OSA | 2

1K 173 72
                                    

Sepulang dari sekolah di hari yang sama dengan keluarnya rencana Jeno, Jaemin menaruh sepedanya di pojok garasi rumahnya, lalu berjalan memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari sekolah di hari yang sama dengan keluarnya rencana Jeno, Jaemin menaruh sepedanya di pojok garasi rumahnya, lalu berjalan memasuki rumah. "Jaemin pulang!" Salamnya, lalu melangkah ke kamar seusai mendengar balasan sang Eomma dari arah dapur.

Setelah menaruh tas di bangku dekat meja belajar, Jaemin merebahkan tubuhnya di atas kasur. Badannya yang letih membawanya mengingat kembali saat dirinya pertama kali bertemu Renjun, satu tahun yang lalu.

Jaemin yang sedang mencari buku di perpustakaan pun tersenyum sumringah sebab telah menemukan buku yang ia butuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin yang sedang mencari buku di perpustakaan pun tersenyum sumringah sebab telah menemukan buku yang ia butuhkan. Namun jarak yang lebih tinggi dari jangkauan, membuatnya harus mencari tangga mini terlebih dahulu.

Saat badannya berbalik untuk melaksanakan rencana, tiba-tiba ia terkejut karena berhadapan dengan tubuh yang sedikit lebih pendek darinya. Orang yang tidak Jaemin sadari keberadaannya lantaran tidak mendengar suara langkah kaki sedikitpun.

"Maaf, tadi saya lihat kamu tampak kesulitan. Boleh saya bantu?" Tawarnya dengan nada rendah karena mereka sedang berada di perpustakaan.

"Boleh. Ak- Jaem- saya mau ambil buku itu." Jawab Jaemin belibet dikarenakan bingung harus menyebut dirinya apa sambil menunjuk salah satu buku di atas sana.

Pemuda itu paham, lalu mengambil buku tersebut menggunakan tangga mini yang sedari tadi ia bawa dengan mudahnya dan menyerahkannya ke Jaemin. "Ini."

Jaemin sempat bingung, karena tadinya ia pikir pemuda itu hanya akan meminjamkan tangga mini yang dia bawa dan membiarkannya mengambil sendiri. Sadar bahwa pemuda di depannya masih melayangkan tangan yang sedang memegang buku yang Jaemin butuhkan, ia pun segera menerimanya. "Terima kasih banyak." Ujarnya senang pada akhirnya.

Pria pemilik mata serupa rubah itu menunjukkan senyum menggemaskannya, senyuman yang mampu merenggut dunia Jaemin saat itu juga, mencuri semua atensi yang pria kelahiran Agustus itu miliki dan pertahankan.

Jaemin memerhatikan pemuda tersebut pergi ke meja resepsionis untuk mengembalikan tangga mini yang sedari tadi ia bawa, lalu berjalan ke arah meja yang disediakan untuk membaca dan menulis—lebih tepatnya di meja yang sudah terdapat satu buku tulis, empat buku bacaan, dan alat tulis berserakan yang diduga milik pemuda itu—yang tidak jauh dari tempat Jaemin mengambil buku.

One Step Ahead || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang