09. -Kisah Biasa-

114 11 1
                                    

Let's Start
*
*
*
Main Cast :
Yoo Jeongyeon TWICE
Jung Jaehyun NCT

_____

Kisah ini hanya kisah cinta biasa, bukan kisah cinta antara pangeran dan rakyat jelata atau seorang putri dan pangeran berkudanya, ini bukan juga kisah cinta antara orang kaya dan miskin, bukan juga kisah cinta atas perjodohan, bukan juga kisah cinta atas persahabatan, bukan juga kisah cinta yang dilandasi perasaan benci pada awalnya, bukan juga kisah cinta yang  rumit, ini hanya menceritakan kisah cinta biasa seorang Jaehyun dan Jeongyeon.

Hari itu ponsel Jeongyeon berdering ia menatap datar siapa penelpon lalu segera kekamar, memasang earphone dan menjawab panggilannya.

"Heh! Lama!" Jeongyeon memutar bola matanya malas pasti orang itu ingin bercerita sesuatu padanya, terbukti dengan dia menelpon padanya.

Jaehyun laki-laki yang selalu datang padanya hanya untuk bercerita, itu bukan masalah untuk Jeongyeon dia hanya seorang gadis biasa yang memang tak punya hal istimewa untuk dilakukan, seseorng yang istimewa, atau apapun seperti teman yang lain, kehidupannya monoton dan sangat membosankan.

Setelah selesai, Jeongyeon kembali berkutat dengan buku-bukunya lalu setelahnya ia tidur ketika jam menunjukan pukul 11 malam.

______

Jam 5 pagi ia terbangun lalu bergegas bersiap kesekolah, setelahnya ia sarapan dan mengambil bekal dan uang saku yang diberikan ibunya diatas meja lalu pergi tanpa pamit.

Motornya melaju dengan kecepatan 50km ia nampak memasang wajah biasanya, lalu berhenti ketika lampu berwana merah.

Memarkirkan motornya lalu pergi memasuki kelasnya seperti biasa, menunduk kikuk karena melwati sekumpulan laki-laki.

_____

"Jeong! Nanti jangan lupa, kemasjid atas, kita perlu ada pembahasan, awas ye kalo pulang duluan," Jeongyeon menatap Jaehyun malas, sebernarnya ia tak hadir bukan tanpa alasan, lagi pula disekolah ia tak hanya ikut 1 organisasi.

Kemarin siang setelah pulang sekolah adalah rapat rutin untuk anggota Pakib angkatannya yang biasa diadakan setiap hari selasa dan kamis guna menarik uang kas, dan dia sebagai bendahara harus datang kan meskipun ia harus merelakan pembahasan organisasi Rohisnya yang juga tak kalah penting.

"Iya iya! Lagian kan kemarin juga kalo bukan karena rapat rutin paskib, idah dateng aku!" Jaehyun menatap dan menyapa teman yang mereka lewati.

"Ya kan bisa dateng abis rapat selesai," Balasnya tanpa mengalihkan pandangan.

"Ya pengene juga gitu, ngga nyangka aja rapat lebih lama karena harus mbahas acara pembrifetan angkatan setelah kita, belum lagi kaos lapangan mereka masih belum ada yang bayar, koordinator mereka juga ngabarin beberapa anak susah buat diajak latihan rutin," Jeongyeon menghela napas, ia juga pusing tentang masalah pada paskib angkatan setelahnya, tapi ia juga musti mengesampingkan itu ketika sedang berada dilingkup organisasi rohis kan?

_____

"Nonton yuuu!" Jeongyeon menatap Jaehyun bergantian dengan yang lain yang tampak mengangkuk.

"Gas! Nyong melu!" Dahyun yang sedari tadi berbaring diranjang uks langsung berteriak setuju dengan usulan ketua OSIS.

Ya Jeongyeon sedang ada urusan dengan anak OSIS terkait acara yang diselenggarakan Rohis, ia sebagai seksi acara harus turut ambil bagian ini, berdiskusi bagaimana baiknya acara berlangsung dan meminta bantuan terkait menginformasikan kepada siswa.

"Lo ikut ga Jeong?" Dahyun bertanya dan Jeongyeon tampak berkata 'ngga lah ga punya duit' ketika itu.

"Ikut aja lah gas!" Jihyo yang saat itu ikut hanya untuk mengintilinya pun berusaha membujuk dan dengan terpaksa, sebenarnya tak terpaksa juga si iya juga menginginkan ini.

"Nyong karo Jaemin tuku tikete disit ya!" Yang lain hanya mengangkuk melihat Jihyo dan Jaemin yang pergi berboncengan menuju bioskop terlebih dahulu.

_____

Bertahun-tahun berlalu setelah ia lulus lebih tepatnya hampir 2 tahun ia lulus dan hidup tanpa teman-temannya.

Sabtu ini Jeongyeon libur dari pekerjaannya, ia punya pacar bernama Jeno yang juga bekerja dengan kantor berdekatan.

Malamnua Jeongyeon dikejutkan dengan kedatangan Jaehyun secara tiba-tiba, tidak ada angin tidak ada hujan atau badai laki-laki itu datang bertamu tanpa memberitahu padanya.

Dan setelahnya dikejutkan dengan Jaehyun yang tiba-tiba melamarnya, lebih tepatnya berbicara pada orang tuanya bahwa ia ingin menikahi Jeongyeon.

"Aku kira ucapan kamu minggu lalu cuman bercanda," Jeongyeon dan Jaehyun memang masih berteman namun karena kesibukan mereka jarang bertemu dan berkomunikasi lewat Whatsapp, dan Jaehyun pernah berkata akan melamarnya minggu meskipun tau bahwa Jeongyeon sudah punya pacar.

"Trus ngga bilang juga mau kesini, kalo aku ngga dirumah gimana?" Jaehyun tersenyum lalu menjawah dengan pertanyaan yang menohok.

"Kalo kasih tau, juga pasti kamu pergi main meskipun tau aku bakal dateng kan? Dulu juga gitu," Jeongyeon hanya tersenyum canggung menanggapi itu.

"Lagian kamu juga udah tau aku udah punya pacar kan, trus kenapa kaya gini?" Jaehyun menatap Jeongyeon yang kini tampak menunduk meremas gamis yang dipakainya.

"Aku cuman baru siap aja ngelakuin itu sekarang, ya setidaknya aku udah punya cukup uang buat hidup kita nanti," Jaehyun berucap dengan tersenyum kecil menatap Jeongyeon yang nampak cantik dengan pakaian tertutupnya.

__END__

Hahahaha ending yang membagongkan, saya cuman bosan dengan alur cerita wattpad yang kisahnya gitu-gitu aja,

And jangan lua request pren!

Jangan lupa vote juga ya!

Dan makasih buat yang masih baca cerita dengan kegajean ini!

Short Story Of Yoo Jeongyeon Edisi RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang