Prologue

1.1K 81 2
                                    

📍New York, USA

Lea berdecak sebal setelah menghapus sisa make up diwajah cantiknya. Moodnya hancur karena salah satu seniornya merendahkannya di Chanel's FW23 tadi. Seniornya memang banyak yang tidak suka kepadanya karena parasnya yang cantik dan tubuhnya yang ideal untuk ukuran model. Namun hal tersebut tak ada pengaruhnya sama sekali dalam kehidupan Lea, semakin mereka membenci Lea semakin sukses pula reputasi Lea sebagai Top model. Tak jarang juga ia mendengar gosip dari teman-temannya kalau juniornya juga sering membicarakan dirinya, entah itu memuja atau mencaci maki.

Tak jarang juga ada yang memuja Lea, terkhusus para kalangan maskulin—pria tentunya senang bukan melihat bidadari yang entah darimana bisa ada didunia.

Leanova Christine Bleuclair, gadis berumur 25 tahun yang sudah terjun ke dunia mode sejak 7 tahun lamanya. Agensi yang menaunginya juga aktif memberinya tawaran serta job photoshoot dari brand manapun. Lea tak begitu suka dunia fashion awalnya, namun berkat sang ayah yang merupakan professional photographer berhasil membuat sudut pandangnya terhadap fashion berubah.

Gadis itu sudah lama menaungi Loui's Group. Agensi yang terbilang masih stabil itu berhasil membuat namanya menjadi semakin besar dan berkatnya juga lah agensinya semakin berkembang pesat. Tak heran mengapa ia menjadi kesayangan para petinggi Loui's group. Manajernya juga pernah memberitahunya bahwa dirinya sering menjadi buah bibir karyawan dan para model lainnya. Jelas bukan? Rasa iri pasti akan timbul dimana-mana. Namun, Lea tak peduli.

Lea hanya memiliki sang ayah. Ibunya pergi dengan selingkuhannya. Entah, Lea tak pernah melihatnya sejak ia kecil. Ia dibesarkan dengan baik oleh sang ayah. Satu-satunya keluarga yang ia miliki hanyalah sang ayah, hingga suatu ketika sang ayah membawanya ke dalam lembaran baru yang sedikit membuat kehidupannya berwarna. Ayahnya menikah lagi saat ia berumur 22 tahun. Tepat setelah dirinya kembali ke Jakarta untuk berlibur dari rasa penatnya di negri paman sam.

Ia tidak masalah dengan pilihan sang ayah, yang terpenting ialah ayahnya senang. Lagipula ibu tirinya ini tidaklah buruk seperti dicerita Cinderella. Ibu tirinya seorang wanita karir. Awalnya ia mengira kalau dirinya hanya akan menempatkan ibu tirinya itu dikeluarga barunya, ternyata ia juga memiliki saudara tiri. Dan anehnya lagi mereka memiliki pekerjaan yang sama, yakni model.

Sudah 3 tahun lamanya keluarga barunya ini menghiasi kehidupannya. Ia merasa bersyukur karena kedatangan orang baru ini benar-benar membuatnya seperti memiliki keluarga sesungguhnya.

Hingga suatu saat yang memukul keras gadis itu, ayahnya meninggalkan dirinya karena penyakit kanker yang dimilikinya. Lea tak pernah menyangka jika sang ayah benar-benar meninggalkannya. Hal ini sempat mengguncang mentalnya. Ia bahkan tak bisa fokus dalam pekerjaannya, jangankan pekerjaan ia bahkan tak pernah makan karena tak dapat mengatur kehidupannya dengan jelas. Beruntungnya saudara tirinya itu berhasil membawanya kembali ke dunia nyata.

Leanova kini hanya tinggal bersama keluarga barunya. Beruntungnya mereka benar-benar menjaganya seperti barang yang sangat berharga. Ia bersyukur dengan itu.

"Terus? Lo diem aja gitu? " karena moodnya sedang tak baik ia memilih untuk membagi penatnya kepada saudara tirinya—Alex melalui panggilan video yang kini berada di Los Angeles.

"Karena gue lagi males debat alhasil gue milih diem. " Lea yang masih memakai bathrobe pergi menuju kasurnya dan merebahkan tubuhnya disana.

"Well good then? "

Gadis itu mengernyit, merasa heran saja karena saudaranya tidak mengejeknya. Biasanya ia akan menceramahinya karena telah berkelahi dengan salah satu model. "So? "

Bleuclair Jumelles | Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang