•Author•
" Oke anak-anak, silahkan kumpulkan soal dan jawaban kalian sekarang" semua siswa-siswi disana langsung buru-buru mengumpulkan dan ada juga yang masih mengisi dengan asal yang penting selesai pikirnya.
" Baik, masih ada yang belum?" Tanya guru itu lagi memastikan.
" Gak ada Bu" jawab semuanya serempak.
" Silahkan istirahat" setelah mengatakan itu semuanya langsung berhambur keluar seakan sudah lama tidak menghirup udara segar.
" Gila Bu Wati serem amat si" keluh Chika, padahal dirinya ingin menyontek tapi melihat mata Bu Wati yang sudah seperti cctv berlaser itu langsung mengurungkan niatnya.
" Kan gue udah bilang belajar" ucap Zahra menatap sahabatnya yang terlihat pasrah dengan nilainya.
" Aargh padahal kan ini ketentuan kenaikan kelas.. ya Allah semoga hamba mu ini bisa naik kelas dengan nilai terbaik" ucap Chika seraya mengadah.
" Awas kesandung kelelawar" Chika mengalihkan pandangannya ke belakang melihat Zefran.
" Ngagetin aja si akang" ucap Chika dan kembali melihat ke depan.
"Siap Bu, makasih ya Bu"
" Wa'alaikumussalam"
Tut.
Zahra dan Chika menoleh ke belakang melihat Alfian yang memasukkan handphone nya ke dalam saku.
" Siapa?" Tanya Chika kepo
" Bu Neni, booking tempat duduk" Zahra dan Chika mengangguk saja dan mereka lanjut berjalan menuju kantin.
~•'•~
Seminggu sudah berlalu dan ujian mereka pun telah berakhir, kini Zahra sedang rebahan di kasurnya menatap layar ponselnya.
" Ngapain ya? Bosen" gumamnya pada diri sendiri.
" Telepon Chika deh"
Drrt drrt
" Halo Assalaamu'alaikum Ra?'
" Wa'alaikumussalam, chik, lagi di rumah gak? Kesini dong, gue lagi libur nih"
" Ngga, gue lagi di luar sama mama"
" Yaudah deh, have fun Assalaamu'alaikum"
" Yoi, sorry ye, Wa'alaikumussalam"
Tut.
Zahra menghela nafas bosan.
Tok tok tok
" Ra, ibu mau keluar bentar ya sama kakak, jagain rumah" Zahra segera bangkit dari rebahan dan membuka pintu melihat ibu sedang berdiri disana.
" Iya Bu, hati²"
" Kalau mau makan ibu udah siapin di meja makan, terus kalau bapak dateng bilang ibu lagi keluar"
" Iya buu" Zahra menyalimi tangan ibu nya dan ibu pun pergi darisana. Ia menghela nafas dan kembali menutup pintu.
Ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 12.42
" Astaghfirullah belum sholat Dzuhur" Zahra segera berjalan ke kamar mandi dan mengambil wudhu.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIZAH | END
Teen Fiction⚠️ WARNING! BAPER TANGGUNG SENDIRI!! - - - Dua insan dan dua perasaan yang mungkin di takdirkan untuk bersama, tetapi keduanya hanya bisa saling memendam dan menunggu saat yang tepat. Keduanya selalu bertemu dan berhubungan dengan hal² yang bahkan m...