Chapter F

557 90 23
                                    

Di sekolah Taehyung hanya diam. Hal yang jarang ia lakukan selama sekolah. Bahkan Namjoon juga heran dibuatnya. Diajak jajan tak mau, makan tak mau, jalan-jalan cari perempuan apalagi. Jadi mereka hanya duduk di kelas saat semua orang istirahat keluar.

"Lo kenapa?"

"Lagi males gue. Jimin mana ya?"

"Lo mau bonyokin dia lagi? Gak gak. Males gue nemenin lo di bp."

"Kaga lah. Eh Joon lo emang ga kesel Bang Seok kerja terus?"

"Emm gimana ya. Gue sama kok kaya lo kesepian gaada abang di rumah. Apalagi ortu dah meninggal."

"Mereka kalau masih hidup apa bakal ada terus buat lo?"

Namjoon mengangguk "Gue yakin mereka bakal standby buat gue tapi takdir bilang enggak. Gue bisa apa?"

Taehyung tersenyum. Mereka berdua selalu berbagi duka bukan hanya bahagia.

"Ortu gue mah, ada dirumah juga bukan buat anak-anak."

Namjoon paham. Ia bukan sebulan dua bulan kenal Taehyung.

"Kak Jin juga. Sekarang gue ngerti sih kenapa Kak Jin ga kasih perhatian."

"Emang kenapa? Bukannya lo bilang dia workaholic dan selalu kerja jarang balik?"

"Iya tapi ternyata ortu gue yang nyuruh Kak Jin buat kerja separah itu. Kemaren sakit aja masih dipaksa masuk."

"Bang Seok kemaren bawa kerjaan ke rumah dan bilang kalau Kak Jin sakit jadi dia yang handle. Pantes aja kemaren pulang awal ternyata Kak Jin maksain masuk?"

"Iya. Ayah sih paksa buat kerja padahal Kak Jin sakit."

"Lo khawatir?"

Taehyung mengangguk.

"Menurut lo gue harus ngapain, Joon?"

Namjoon mencoba berpikir. Ia baru tahu kalau Seokjin dengan orang tuanya demikian. Ia pikir hanya dengan kaya raya hidup akan senang.

"Udah coba bicara baik-baik sama Ayah lo?"

"Ga mungkin di denger sih."

"Belom juga dicoba. Ajak Kak Jin aja, biar dia juga bisa jelasin."

"Kak Jin penurut sama Ayah. Kalau dia gamau?"

"Ya elo lah berusaha ngobrol sama Ayah Lo," tegasnya "Kalau lo masih peduli itu juga."

Taehyung mengangguk. Namjoon benar, ia baru terpikir sekarang karena kemarin kemarin terbakar api kemarahan.

"Bener juga. Kok lo pinter sih Joon?"

"Ya emang gue pinter. Elo yang kemana aja baru sadar sekarang?"

"Hehe.. lo kan sebelas dua belas ama gue."

"Iya lo bego gue nya ketularan."

🌹

Sepulang sekolah Taehyung bergegas ke kantor sang Ayah dimana Seokjin berada. Masih dengan pakaian sekolah ia datamg percaya diri tanpa permisi memasuki lantai atas. Lantai tempat para petinggi perusahaan.

Ia sampai di pintu dan membukanya pelan tanpa permisi.

"Kak?" Ucapnya berbisik pelan karena disana Seokjin dan Hoseok sedang fokus bekerja di mejanya masing-masing.

"Eh, sini masuk Tae," titah Seokjin. Ia nurut lalu berjalan masuk.

"Tunggu bentar ya sampe jam 3.15 menit lagi tunggi aia di sofa."

Taehyung mengangguk ia duduk manis disana sambil memerhatikan tangan Seokjin yang sedang bekerja. Keduanya begitu fokus apalagi sang Kakak yang bolak balik membuka lembar buku dan komputer.

Not Good EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang