Hello everyone 🌺✨
Hope you like & happy reading
Pagi ini Alesha seperti biasa nya tiba di sekolah bersama dengan Rey. Baru saja turun dari mobil, mereka berdua sudah di sambut oleh deruh motor milik inti Antraxs yang memasuki kawasan sekolah.
Rey menautkan jemarinya dengan jemari Alesha lalu berjalan menghampiri para sahabat nya itu.
" Eh, baru sampai juga?". Tanya Alzam setelah melepaskan helm nya, mereka lalu bertos seperti biasa.
Rey hanya mengangguk, kemudian menoleh pada Alesha. " Kamu masuk duluan aja, aku mau ngobrol sebentar sama mereka". Suruh nya.
Alesha mengangguk. " Yaudah, duluan ya semua". Pamit nya di angguki oleh inti Antraxs. Gadis itu lalu beranjak pergi dari sana.
" Mana damar? Ngga masuk?". Tanya Rey yang tidak melihat keberadaan damar.
" Tahu tuh, habis ulang tahun masa ngga masuk". Sahut kenzie.
" Tuh, dia". Ucap Alzam seraya menunjuk sebuah mobil yang baru saja datang.
Mereka semua kompak menolehkan kepala ke belakang dan menemukan mobil damar yang sudah terparkir tepat di samping mobil Rey.
" Tumben". Gumam Rey.
Namun ketika mengetahui alasan kenapa damar menggunakan mobil ke sekolah hari ini, seketika raut wajahnya berubah menjadi kaget, sama hal nya dengan ketiga inti Antraxs.
Mereka melihat damar datang bersama sepupu nya, Laura. Dan hal yang membuat mereka kaget adalah gadis itu yang mengenakan seragam yang sama dengan mereka pakai.
" Pagi semua nya". Sapa Laura dengan senyum manisnya.
Mereka semua mendadak hening, masih tidak kaget dan mencerna situasi. Sampai Kenzie mendekati Laura.
" Entah mimpi apa gue semalam, pagi ini dapat senyum manis". Ucap Kenzie menggoda nya.
" Ngga usah macam-macam lo!". Sinis damar.
Laura hanya memutar bola matanya malas. Ia sudah mengenal dan cukup dekat dengan inti Antraxs, jadi ia sudah mengetahui sifat-sifat mereka semua.
" Kapan lo balik ke sini? Kok tadi malam kita ngga liat lo?". Tanya Kenzie.
" Dua hari lalu". Jawab Laura. " Gue sempat ketemu Rey kok semalam di pesta, iya kan, Rey?". Tanya nya beralih menatap cowok itu. Yang di tanya tidak memberikan jawaban apapun.
Kenzie manggut-manggut. " Eh, lo kok pake seragam yang sama? Jangan bilang.."
" Iya, mulai hari ini gue satu sekolah sama kalian, sayang nya cuma beda kelas". Jawab Laura. Karena gadis itu berbeda satu tahun dari mereka berlima, jadi ia masuk di kelas 10.
" Wih! Kenapa? Udah ngga betah di belanda?". Giliran Alzam bertanya.
" Entah kena angin apa nih anak, tiba-tiba minta pindah sekolah kesini". Jawab damar.
" Mau cari suasana baru dong, udah bosen di belanda". Jawab Laura seraya melirik Rey yang sedari tadi hanya diam saja.
" Udah mau bel, ayo masuk". Ajak Arga. lalu ia beranjak dari sana dan diikuti Rey.
" Biasa si kulkas, ngga usah di tanggapin". Ucap Kenzie menatap Laura.
Laura hanya mengangguk, ia sudah biasa dengan sikap dingin Arga. Tapi matanya itu tidak lepas dari punggung Rey yang semakin menjauh. Kemudian mereka semua beranjak menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYZA ( Revisi)
Teen FictionReyza Axvel Addison, cowok dengan sejuta pesonanya. Seorang ketua geng motor sekaligus kapten tim basket di sekolah nya, membuat dia sangat di sengani dan di kenal seantero sekolah maupun antar geng motor. Rey yang memiliki sifat dingin dan cuek de...