Asami's Family Pt.2

512 46 16
                                    

Keheningan mengisi rumah besar keluarga Asami. Bahkan sang pemilik rumah Asami Ryuichi harus mengakui kalau rumah sedang masuk dalam salah satu tempat yang membuatnya tidak nyaman. Bagaimana tidak? Dirinya tengah didiamkan oleh seisi rumah yang tak lain tak bukan adalah kekasih-ralat "istri" dan ketiga anaknya.

Saat Asami pulang tadi, dirinya langsung disambut dengan keheningan yang mencekam. Asami juga dibuat nyaris jantungan kala melihat beberapa koper ada di ruang tengah. Menyusul setelahnya, keluarga kecilnya yang turun dari lantai dua dan langsung mendiamkannya.

"Papa..." Panggil Ryuaki memecah keheningan di ruang tengah.

"Kapan kita berangkat?"

Pertanyaan dari mulut Ryuaki membuat Asami tersentak. Sejak mereka bertemu tatap dengan Asami tadi, memang tidak ada sedikit pun perbincangan. Namun, pertanyaan dari Ryuaki membuat otak Asami langsung dipenuhi pertanyaan. Terlebih tatapan tajam Ryuto padanya. Anak sulungnya yang merupakan copy-an dari dirinya itu tengah menatapnya dengan aura permusuhan yang sangat kuat.

"Papa..." Panggil Ryuaki lagi.

Asami menghembuskan napasnya dengan berat. Dia menatap ke arah Chiaki. Wajah anak itu masih merah dan sembab begitu pula matanya.

"Chi..." Panggil Asami.

"Tousama minta maaf" Sambungnya.

Chiaki hanya menatap Asami dari balik tubuh sang "ibu". Tangan kecilnya masih meremas erat pakaian sang ibu.

"Chi... Mereka sudah dihukum. Tidak akan ada yang berani mengusik Chi lagi. Maafkan tousama, ya?"

Sungguh dalam sekian tahun umur Asami. Dia tidak pernah meminta maaf pada siapapun tapi, untuk putri dan kedua putranya juga Akihito, Asami akan mengucapkan maaf beribu, berjuta bahkan lebih dari itu, asal mereka tidak meninggalkannya. Asami sendiri tidak pernah mengira akan memiliki keluarga yang sangat teramat penting dan berharga untuknya.

"Chi..." Panggil Asami lagi.

Chiaki menatap Asami. Mata-nya mulai berkaca-kaca kembali. Perlahan remasan tangan Chiaki terlepas. Chiaki berlari ke arah Asami dan saat itu Asami berlutut untuk menangkap putri kecilnya.

"Touchan janji?" Tanya Chiaki.

"Janji. Tousama janji pada Chi" Jawab Asami sambil mengusap pelan rambut Chiaki.

"Chi takut..." Cicit Chiaki.

"Chi... Selama tousama masih hidup, Chi tidak perlu takut pada apapun. Lakukan apapun yang Chi suka. Tidak akan ada yang bisa melarang dan menghentikan Chi melakukan yang Chi mau"

Chiaki mengangguk. Asami menatap ke arah Ryuaki dan Ryuto. Kedua anak itu menghela kecil lalu berbalik. Mereka membawa koper mereka kembali ke lantai atas. Koper milik Chiaki dibawa oleh Ryuto. Sementara Akihito masih berdiri disana dan menatap ke arahnya. Asami tahu, Akihito masih kesal dan marah padanya.

"Tousama temani ke kamarmu, ya?" Tawar Asami.

Chiaki mengangguk. Asami menggendong Chiaki dan membawanya ke kamar anak itu. Dia masih mengusap punggung Chiaki dengan sayang. Rambut madu milik Chiaki juga Asami usap dengan lembut.

"Touchan.."

"Hm?"

"Papa marah pada touchan"

"Tousama akan minta maaf pada papa nanti"

"Kalau papa tidak mau memasak bagaimana? Kita makan malam apa?"

Asami terkekeh kecil.

"Kita beli saja bagaimana? Atau kita makan malam di luar?"

AsaAki One Shoot FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang