu.

"Ya sudah, aku serahkan pada kalian yah. Setelah itu, kalian semua turun untuk sarapan pagi" Pria berusia jauh di atas dua anak laki-laki itu kembali keluar dari ruangan bersama sang wanita pelayan meninggalkan dua bocah yang tengah tertawa riang.

"Siap paman" Keduanya mengangguk patuh, lantas mulai mendekati ranjang besar yang menggunung karena seseorang yang tidak mau bangkit dari tidur nyenyaknya.

"JEREMY!!! BANGUN!!! KITA MAU MENANGKAP KUPU-KUPU!!! JEREMY!!! JEREMY NASHVILLE!!!" Teriakan nyaring seorang anak kecil membuat Jaemin terduduk seketika. Terlihat dua anak laki-laki di kanan dan kirinya tengah menatapnya aneh.

"Kau yang mengajak kami, kau juga yang terlambat. Cepat bangun, ayahmu sudah menunggu" Jaemin menatap si topi baret heran. Kenapa bisa ada dua bocah di kamarnya? Oh, jangan-jangan ayahnya mulai menghalalkan segala cara untuk mencari uang, termasuk menculik anak orang kaya ini.

"AYAHH!!! YANG BENAR SAJA, MASA KAU MENCULIK ANAK ORANG!!! AKU TAK MAU JADI KRIMINAL!" Teriak Jaemin keras, namun melihat tatapan aneh kedua bocah yang mengganggu tidurnya membuat dia semakin heran.

"Kau sakit? Oh Jeremy, apa kau kemasukkan hantu penunggu danau?" Apa maksudnya? Jaemin tidak mengerti. Si dasi kupu-kupu terlihat bergidik ketakutan seraya berjalan menjauhinya.

"Jeremy, sadarlah. Kalau kau hanya ingin mengulur waktu agar bisa kembali tidur, maka AKU JUGA BISA MEMBAWA EMBER BERISI AIR AGAR KAU BANGUN DARI HIBERNASIMU!" Jaemin menutup kedua telinganya, sungguh, teriakan galak si topi baret bisa menghancurkan gendang telinganya.

"Hey! Tunggu!" Jaemin mulai menyadarkan diri, beraninya bocah sekolah dasar meneriakinya seperti ini! Kurang ajar!

"Aku lebih tua darimu bocah! Panggil aku Hyung!" Wajah malas dan putaran mata si topi baret membuat amarah Jaemin semakin naik, pantas anak ini diculik oleh ayahnya, dia sangat menyebalkan.

"Lebih tua? Astaga Jeremy, kau dua bulan di bawahku dan lima bulan di bawah Ren. Apa kau lupa? Kau sepertinya benar-benar dirasuki arwah penunggu danau. Aku akan laporkan ini pada paman Yugo, kau harus diperiksa tabib!" Sebelum si dasi kupu-kupu berlari keluar dari ruangan, topi baret yang tadi dipanggil Ren sudah menghentikannya.

Navillera || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang