•Author•
Setelah menginap dua hari tiga malam di rumah Ina, mereka memutuskan untuk segera kembali. Tapi sebelum itu mereka ingin berjalan-jalan ke sekitar kampung.
Ina dan Zahra berada di belakang lumayan jauh dari yang lain.
" Mm Ra" Zahra mengalihkan pandangannya ke arah Ina.
" Ya?"
" Aku mau nanya, tapi kamu jangan kaget ya" perasaan Zahra entah kenapa tak enak, ia mengangguk ragu.
" Akhi Raihan beneran mau belajar ke luar negeri?" Zahra tertegun, kenapa tiba-tiba Ina menanyakan hal itu?
" Iya, kenapa?" Tanya nya kepo.
" Gapapa sih" Zahra memandang curiga
"Mmm kamu suka ya sama dia? Haha" Canda Zahra, namun saat melihat Ina mengangguk, tawanya berhenti.
" Hah? B-bener?" Ina mengangguk lagi dengan mantap. Tenggorokan Zahra terasa tercekat.
" Kenapa? Kok ekspresi kamu gitu?" Tanya Ina bingung.
" Uh? Aha ha, nggak kok, aku kaget aja hehe" Zahra tertawa hambar, ternyata Raihan itu benar-benar kak Raihan.
" Jangan kasih tahu yang lain ya" bisik Ina.
" Syap!" Ina dan Zahra tertawa, namun dengan arti dan perasaan yang berbeda.
" AAA!!" Suara teriakan Siren memenuhi sawah, Zahra dan Ina mengalihkan pandangan mereka ke depan dan melihat Siren yang sedang berusaha menarik kakinya dari lumpur.
" Makanya ati ati! Hahahaha" mereka tertawa puas melihat Siren dengan pakaian yang penuh lumpur.
" Malah ketawa hih!" Ucap Siren kesal, pada akhirnya mereka memutuskan langsung kembali karena Siren yang terus merengek ingin segera ganti baju.
^•°°•^
Raihan saat ini sedang berada di aula gedung untuk persiapan perpisahan. Tinggal menghitung hari, ia dan teman-temannya akan mulai sibuk.
" Rai bantu gue angkat ini dong!" Teriak Alfian membuyarkan lamunan nya.
" Iya bentar!" Raihan segera menghampiri Alfian dan mereka mulai mengangkat kursi. Saat hendak mengambil beberapa kursi lagi, teriakan mantan ketua OSIS menggema di aula.
" Ayo istirahat dulu woy!" Mereka yang tadinya sedang bekerja langsung berhambur pergi keluar untuk jajan.
" Gile, bentar lagi kita bakal saling sibuk ya, di negeri orang lagi" zefran memulai pembicaraan.
" Iya ya, pokoknya, kalau salah satu di antara kita ada yang nikah duluan, fiks dia nge cheat" sindir Alfian melirik Raihan.
" Apaan lirik-lirik gue" ucap Raihan tak terima.
" Elo nge cheat kan? Coba sebutin mantra apa aja yang Lo kasih ke Zahra Ampe dia mau nerima Lo" Raihan spontan langsung menoyor Alfian.
" Maap ya Allah tapi dia ngeselin" ucap Raihan seraya melirik ke arah Alfian.
" Yeeuh sa ae you" ucap Alfian sembari mengelus elus dahinya.
" Raihan mah pasti pake do'a di sepertiga malam nih" ucap Zefran seraya menaik turunkan alisnya.
" Yakan?" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIZAH | END
Teen Fiction⚠️ WARNING! BAPER TANGGUNG SENDIRI!! - - - Dua insan dan dua perasaan yang mungkin di takdirkan untuk bersama, tetapi keduanya hanya bisa saling memendam dan menunggu saat yang tepat. Keduanya selalu bertemu dan berhubungan dengan hal² yang bahkan m...