5. Sudah Lebih Baik?

683 82 16
                                    

Ethan melangkahkan kakinya perlahan memasuki apartement sang papa. Ini sudah jam 2 pagi dan yakin pasti Jake sudah terlelap sekarang.

"Dari mana saja?" Ethan membeku sesaat, terkejut dengan suara sang papa ditengah kegelapan ruang tamu.

"Apartemen Sunghoon" Ethan menjawab sembari mencari saklar lampu, kemudian menghidupkan lampu ruang tamu.

"Jangan bohong. aku sudah kerumah dan apartementnya, Kamu tidak ada disana" Jake mempertahankan posisinya bersidekap dada, seminggu ini tidak bisa tidur dengan tenang memikirkan dimana anaknya berada.

Ethan menghela nafas.

"Kenapa diam? Tidak mau menjawab?" Ethan bergeming, enggan menjawab pertanyaan sang papa.

"Kemari" Jake berdiri dari duduknya lalu merengkuh tubuh tegap yang lebih muda untuk dibawa kepelukannya.

"Papa minta maaf jika punya salah ke kamu, tolong jangan begini lagi ya? Papa khawatir sekali, kami tidak bisa dihubungi seminggu ini. Jangan begini lagi ya sayang? Papa mohon" sedikit nada bergetar di suara Jake membuat Ethan merasa bersalah, ia membalas pelukan sang papa.

Segera setelahnya Jake melepaskan pelukannya lalu mengusap pelan pipi sang anak.

"Kamu makin kurus, papa tidak akan bertanya macam-macam lagi. Tapi malam ini kamu tidur dengan papa ya?" Ethan sedikit melunak, lalu mengangguk menuruti permintaan yang lebih tua.



••••••••••••••••••••••••••••••••



Disinilah mereka sekarang, saling memeluk tubuh satu sama lain diranjang yang sama. Ethan dengan segala rasa bersalahnya dan Jake yang enggan menutup matanya, takut jikalau terbangun lagi sang anak akan pergi.

"Papa lebih baik tidur" Ethan mengusap sayang rambut Jake,berharap afeksinya membuat yang lebih tua mengantuk.

Jake menggelengkan kepalanya perlahan.

"Papa takut kamu pergi lagi"

Ethan tersenyum, apakah Ethan masih memiliki harapan sebagai orang nomor satu di sisi Jake?

"Tidak! Tidak akan, jika papa masih membutuhkanku, aku akan selalu disisi papa. Aku akan pergi jika papa minta" Jake mengeratkan pelukannya.

"Papa tidak akan memintamu pergi, jadi kamu jangan meninggalkan papa lagi ya?" Yang lebih tua mendongakkan kepalanya ke arah Ethan, menatap mata sang anak untuk melihat kejujuran. Ethan hanya tersenyum, senyum tulus yang akhir-akhir ini jarang diperlihatkan.

Keheningan menyelimuti mereka, mata yang saling beradu seakan berbicara. Dengan keadaan intim dan nyaman Ethan mendekatkan wajah mereka. Suasana yang sangat bagus didukung dengan wajah cantik dan mata sang papa yang sayu. Ia mengecup bibirnya, dan melumatnya sebentar sebelum Jake tersadar dengan sengatan kecil yang nyaman namun berbahaya bagi keduanya. Segera setelahnya ia memalingkan wajahnya, menganggap kecupan mereka adalah kecupan selamat malam yang sangat telat sekali karena ini hampir jam 4 pagi.

"Besok kamu tidak usah berangkat sekolah, lebih baik kamu tidur" Jake menelusupkan kepalanya ke dada Ethan, bertingkah seakan ciuman tadi tidak berarti apa-apa, namun Ethan tersenyum lebar berfikir jika ciuman tadi merupakan pertanda baginya.

Keduanya menutup mata dan segera setelahnya berpetualang ke alam mimpi melupakan segala kemungkinan yang terjadi esok hari.



••••••••••••••••••••••••••••••••


Ethan merenggangkan badannya yang terasa kaku, ia meraih ponselnya yang berada di meja samping tempat tidur. Mengecek jam dan cukup kaget karena ia bangun mendekati waktu makan siang. Ini hari senin namun papanya mengizinkan dia bolos hari ini.

Ethan segera bangun dari ranjangnya sembari tersenyum lebar. Hari ini diawali dengan semangat untuk mendapatkan hati sang papa. Ah Ethan sudah gila, awalnya ia merasa cemburu dengan Jay karena berfikir jika pria itu merebut papanya. Tapi makin lama ia menyadari jika kecemburuan itu bukan cemburu antara anak dan papa namun pria ke kekasihnya. Apakah perasaan Ethan terlarang? Ia hanya anak angkat bukan anak kandung, dia masih memiliki harapan untuk mendapatkan hati Jake kan?

Senyum semangatnya segera luntur setelah mendapati Jay duduk di ruang makan yang juga dapur mereka sembari bercanda dengan Jake yang memasak.

"Hai Ethan sudah bangun? Duduk sini, ini sudah makan siang. Pasti kamu lapar" Jake melambaikan tangannya riang tidak menyadari wajah kesal Ethan

Sialan



••••••••••••••••••••••••••••••••




HAI Asli aku santai banget update au ini sampe ga sadar ini udah 2023 yang artinya udah berbulan bulan aku ga update saama sekali pdhl draftnya masih ada.

aku pernah buat kerangka ceritanya sampe lupaa ini harusnya ceritanya sampe mana soalnya lupa simpen kerangka ceritanya huhu.

tapi terimakasih untuk pembaca, ternyata ada yg mau baca tulisanku ini. makasih banyak yaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GARIS [ HEEJAKE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang