Fio membuka matanya perlahan dan bergerak ditempat yang sama untuk merubah menjadi posisi duduk ,
Wait,sepertinya ini bukan kamar milik nya.
"Kenapa gue bisa disini?"batin fio dan merasa pening kepalanya dan mengingatkan kejadian semalam.
Flashback
"Idih narsis"
"Bukan narsis,kenyataan"
"Kalau banyak yang mau,kenapa musti gue?"tanya fio sambil meminum minuman yang terlihat sedikit dan berwarna ungu gelap di gelas ramping,tinggi dan bening.
Flashback off
Benar saja digelas yang ia minum adalah wine,fio adalah gadis yang tak ternodai bahkan meminum setetes minuman alkohol pun tak perna.
Memang benar ia tak perna melihat wujud asli segelas wine di dunia nyata,tapi ia sering melihatnya di adengan drama korea.
"Kyaaaa...kenapa gua bisa minum wine semalam"suara fio terdengar tinggi."aish"keluhnya sambil menarik bantalnya dengan kesal sehingga membuat seseorang disambingnya terusik dan membuka selimut yang menutupi wajahnya.
Fio yang merasa ada pergerakan disampingnya membuat ia menoleh,
Aztair.
"Brisik"ujarnya dengan suara serak menatap mata indah fio.
Fio langsung menjauh,kenapa aztair bisa ada disatu ranjang dengannya.
Jangan bilang ia telah melakukanya bersama aztair.
"Kenapa?"tanya aztair yang melihat fio sedikit menjauh dan menatapnya diam.
Setetes air mata berhasil jatuh dari pipinya sehingga membuat tangisnya pecah.
Membuat aztair bingung dan sedikit panik dengan gadis ralat perempuan dihadapanya saat ini.
Bagaimana fio tak menangis ia telah merengut kesucianya sebelum pernikahan.
Sepertinya fio telah berhenti menangis,perkiraan aztair mungkin ia akan menangis selama sejam.
"Hiks,om brengsek,kalau tau gue terpengaruh alkohol kenapa gak langsung diantar pulang dirumah kakek saja,hikss"ujar fio yang masih terisak.
Aztair yang memperhatikan fio merasa gemes dengan tingkah fio seperti bocah,padahal semelam fio seperti perempuan dewasa yang ganas.
Tak heran,aztair bingung dengan fio yang tadinya menangis seperti anak kecil yang diambil permenya,
Fio berbeda dengan perempuan lain ketika berada diposisinya sekarang mereka pasti akan menangis histeris dan tidak akan banyak bicara seperti fio.
"Gue memang mau ngantar lu langsung pulang ke rumah kek hamzah tapi lu sendiri yang ngenyel ikut pulang dimasion gue"jelas aztair yang tak formal lagi.
"Aigo,ngambil kesempatan dalam kesempitan kan lu,seenggaknya lu jangan sekamar sama gue"pintahnya membuat aztair mendekatinya.
"Lu lupa,bisikan lu 'ku mohon puaskan aku malam ini' dengan suara seksi yang mengodah"bisik aztair yang membuat fio terdiam dan memang ia tak mengingatnya sama sekali.
"Gue emang gak ingat apa apa"cicitnya dan sedikit menjauh karna jaraknya dan aztair sangat dekat.
"Aish,masa sih lu gak ingat"kesal aztair dan menjauh seperti semula.
Aztair merasa sedikit kecewa bahwa perempuan didepanya tak mengingat malam panas bersamanya.
"Ingatan gue berhenti diwaktu lu sama gue ngobrol direstoran"ucap fio sambil bangkit berdiri dan menarik badcover tebal yang dari tadi menyelimuti tubuh mereka berdua sehingga badcover tersebut berhasil membuat badan fio tertutup seperti memakai gaun putih yang atasan di atas dada terbuka memperlihatkan bahu mulus fio.
"Lu mau kemana?"tanya aztair yang melihat fio berjalan dengan badcover miliknya terseret panjang dilantai dan terlilit di tubuh fio,
Dan tentu saja di tempat tidur saiz king milik aztair hanya menyisahkan dirinya yang memakai boxer hitam dan tertdapat bercak darah di sprei.
"Mau mandi om mesum"jawabnya kesal dan menuju kamar mandi milik aztair.
Fio menyiapkan air hangat di badmandi untuk merendam dalam waktu dua puluh menit dan tak lupa ia mengunci pintunya,
Fio tak peduli jika aztair ingin memakai kamar mandi ini,aztair bisa saja kan pakai kamar mandi yang luar.
Setelah beberapa menit kemudian aztair telah rapi dengan stelan jaz navy yang terlihat sempurna di badanya.
Klek..pintu kamar mandi baru saja terbuka.
Terlihat fio memakai handuk merah maron miliknya yang pasti menampilkan bahunya dan setenga pahanya,membuat aztair menekuk tenggorokannya dengan paksa,jangan sampai ia tergodah lagi dengan bocah itu.
"Baju ganti lu,setelah ini sarapan dibawah"pintah aztair menaruh bigpaper di tempat tidur dan langsung keluar menujuh ruang makan.
"Mau pamer harta si om"gumamnya sambil memerika pakaian yang ia kenakan,fio menyebutnya pamer karna baju yang ia kasih ke fio bermerek dan berharga jutaan,mending uangnya buat fio beli tiket konser bangtan.
Fio pun turun kebawa menuju meja makan yang terlihat aztair sedang sarapan.
Kini dia berhadapan dengan aztair pria yang tidur bersamanya semalam.
Ia melihat makanan dipiringnya,"siapa yang masak?"tanya fio yang penasaran karna ia tak melihat ada pembantu dimasion ini.
"Gue,gak usah mikir aneh aneh gue pandai masak"ucapan aztair bisa dipercaya fio karena sesedok nasi goreng membuat mata fio berbinar karna ia memang tak perna makan nasgor seenak ini.
"Minder gue sebagai cewek gak bisa masak"gumamnya terdengar oleh aztair.
"Ini berkas kontrak pernikahan dan cerai,disitu tertera kalo lu hamil jangka waktunya bisa setahun tapi kalo gak hamil,tiga bulan kita cerai"ucapnya dengan jelas sambil memberikan map cream yang berisi kontrak perjanjian.
"Wait,hamil?dia gak pake pengaman semalem"batin fio,laki laki itu memang lupa atau sengaja tapi apa boleh buat sudah terlanjur terjadi.
"Kalo misalnya gue hamil,lu mau ambil hak asuh bayinya?"
"Kalo lu gak keberatan,gue memang butuh keturunan untuk melanjutkan perusahaanku"
"Gak masalah,bayinya ku pertanggung jawabkan ke lu karena setelah bercerai gua mau pergi sejauh mungkin"ujar fio membuat aztair terdiam sejenak berpikir kenapa fio mau pergi jauh.
"Hmm gue mau ke kantor,lu pulang dianter pak supir"pamit aztair yang sudah menjauh pergi keluar.
"Aigo gue lupa ngabarin mbok"ujar fio sambil berjalan menuju kamar aztair mencari keberadaan benda pipihnya.
Dan handphone yang ia cari sejak tadi tak ketemu karna fio baru ingat melupakanya dibawah bantal di kamarnya.
Mbok nining pasti mengkhawatikanya,ia pun bergegas pulang kerumah dan tentu saja di antar supir aztair.
***
_mo next?nunggu votenya kalo udah banyak💨
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandson of company owner
Random"Dijodohkan di usia masih 17 gini?ini tidak ada di scanario di kehidupan ku,tapi hanya kakek satu satunya keluarga ku di dunia ini,aish kenapa malah jadi seperti cerita novel?" (Di saran jika ingin membaca disimpan dulu di perpustaka,bacanya entar k...