Langkah kaki lamban perlahan mendekati pintu utama sebuah rumah besar dan megah di pusat kota Seoul. Menatap sekali lagi sebuah persegi panjang dengan bahan kayu yang kokoh, gadis itu menghela nafas nya panjang. Dengan enggan dia mengeluarkan benda perak dalam tas nya kemudian masuk ke dalam rumah perlahan tanpa mengeluarkan suara.
Sudah terlalu larut untuk seorang gadis kembali kerumah setelah aktifitas panjang nya di luar. Tetapi tidak ada jalan lain, dia hanya ingin membuang waktu lebih lama untuk mengurangi waktu nya ditempat yang di sebut kebanyakan orang sebagai rumah. Tapi bagi nya itu adalah bagian dari neraka dunia.
Gadis dengan gaun hitam sebatas lutut dengan tulang selangka yang menonjol memamerkan betapa seksi nya dia. Melanjutkan langkah ringan ke sebuah kamar yang tidak terlalu jauh dari ruang tamu kemudian kembali membuka pintu ruangan yang biasa dia gunakan sebagai tempat nya beristirahat dan bersembunyi dari kenyataan. Tempat dimana dia bisa menjadi diri nya sendiri.
Melempar tas nya sembarang ke sofa kemudian melangkah ke kamar mandi. Gadis ini membersihkan diri sebelum melempar tubuh nya keatas ranjang empuk di tengah ruang besar itu. Hingga beberapa menit dia sudah dengan setelan tidur nya yang nyaman.
Merebahkan diri dengan malas, menarik selimut kemudian meraih ponsel diatas nakas. Dia memeriksa akun sosial media sebelum menutup mata nya, ponsel adalah teman setia setelah kehidupan baru nya dimulai. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding hiburan yang disediakan di dunia maya.
Beberapa menit hingga akhirnya dia merasakan kantuk dan mulai memejamkan mata nya. Dia berharap hari cepat berlalu agar dia bisa meninggalkan tempat itu lagi dan bergabung dalam lingkungan nya yang menurut nya menyenangkan di luar. Dengan banyaknya pekerjaan dan kesibukan.
Tanpa dia sadari langkah kecil penuh hati hati mendekati kamar nya. Mendorong pelan kotak persegi tanpa suara kemudian mengendap masuk seperti seorang pencuri. Nafas nya tenang tapi ada keresahan dari tatap mata nya. Seseorang itu berdiri menatap gadis dibalik selimut.
"Jennie"
Gadis yang baru saja menutup mata nya itu terkejut. Perlahan membuka mata sedikit tanpa berbalik ke arah suara yang ada di belakang nya. Dia tau bahwa pasti orang itu akan selalu mengganggu tapi jennie berusaha tenang dan kembali menutup mata nya.
Gadis yang menyerahkan sepenuhnya berat tubuh diatas ranjang empuk berukuran besar itu bernama lengkap Jennie Ruby Jane. Anak pertama keluarga kim yang terkenal dengan bisnis dalam bidang media.
Jennie Ruby Jane Kim atau biasa di dipanggil Jennie kim anak pertama dari pasangan Kim Young Min dan Ha Ji-Woo. Mempunyai seorang adik perempuan yang cantik namun berkepribadian cuek dan lebih manly dibanding jennie. Dia adalah Kim Da-Hyun atau biasa dipanggil dahyun oleh kebanyakan orang yang mengenal nya. Walau begitu dahyun sangat memperhatikan kakak satu satu nya.
Berusia 26 tahun dengan karir yang baik di mana dia mencoba peruntungan dalam bidang fashion akhirnya jennie berhasil keluar dari tuntutan orang tua untuk meneruskan usaha mereka. Tapi kemudian tanggung jawab itu dipegang oleh dahyun sebagai satu satu nya harapan walau Young Min sangat berharap jennie lah yang mengambil semua kendali.
•••
"Kenapa kau baru kembali di jam seperti ini?"
Karena hampir saja terlelap, gadis itu mencoba membuka mata nya lagi dan menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka. Seseorang berdiri disana dengan tampang yang tidak bersahabat, membuat gadis yang berbaring memutar mata nya malas.
Karena lelah dan kantuk yang tidak tertahankan, jennie mencoba mengabaikan sumber suara dan kembali memejamkan mata. Tapi bayangan itu terasa lebih dekat membuat nya tidak nyaman dan akhirnya kembali menoleh ke belakang nya. Dia sudah sangat dekat, dan terlihat menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ego
FanfictionKau tau bahwa wanita sedikit lebih rumit, dan dia belum tertarik dengan wanita seperti nya. Jadi ku rasa dia masuk jebakan ego nya sendiri saat ini. gxg jenlisa