Chapter C

524 107 43
                                    

Setelah mendapat telfon dari pihak sekolah, Seokjin langsung pergi saat itu juga. Meninggalkan pekerjaannya begitu saja demi sang adik. Ia kini datang sendirian, awalnya Hoseok ingin mengantar tapi ia mencegahnya takut di ruangan tiba-tiba ada tamu tapi tidak ada siapa-siapa disana.

Ia berjalan cepat menuju ruang guru yang sudah ia tahu dimana, sebab sebelum datang guru memberitahu terlebih dahulu.

"Maaf saya terlambat," ucapnya diambang pintu sebelum masuk.

Semua yang ada disana menatap Seokjin termasuk Taehyung dan salah satu siswa dengan pipi membiru disampingnya.

"Silahkan duduk," ujar guru konseling.

"Liat kan bu? Orang tua saya ga bakal datang, ga percayaan sih.."

Seokjin hanya memandang sendu "Maaf, orang tua kami sedang sibuk jadi saya yang menggantikan."

"Tidak apa-apa. Taehyung, bisa kamu jelaskan bagaimana kamu bisa seperti itu?"

"Hufft.. Taehyung lagi gak mood, terus dia lewat. Yaudab Taehyung hajar."

Seokjin seharusnya tidak terkejut mendengar penuturan Taehyung. Ia pikir hanya di rumah Taehyung bisa bersikap demikian. Ternyata tidak.

"Taehyung, kamu tahu kan itu salah?"

"Salah dia lah! Taehyung mulu yang kena. Coba kalau dia ga di depan Taehyung. Ga bakal Taehyung pukul."

"Taehyung.."

Seokjin mencoba lebih lembut. Ia tidak pernah memarahi sang adik sekakipun.

"Minta maaf sama temanmu."

Taehyung menarik nafas panjang.

"Taehyung minta maaf," ucapnya tanpa menoleh sedikitpun pada Jimin.

"Minta maaf yang betul."

Entah kenapa suara lembut Seokjin justru membuatnya mau tidak mau harus menuruti.

"Iya iya bawel!"

Taehyung berbalik mengulurkan tangannya ke depan.

"Maaf.."

"I-iya.. j-jangan di u-ulang y-ya A-Taehyunga."

Guru yang ada disana bernafas lega. Ia juga yakin Taehyung tidak seburuk itu makannya dia juga tidak memarahinya.

"Udah puas?" Tanyanya pada Seokjin.

Seokjin tersenyum meletakkan telapaknya diatas kepala Taehyung.

"Adek pinter."

Taehyung terdiam mengerjap kecil namun sedetik kemudian wajahnya berpaling 'Kok gue jadi malu sih anjing'

"Saya permasalahannya sudah selesai. Kalian berdua bisa tinggalkan ruangan ini dan kembali ke kelas."

"Baik Bu."

Taehyung dan Jimin keluar ruangan menyisakkan Seokjin dan guru konseling berdua.

"Sepertinya Taehyung tidak banyak mendapat perhatian dari kedua orang tuanya."

Seokjin membenarkan ia hanya mengangguk.

"Sesibuk-sibuknya orang tua seharusnya mereka bisa lebih mengerti kepada anak-anaknya."

"Orang tua kami sibuk bekerja. Saya yanh bertanggung jawab sebagai pengganti ayah dan ibu. sebenarnya saya juga tak begitu dekat dengan Taehyung."

"Pantas saja. Sebaiknya kamu mulai memperbaiki hubungan dengan Taehyung. Karena itu akan sangat membantu."

"Saya akan coba mendidiknya."

"Tidak perlu mendidik. Cukup beri perhatian lebih. Itu cukup untuk Taehyung."

Not Good EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang