Kabur. Itu yang sekarang sedang dilakukan seorang pemuda berambut cokelat madu yang selalu membawa kamera tua miliknya kemana-mana. Bahkan sekarang pun dia membawa kamera tua itu. Bibirnya mengerucut, matanya menandang jauh ke laut lepas. Pikirannya memikirkan apakah yang dilakukannya benar atau tidak.
"Harusnya sih, saat ini aku sedang duduk manis di sofa empuk yang nyaman" ujarnya.
"Huft!" Dia menghela kesal.
Kalau kalian bertanya siapa dia? Maka dia akan menjawab, dirinya adalah laki-laki tulen yang sebenarnya cukup tampan walau hanya 15% dan sisanya adalah imut dan menggemaskan. Laki-laki berusia 26 tahun itu baru saja melarikan dari dari kota tempat dia tinggal, Tokyo. Dengan alasan yang akan membuat kalian tertawa.
Apa alasannya? Alasannya adalah dia baru saja memecahkan sebuah televisi di penthouse kekasihnya yang bahkan baru berusia 3 hari. Yap, kekasihnya baru saja membeli tv itu tiga hari lalu. Dan dia memecahkan layar tv itu dengan sebuah sambitan keras.
Salahkan kekasihnya yang meninggalkan dia di penthouse selama seminggu dan hanya mengirimkan sebuah tv. Dia yang kesal saat itu akhirnya memilih mabuk dan saat mabuk dia melemparkan pemukul baseball ke arah tv itu dan ya... seperti yang kalian tahu.
"Dia bisa membunuhku!" Jerit laki-laki itu dengan cukup keras.
Mengambil perjalanan laut ke negara tetangga. Sebenarnya, sih itu kapal pesiar wisata yang mengunjungi beberapa pulau di Jepang dan secara kebetulan menepi juga di Busan, Korea Selatan. Niatnya adalah turun di Busan dan tidak naik lagi ke atas kapal itu.
"Haish!" Dia kembali menghela.
Pemuda itu berkeliling di atas kapal dengan santai. Matanya menatap hamparan laut yang mengelilingnya. Tidak nampak ada daratan. Hanya ada laut. Dia terkekeh jika mengingat bodohnya dia melemparkan tingkat baseball itu ke arah tv. Apa orang mabuk bisa sebodoh dirinya?
Lelah berjalan, dia memilih kembali ke kamar yang dia pesan. Dia duduk di kasur dan memejamkan matanya untuk sejenak. Sampai waktu makan malam tiba, dia baru membuka matanya.
"Makan-makan..." ujarnya.
Dia mengambil piring berisi makanan dan mulai memakan makanannya dengan santai bersama turis lainnya di dek kapal. Menikmati alunan musik sambil memakan makanannya.
"Katanya, tadi sore ada helikopter yang mendarat," ujar salah satu penumpang di belakang pria itu.
Menguping. Itu yang dia lakukan.
'Lumayan. Siapa tahu bisa dijadikan bahan berita,' pikirnya.
"Iya. Yang turun itu orang yang sangat tampan. Tinggi juga. Sepertinya orang kaya,"
"Memang rokoknya saja Dunhill,"
"Woah! Kita harus mendekatinya,"
Otak bisnisnya langsung bekerja dengan cepat. Dia meraba kantung celananya dan tersenyum saat merasakan keberadaan kamera mini pemberian kekasihnya dulu ada disana.
"Eh? Itu dia, kan orangnya?"
"Mana-mana?"
Dia dengan cepat menoleh mencari keberadaan sosok yang begitu dipuja oleh turis wanita di belakanganya dan saat kepalanya menoleh ke arah kanan saat itu sendok di tangannya terjatuh.
"A-Asami?" Gumamnya dengan tergagap.
Refleks dia langsung berlari dengan cepat. Dia meletakan piringnya di sembarang tempat dan melanjutkan larinya. Menjauh dari sosok yang mengejutkannya itu menjadi pilihan satu-satunya.
"Kenapa dia bisa ada disini?"
"Astaga! Jangan bilang dia mengejarku!"
Ujarnya sambil berlari. Matanya melebar kaget saat tiba-tiba sosok yang dia yakini harusnya ada di belakangnya malah muncul di depannya. Kakinya tidak sempat berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
AsaAki One Shoot Fanfict
FanfictionHanya sebuah oneshoot aja. disclaimer: Yamane Ayano