Chapter 6

3 0 0
                                    

Sudah cukup beristirahat keempat pemuda melanjutkan perjalanan mereka.

Hingga akhirnya menemukan pintu kayu yang terlihat sudah kuno yang dipenuhi oleh tanaman liar.

"Ayo kita lanjutkan lagi perjalanan yang tidak ada tujuan ini" Ucap Ares

"Apa kau sudah bisa berjalan Atlas?" Tanya Helios

"Sudah, tapi tolong bantu aku bangun"

"Ayoooo cepat, matahari sudah mulai tenggelam, sebaiknya bergegas sebelum malam tiba" Ucap Cryus

Di tengah perjalanan mereka tersesat dan akhirnya menemukan pintu gerbang yang sudah sangat kuno dan sedikit menyeramkan.

"Matahari sudah mulai tenggelam, apakah di sini ada orang? Akan cobaku ketuk pintunya, barang kali ada orang di dalamnya" Ucap Helios

"Apa kau yakin ingin memasuki kastil ini?Pintu gerbangnya saja sudah menyeramkan bagaimana dengan isi dari kastil itu? Tanya Cryus.

Helios tidak menggubris ucapan Cryus, dia langsung mengetuk pintu kayu tua itu.

"Halo, apa ada orang di dalam?" Ucap Helios dengan sedikit teriakan.

Lama tidak ada yang menjawab membuat keempat pemuda itu mendesah frustasi.
Tapi tak lama kemudian pintu kayu tua itu bergerak lalu keluarlah dua orang perempuan dengan menggunakan pakaian kuno.

"Kalian siapa?"

Keempat pemuda itu tercengang melihat dua orang perempuan berdiri di hadapan mereka.

"Permisi, kalian siapa?"

Keempat pemuda itu langsung tersadar dari lamunan mereka. Helios mulai membuka suara,
"Ehm jadi begini, kami tersesat saat berkeliling di sini lalu tanpa sengaja kami melihat bangunan ini. Ah iya, perbekalan kami juga habis jadi boleh kah kami meminta minum dan beristirahat sejenak di sini?" Ucap Helios mewakili ketiga temannya.

Kedua gadis itu tampak sedang memikirkan sesuatu

"baiklah, kalian boleh masuk." Ucap gadis  bermata sipit

"kenapa kau memperbolehkan mereka?Bagaimana kalau Natalea marah?" Sahut gadis lain.

"Tidak apa-apa. Nanti aku akan jelaskan kepada kak Natalea," Balas gadis tadi.

"Ayoo masuk." Sambungnya. Keempat pemuda itu masuk mengikuti dua orang gadis tadi.

Mereka berempat dibuat terkejut lagi saat memasuki bangunan itu.

"Wahh, tempat ini dari luar kelihatan menyeramkan tapi ternyata di dalamnya sangat indah." Bisik Ares

"benar sekali" Balas Atlas, kedua gadis itu berhenti membuat keempat pemuda itu mengikuti mereka pun berhenti mendadak juga.

Keempat pemuda itu melihat seorang gadis lagi berdiri di depan pintu,
"siapa yang kalian bawa?" Ucap gadis itu keras. Kedua gadis yang berada di depan keempat pemuda itu terlihat menunduk seperti takut dimarahi.

"Aku bertanya kepada kalian, Amaya, Jemisha." Sambungnya.

Gadis bermata sipit itu mengangkat kepalanya,

"mereka tersesat saat berkeliling di hutan kak. Mereka juga kehabisan bekal, dan mereka tidak sengaja melihat kastil kita, lalu mereka kesini." Jelas gadis bermata sipit.

"Sudah aku bilang jangan bawa orang asing ke dalam kastil kita!" Balas gadis yang di depan pintu.

"Kalian berdua masuk" Seru gadis itu.

Kedua gadis yang dimaksud pun langsung mengikuti perintah dari Natalea sekarang hanya tinggal keempat pemuda dan gadis itu.

"Katakan apa yang kalian ingin kan?!" Ucap gadis itu.

"Ehm, sebelumnya maaf kami sudah memasuki kastilmu, tapi kami kesini tidak berniat jahat, kami hanya ingin meminta air minum dan beristirahat di sini sejenak, nona" Ucap Atlas.

Gadis itu memalingkan wajahnya seperti tidak percaya dengan ucapan dari Atlas.

"Alasan kalian membosankan." Balas gadis itu.

Keempat pemuda itu mengangkat alis mereka masing-masing,

"maksudmu nona?"
Tanya Helios tiba-tiba

gadis itu terkekeh kecil sambil bertepuk tangan,

"alasan kalian sudah sering dipakai oleh  para  petualang, untuk bisa memasuki kastil kami"

Keempat pemuda melongo mendengar penjelasan gadis itu yang terkesan meremehkan mereka.

"A-apa?" Tanya Helios

"Alasan kami tetap sama seperti tadi nona" Ucap Atlas jengah.

Tiba-tiba dari arah belakang gadis itu datanglah gadis lain.

"Ada apa ini? Oh siapa keempat pemuda itu?" Tanya gadis bernama Valorie.

"Oh mereka, mereka itu orang asing yang dibawa masuk oleh Jemisha dan Amaya." Jelas sang 'kakak' itu

"ya sudah biarkan mereka masuk" Balas Valorie tenang.

"Mereka kan tamu kita, jadi biarkan mereka dulu masuk" Sahut Valorie lalu melenggang pergi meninggalkan kakaknya itu dan keempat pemuda.

Gadis itu memijit dahinya,
"kalian boleh masuk," Ucap gadis itu.

"Terimakasih" Balas keempat pemuda itu girang.

Gadis itu berjalan masuk ke dalam kastil di ikuti dengan keempat pemuda.

"Kalian tunggu disini, akanku siapkan makanan dan minuman," Ucap si gadis datar.

Tak lama kemudian datanglah kedua orang gadis membawa nampan besar berisi makanan dan minuman.

"Ini silahkan dimakan. Dan maaf kalau rasanya kurang enak" Ucap salah satu gadis.

"Terima kasih maaf kami sudah merepotkan kalian" Balas Atlas.

"Tidak masalah" Ucap gadis lain.

"Kalau boleh tau siapa nama kalian?"

"Aku Helios, ini Ares, ini Atlas, dan ini Cyrus"

"Oh ya, kalau boleh tau kalian bersaudara?"

"Iya, kami lima bersaudara. Saudara yang pertama adalah Natalea, kedua Noele,
ketiga aku, Jemisha lalu keempat ada Amaya dan kelima Valorie."

"Kalian makanlah dulu." Potong Jemisha.

"Nona Jemisha, bolehkah kami malam ini menginap di sini?" Tanya Helios hati hati.

"Hmm. Aku tidak bisa memberi izin langsung karna aku bukan yang paling tua disini, tapi akan aku tanyakan kepada Natalea. Semoga saja dia mengizinkan kalian menginap di sini."

"Ya sudah kalau begitu kami tinggal dulu" Potong Amaya

Five Princess With Her CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang