Akhir pekan yang indah tapi tidak bagi gadis muda yang masih bermalasan diatas ranjang empuk nya. Dia hanya memainkan ponsel nya sambil bersandar pada kepala tempat tidur. Tidak berniat sama sekali meninggalkan ruang besar yang nyaman itu.
Dengan wajah cantik dan natural, memancarkan keindahan di pagi hari. Jennie beberapa kali terkekeh dengan postingan para sahabat nya, itulah bagian dimana jennie merasa senang dalam kehampaan.
Hingga beberapa menit kemudian, suara ketukan pintu merubah raut wajah yang indah menjadi redup seperti langit kala senja berganti malam.
"Masuk"
Suara datar jennie mempersilahkan seseorang itu masuk. Membuka pintu perlahan sampai pada sesosok wanita tinggi nan cantik perlahan masuk dengan senyum yang selalu ada untuk istri nya.
"Kau sudah bangun?" Tanya lisa, lebih mendekat kemudian duduk di tepi tempat tidur.
"Ada apa? "
Bukan menjawab, jennie memberikan pertanyaan langsung pada inti nya.
"Bisakah kita keluar hari ini?" Tanya lisa dengan tatapan memohon. Mereka sangat jarang sekali menghabiskan waktu berdua karena jennie yang memang selalu menghindar.
"Aku lelah, biarkan aku istirahat di hari libur ku. Jika ingin bepergian, kau bisa mengajak temanmu."
Jennie kembali menatap ponsel nya yang masih menyala. Bahkan dia sudah siap untuk membuat janji pada para sahabat nya untuk berkumpul bersama di akhir pekan seperti kebiasaan mereka. Tidak peduli dengan ajakan lisa yang memang selalu di lakukan untuk lebih dekat dengan istri nya.
"Aku akan mengunjungi orang tua ku, eomma sakit. Setidaknya kau bisa bersikap baik di depan mereka jennie, bantu aku."
Saat mendengar bahwa eomma lisa sakit jennie merenung. Walau dia tidak menyukai keadaan, tapi orang tua nya selalu mengajarkan kesopanan padanya. Jennie bisa mengabaikan lisa tapi tidak dengan orang tua nya apalagi eomma nya yang lembut.
"Baiklah"
Lisa tersenyum mendengar satu kata yang menurut nya terdengar indah. Dia tau bahwa jennie akan lemah terhadap orang tua.
"Bersiaplah, aku sudah membuat sarapan untuk kit.... Emm, maksudku untuk mu. Kita akan pergi dua jam lagi."
Jennie mengangguk kemudian beranjak meninggalkan lisa yang masih menatap nya. Dia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan gadis yang ditinggalkan hanya bisa menahan rasa bahagia nya sampai akhirnya dia keluar kamar itu untuk bersiap juga.
•••
"Lisa,, anak eomma. Selamat datang sayang."
Orang tua itu langsung berlari menghampiri anak yang baru tiba. Memeluk nya dengan kasih sayang kemudian mencium kening. Lisa membalas ciuman itu dengan menempatkan ciuman manis di kening Hee Sun.
"Jennie, kau juga datang nak." Ucap orang tua tersebut langsung menghampiri jennie dan memeluk nya.
Hee Sun sangat menyayangi jennie walau dia tau bahwa jennie sama sekali tidak mencintai putri nya. Hal itu pertama kali diketahui saat lisa tidak sengaja bertengkar dengan diana di rumah dan membahas jennie. Hee sun menyayangkan bahwa anak pertama nya tidak pernah setuju dengan pernikahan adik nya. Walau terlihat acuh, jennie sangat menghargai mereka sebagai orang tua.
"Apa kabar eomma? Maaf jennie baru mengunjungi mu." Ucap jennie dengan nada lembut yang lisa hanya bisa dengar saat jennie menghadapi para orang tua.
"Eomma baik, ayoo masuk ke dalam. Kalian pasti lelah."
Mereka mengikuti Hee sun ke ruang tamu. Suasana sangat sepi karena memang setiap penghuni rumah mempunyai kesibukannya sendiri saat akhir pekan. Marco manoban selalu bepergian sepanjang hari sedangkan diana banyak menghabiskan waktu di rumah sakit karena dia seorang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ego
FanfictionKau tau bahwa wanita sedikit lebih rumit, dan dia belum tertarik dengan wanita seperti nya. Jadi ku rasa dia masuk jebakan ego nya sendiri saat ini. gxg jenlisa