Chapter 9

0 0 0
                                    

Malam mulai tiba, suara burung hantu pun mulai terdengar.

Natalea dan Noele melakukan rutinitas mereka di dapur seperti biasa.

Jemisha Amaya dan juga Valorie sedang berada di ruang makan untuk menata beberapa makanan yang sudah matang.

"Valorie, tolong panggilkan tamu kita."

Valorie segera berjalan menurut kamar yang di tempati para tamunya.

Tok. Tokk. Tokkk.

Pintu perlahan terbuka menampakan kepala Atlas yang menyembul dari balik pintu.

"Oh ada nona Valorie, ada apa?"

"Aku disuruh untuk memanggil kalian"

"Baiklah tolong beri kami waktu lima menit, kami akan segera ke sana."

Valorie menganggukkan kepalanya lalu beranjak dari sana.

Setelah acara makan malam selesai semua putri dan juga keempat pemuda berkumpul di ruang tengah seperti tadi pagi.

"Jadi bagaimana?" Apa kami benar-benar tidak bisa keluar dari sini?" Tanya Helios membuka percakapan diantara mereka.

"Bisa" Ucap Natalea lantang.

Semua orang yang ada di sana baik keempat saudari Natalea maupun keempat pemuda menoleh kearahnya.

"Kenapa wajah kalian seperti itu?" Tanya Natalea kebingungan.

"Apa kau tidak bercanda?" Tanya Jemisha dengan wajah terkejutnya.

"Memangnya ini waktu untuk bercanda?" Bukan menjawab Natalea malah balik bertanya.

Jemisha menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah membuat keputusan kalau kita semua akan keluar dari sini. Maksudku aku dan para saudari-saudariku dan juga kalianakan keluar bersama- sama dari sini." Jelas Natalea.

"Tapi, bagaimana dengan Valorie? Bukannya dia sudah terikat dengan kastil ini?

Bagaimana caranya agar dia bisa keluar dari sini?" Pertanyaan yang dilontarkan Amaya membuat Valorie menundukkan kepalanya sedih.

"Kita akan saling berpegangan tangan, mungkin cara itu bisa membantu  Valorie untuk keluar dari sini." Jawab Natalea.

"Aku ke dalam dulu, permisi" Ucap Valorie lirih.

Para saudarinya memandang sedih Valorie. Mereka tahu bahwa     Valorie sangat ingi keluar dari sini, tetapi karena dia terikat dengan kastil ini jadinya dia selama ini tidak bisa keluar dari kastil meskipun hanya untuk melihat pemandangan di luar kastil.

Ares yang melihat Valorie pergi begitu saja merasa kalau ada sesuatu pada Valorie.

"Nona, bolehkan aku menyusulnya?" Tanya Ares pelan.

Natalea menoleh kearah Ares

"untuk apa" Balas Natalea.

"Sepertinya Valorie sedang bersedih, aku ingin sedikit menghiburnya, bolehkah?"

Irene menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Ares beranjak dari duduknya berjalan menyusul Valorie.

Valorie sekarang sedang berada di taman belakang. Meskipun gelap tetapi Valorie suka sekali berada di sana pada malam hari untuk melihat bintang.

Bagi Valorie melihat bintang bisa membuatnya tenang.

"Bolehkan aku duduk di sini juga?"

Sontak Valorie menoleh kesampingnya. Benar saja, di sampingnya sudah ada Ares yang berdiri dengan senyumnya yang bisa membuat semua kaum hawa jatuh hati padanya.

"Tentu saja boleh," Balasnya

Ares pun mendudukkan dirinya di samping Valorie

"Ngomong-ngomong kenapa tadi saat saudarimu membicarakan tentang hal tadi kau langsung sedih?" Ares sebisa mungkin bertanya
dengan lembut.

"Oh itu, aku tidak bisa keluar dari sini seperti saudariku yang lain?" Ares mengerinyitkan dahinya

"memang kenapa?" Tanya Ares.

Yeri menggigit bibirnya dalam dia bimbang ingin menceritakan semua dari awal atau tidak.

"Sebenarnya kami mendapatkan hukuman dari ibu kami. Dan aku mendapatkan hukuman karna aku selalu bersikap buruk kepada semua orang. Hukumanku sama seperti saudariku yang lain, tapi bedanya, saudariku hanya mendapat satu hukuman, dan aku mendapatkan dua hukuman. Hukumanku yang pertama, sama seperti saudariku yang lain, tapi hukumanku yg kedua yaitu aku terikat dengan kastil ini, oleh selama ini aku tidak bisa keluar kastil seperti saudariku yang lain." Jelas Valorie.

"Memangnya kau sudah pernah
mencoba untuk keluar dari kastil ini?"

"Sudah, tapi aku terdorong lagi ke dalam" Jawab   Valorie sambil memperlihatkan luka lima yangdiadapatdaripercobaannyauntukkeluardarikastil.

"Aku takut kalau besok aku tidak bisa keluar dari sini. Aku sangat ingin keluar dari sini, melihat kehidupan di kota Gizewith di luar sana" Ungkap Valorie sambil menatap langit.

"Kau tenang saja. besok aku, teman-temanku dan juga para saudarimu akan berusaha untuk mengeluarkanmu dari sini" Balas Ares dengan keyakinan penuh.

"Bagaimana caranya?"

"Percayalah padaku, teman-temanku, serta para saudari-saudarimu. Kami akan berusaha mengeluarkanmu dari sini Valorie."

Akhirnya mulai malam ini seorang putri Valorie menaruh kepercayaannya kepada orang lain selain pada saudarinya.

Five Princess With Her CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang